ADALAH rumah susun sewa (rusunawa). Perlu waktu sekitar 15 menit dari pusat Kota Pekanbaru untuk sampai ke lokasi rusunawa ini. Proyek ini dikerjakan pada 2012 lalu oleh Departemen Pekerjaan Umum (PU) dengan menelan dana sebesar Rp40 miliar, yang dianggarkan melalui APBN. Saat ini, pelaksanaan pembangunannya sudah rampung 100 persen.

Sayangnya, hingga sekarang belum satupun warga yang menghuni rusunawa ini. Alasannya simpel, karena masih menunggu proses penyerahan dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) kepada Pemerintah Kota Pekanbaru. Padahal sesuai rencana awal, serah terima bangunan rusunawa yang terdiri dari 228 kamar, dengan tipe 24 ini dilaksanakan Juni 2013 lalu. Akan tetapi rencana itu terus berjalan mundur hingga sekarang.

Ketika pertama kali menjejakkan kaki di lokasi rusunawa, Ahad (12/4) pagi, Riau Pos sempat dibuat tertegun. Di tempat ini sejumlah anak terlihat sedang bermain dengan penuh kegirangan. Mereka ada yang sedang bermain sepeda, dan ada pula yang main kejar-kejaran di bagian lantai tiga dari bangunan rusunawa itu.

Namun tidak lama berlalu, semua anak-anak ini langsung menghilang dari lokasi. Anak-anak yang kala itu masih terlihat berada di lantai atas langsung berhamburan turun, saat Riau Pos masuk ke dalam lorong bangunan itu. Mereka seperti takut dimarahi. Tangga naik yang ditutupi dengan selembar atap seng itu, langsung mereka lompati.

Riau Pos mencoba melewati atap seng yang menjadi penghambat menuju ke tangga naik itu dengan cara sedikit memanjat dari samping tangga. Sesampainya di lantai atas, Riau Pos mencoba untuk membuka satu persatu dari pintu kamar tersebut. Hanya saja, tidak ada yang bisa dibuka, semuanya dalam posisi terkunci. Di luar, tepatnya di depan pintu menuju ruangan kamar berukuran 6 kali 4 meter itu terdapat sebuah alarm.

Alat ini nantinya akan difungsikan untuk memberikan peringatan kepada setiap penghuni rusunawa, ketika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Bangunan yang dibuat menyerupai leter O ini juga dipasang pagar pengaman.

Karena masih penasaran seperti apa sebenarnya isi yang ada di dalam setiap rumah tipe 24 itu, Riau Pos memutuskan untuk turun dan mengintip melalui celah kaca bagian belakang bangunan di lantai dasar. Di sana dapat terlihat dengan jelas, bahwa di setiap ruang itu terdapat satu kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi yang disatukan dengan toilet, ruang dapur untuk tempat memasak dan mencuci piring.

Kemudian di lantai dasar, di luar ruangan tipe 24 ini juga tersedia dua ruangan kosong yang dijadikan sebagai tempat berwuduk berjamah, yang dibuat terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di lokasi ini juga terdapat sebuah kolam besar, berukuran 50 meter, yang dibuat berbentuk letter L, dibangun di antara blok satu dengan blok kedua. Secara fasilitas, rusunawa tersebut sudah bisa dikatakan lengkap.

Air bersih sudah tersedia dan jaringan listrik pun sudah terpasang dan teraliri ke setiap kamar. Hanya saja belum bisa menyala, karena belum ada penghuninya. Saat malam, hanya lampu taman saja yang dinyalakan oleh pihak penjaga dari Rusunawa ini.

Yang membuat perasaan tidak nyaman ketika berkunjung ke sini, lantai dasar yang sudah dipasang keramik putih itu terlihat sedikit jorok, dipenuhi dengan kotoran kambing. Baunya juga sangat amis. Menurut warga sekitar kalau malam, kambing-kambing tersebut juga tidur di sana.

‘’Sayang juga sih Rusunawa ini tidak difungsikan. Bangunannya bagus, anak-anak pun suka main di sini kalau siang. Tapi kalau malam justru kambing yang menempati,’’ ujar Ida (45), salah seorang warga sekitar yang ditemui saat memanfaatkan air bersih rusunawa.



EMBER

Bagusan mana sama Rusunawanya Jokowi ?