- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Meski kering prestasi mereka tetap memilih setia kepada klubnya
TS
adestro
Meski kering prestasi mereka tetap memilih setia kepada klubnya
Ketika berbicara loyalitas, pasti banyak yg beranggapan mereka adalah Maldini,Terry,Totti,Giggs,Scholes dll. Ya memang benar mereka adalah pemain yang hanya membela satu klub dalam karirnya.
Mereka pernah memberikan throphy bagi timnya.
Tapi beberapa pemain berikut adalah pemain paling loyal terhadap klubnya, dan memilih bertahan hingga usia tidak mampu lagi memainkan si kulit bundar.
cekidot
Sait Altınordu sampai sekarang tercatat sebagai pemegang rekor pemain terlama membela satu klub dan mendedikasikan seluruh kariernya untuk satu kubu yaitu Altinordu Spor Kulubu
agak susah memang mencari referensi tentang pemain ini biggrin jadi seadanya saja yap
Sait masuk ke klub saat berusia 16 tahun pada tahun 1926 dan tetap berada di klub hingga pensiun di usia 43 tahun dan telah melakukan pengabdian panjang selama 27 tahun.Ada sedikit catatan diman dia terpilih menjadi bagian squad Turki untuk Olimpiade Berlin 1936
Nama : Sait Altinordu
negara : Turki
lahir : Istanbul Turki 24 Juli 1912
meninggal : Izmir Turki17 November 1978
Klub : Altinordu SK
periode : 1926 - 1953
prestasi : -
Mereka pernah memberikan throphy bagi timnya.
Tapi beberapa pemain berikut adalah pemain paling loyal terhadap klubnya, dan memilih bertahan hingga usia tidak mampu lagi memainkan si kulit bundar.
cekidot
Spoiler for 1:
Le Tessier
Years Team Apps† (Gls)†
1986–2002 Southampton 443 (161)
2002–2003 Eastleigh 17 (3)
2013 Guernsey 1 (0)
Total 461 (164)
Lahir di Guernsy Le Tiss, Tissier berpeluang memperkuat Prancis. Dengan talentanya dia bisa bersinar bersama Les Bleus ketimbang The Three Lions. Namun gelandang serang itu memilih tetap di Inggris meski hanya bermain 8 kali.
Suatu saat, rekannya Alan Shearer mengajaknya bergabung keBlackburn Rovers, sementara Manchester United juga tertarik. Le Tissier memilih tetap di Southampton sepanjang kariernya. Tak salah jika bintang Barcelona FC, Xavi Hernandez mengaguminya dan menyebutnya “pemain sensasional.”
Dia memulai karier profesionalnya pada 1986. Sebagai anak bau kencur, Le Tissier mengemas 6 gol dalam 24 gol. Uniknya tahun berikutnya, dia macet dan tidak mencetak sebiji gol pun. Musim berikutnya, Le Tissier mencetak 9 gol dalam 28 laga. Kariernya melejit pada 1989/1990, dia menjadi Pemain Muda Terbaik versi PFA setelah menjadi mengemas 20 gol.
Gol terbanyaknya dicatatkan pada 1994/1995, Le Tissier mengemas 30 gol di semua ajang. Salah satu golnya terbilang indah yaitu tendangan lob sejauh 30 meter ketika melawan Blackburn Rovers. Uniknya sang kiper adalah Tim Flowers, mantan rekan setimnya di Southampton.
Pada April 2000, Le Tissier mencetak gol dari titik putih. Golnya pun mencapai 100 dan menjadi pemain keenam yang mengemas jumlah itu. Hebatnya, dia menjadi gelandang pertama yang mencapai jumlah itu. Kelak Frank Lampard (Chelsea) dan Cristiano Ronaldo (Manchester United) mengikuti jejaknya.
Sepanjang karier professionalnya Le Tessier tak pernah mampu mempersembahkan gelar bagi Southampton
Years Team Apps† (Gls)†
1986–2002 Southampton 443 (161)
2002–2003 Eastleigh 17 (3)
2013 Guernsey 1 (0)
Total 461 (164)
Lahir di Guernsy Le Tiss, Tissier berpeluang memperkuat Prancis. Dengan talentanya dia bisa bersinar bersama Les Bleus ketimbang The Three Lions. Namun gelandang serang itu memilih tetap di Inggris meski hanya bermain 8 kali.
