5 Kasus mesum di masjid gerebek warga
Reporter : Jatmiko Adhi Ramadhan | Rabu, 16 April 2014 03:31


Razia pasangan mesum. ©2013 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Yang namanya tempat ibadah merupakan tempat suci yang seharusnya jauh dari perbuatan-perbuatan yang bersifat dosa. Namun hal ini tidak berlaku pada beberapa pasangan muda-mudi yang sedang dicumbu asmara.

Mereka tidak hanya melakukan kegiatan pacaran yang sekedar berduaan atau berpegangan tangan, namun mereka nekat untuk masuk ke dalam kamar mandi Masjid untuk melakukan hubungan layaknya suami istri yang sah.

Kasus mesum di lingkungan masjid bukanlah hal yang langka lagi saat ini. Sebelum kasus penggerebekan Aim dan Ns di Masjid Pancasila, Pasuruan, Jawa Timur, ada beberapa kasus mesum yang pernah terjadi.

Berikut 4 kasus perbuatan mesum ABG di daerah sekitar Masjidyang dibongkar warga:

2.Mesum di toilet Masjid Desa Cunda, Lhokseumawe
Merdeka.com - Sepasang kekasih dari desa di Kabupaten Aceh Utara ditangkap warga karena sedang melakukan hubungan intim layaknya suami istri di dalam toilet masjid Desa Cunda kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Penggerebekan ini terjadi pada Sabtu malam, 20 Oktober 2012, saat tersangka sedang dalam perjalanan pulang dari kencannya.

Pasangan mesum ini baru pulang dari Waduk Lhokseumawe, dalam perjalanan R (20), salah satu tersangka ingin buang air kecil. Ketika R masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil ternyata Z (23), kekasih korban ikut masuk ke dalam kamar mandi dan mereka melakukan hubungan badan di situ.

Tertangkap basah melakukan hubungan badan, pasangan tersebut kemudian dibawa ke kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe.

3.Pelajar MTs mesum di toilet Masjid Blitar
Merdeka.com - Memang benar jika pengawasan orangtua merupakan peran utama dalam menjaga anak. Apalagi anak dalam usia menginjak remaja, rasa penasaran mereka sedang dalam tingkat tertingginya. Rasa penasaran akan cinta dirasakan oleh sepasang siswa siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MtsN) di Kota Blitar, Jawa Timur.

Pasangan cinta monyet ini digerebek warga pada Jumat siang, 20 September 2013, karena melakukan hubungan layaknya suami istri sepulang sekolah di dalam toilet Masjid Baitul Hakim Kota Blitar yang berjarak hanya 300 meter dari sekolahnya.

Oleh warga setempat, pelajar putri berinisial VV (14) dan HD (15), dilaporkan ke pihak sekolah. Pihak sekolah langsung menjatuhkan sanksi pengeluaran.

Bahkan, menurut keterangan Kepala Sekolah MTsN, Ahmad Mukromin mengaku hukuman yang dijatuhkan bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya sekolah juga pernah mengeluarkan sepasang siswa dengan kasus yang sama.

4.Mesum di toilet masjid, sejoli nyaris diamuk massa
Merdeka.com - Sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta nyaris dihabisi massa karena tertangkap sedang melakukan hubungan badan dalam keadaan setengah tanpa busana di Masjid Polewali Mandar. Petugas masjid yang hendak masuk WC terkejut saat mendapati pasangan ini di dalam toilet masjid.

Warga makin kesal karena mengetahui pasangan muda ini diketahui adalah alumni sekolah agama ternama di Polewali mandar. Untuk menghindari amuk warga yang kesal dengan perbuatan kedua pasangan kekasih ini, keduanya langsung dibawa petugas ke Mapolsek Wonomulyo. Keduanya sempat ditahan beberapa jam sebelum orangtua kedua belah pihak menjemputnya di kantor polisi.

Pasangan yang ditangkap di masjid itu lantas dinikahkan paksa, tak lama setelah tepergok.

5.Sepasang pelajar mesum di Masjid Pancasila Pasuruan
Merdeka.com - Pasangan sejoli berinisial Aim (17) dan Ns (16) memang sedang merasakan indahnya menjalin cinta. Mereka nekat melakukan hubungan layaknya suami istri di dalam kamar mandi Masjid Pancasila, Pasuruan, Jawa Timur.

Sabtu siang lalu, (12/4), warga merasa ada kejanggalan terhadap kamar mandi Masjid Pancasila dengan pintu dalam keadaan terkunci. Saat pintu berhasil terbuka, warga mendapati Aim dan Ns sedang berduaan di dalam kamar mandi dengan salah satu pasangan dalam keadaan setengah tanpa busana.

Warga langsung geram dengan perbuatan mereka di lingkungan tempat ibadah langsung menggelandang mereka ke kantor kelurahan untuk diberikan sanksi. Saat di kantor kelurahan, orangtua Aim dan Ns dipanggil untuk menikah paksakan mereka sebagai bentuk tanggung jawab dari perbuatan mereka.