Suatu saat, rekannya Alan Shearer mengajaknya bergabung keBlackburn Rovers, sementara Manchester United juga tertarik. Le Tissier memilih tetap di Southampton sepanjang kariernya. Tak salah jika bintang Barcelona FC, Xavi Hernandez mengaguminya dan menyebutnya “pemain sensasional.”
Dia memulai karier profesionalnya pada 1986. Sebagai anak bau kencur, Le Tissier mengemas 6 gol dalam 24 gol. Uniknya tahun berikutnya, dia macet dan tidak mencetak sebiji gol pun. Musim berikutnya, Le Tissier mencetak 9 gol dalam 28 laga. Kariernya melejit pada 1989/1990, dia menjadi Pemain Muda Terbaik versi PFA setelah menjadi mengemas 20 gol.
Gol terbanyaknya dicatatkan pada 1994/1995, Le Tissier mengemas 30 gol di semua ajang. Salah satu golnya terbilang indah yaitu tendangan lob sejauh 30 meter ketika melawan Blackburn Rovers. Uniknya sang kiper adalah Tim Flowers, mantan rekan setimnya di Southampton.
Pada April 2000, Le Tissier mencetak gol dari titik putih. Golnya pun mencapai 100 dan menjadi pemain keenam yang mengemas jumlah itu. Hebatnya, dia menjadi gelandang pertama yang mencapai jumlah itu. Kelak Frank Lampard (Chelsea) dan Cristiano Ronaldo (Manchester United) mengikuti jejaknya.
Sepanjang karier professionalnya Le Tessier tak pernah mampu mempersembahkan gelar bagi Southampton
Spoiler for 2:
Sait Altınordu sampai sekarang tercatat sebagai pemegang rekor pemain terlama membela satu klub dan mendedikasikan seluruh kariernya untuk satu kubu yaitu Altinordu Spor Kulubu
agak susah memang mencari referensi tentang pemain ini biggrin jadi seadanya saja yap
Sait masuk ke klub saat berusia 16 tahun pada tahun 1926 dan tetap berada di klub hingga pensiun di usia 43 tahun dan telah melakukan pengabdian panjang selama 27 tahun.Ada sedikit catatan diman dia terpilih menjadi bagian squad Turki untuk Olimpiade Berlin 1936
Nama : Sait Altinordu
negara : Turki
lahir : Istanbul Turki 24 Juli 1912
meninggal : Izmir Turki17 November 1978
Klub : Altinordu SK
periode : 1926 - 1953
prestasi : -
Spoiler for 3:
Gholam Hossein Peyrovani
Gholam Hossein Peyrovani adalah seorang gelandang legendaris dari Iran yang seumur umur membela satu klub yaitu Bargh Shiraz dari mulai junior di tahun 1967 hingga pensiun tahun 1992
Peyrovani masuk ke klub paling terkenal di kotanya yaitu Bargh Shiraz pada usia 15 tahun atas bantuan ayahnya yang menjadi salah satu penggemar berat dan membantu keuangan klub, tak lama setelah bergabung Peyrovani langsung menjadi libero andalan klub dan terus bertahan hingga 25 tahun kemudian ketika dia pensiun di umur 40
Nama : Gholam Hossein Peyrovani
negara : Iran
lahir : Shiraz 29 Maret 1955
klub : Bargh Shiraz
posisi : Midfielder
periode : 1967 - 1992
prestasi : -
Gholam Hossein Peyrovani adalah seorang gelandang legendaris dari Iran yang seumur umur membela satu klub yaitu Bargh Shiraz dari mulai junior di tahun 1967 hingga pensiun tahun 1992
Peyrovani masuk ke klub paling terkenal di kotanya yaitu Bargh Shiraz pada usia 15 tahun atas bantuan ayahnya yang menjadi salah satu penggemar berat dan membantu keuangan klub, tak lama setelah bergabung Peyrovani langsung menjadi libero andalan klub dan terus bertahan hingga 25 tahun kemudian ketika dia pensiun di umur 40
Nama : Gholam Hossein Peyrovani
negara : Iran
lahir : Shiraz 29 Maret 1955
klub : Bargh Shiraz
posisi : Midfielder
periode : 1967 - 1992
prestasi : -
0
1.4K
13
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan