1. Lencois Maranhenses, Brasil



Dataran pasir berwarna putih cemerlang seluas 1.000 kilometer persegi di Maranhao, Brasil, menjadi rumah bagi puluhan kolam jernih tanpa akhir. Danau-danau dengan air jernih kehijauan memenuhi dataran pasir di sana. Dilaporkan situs Amusing Planet, dataran pasir Lencois Maranhenses terbentuk karena proses alami yang berlangsung selama ribuan tahun. Lokasinya yang berada di lepas cekungan Amazon membuat daerah ini menjadi kolam raksasa saat musim hujan tiba. Akibatnya curahan air hujan memenuhi seluruh lembah.



Saat frekuensi turunnya hujan mulai berkurang, volume air yang membanjiri lembah pun berkurang. Sebagian menguap, menyisakan cekungan -cekungan kecil berisi air jernih yang kemudian berubah menjadi kolam temporer pada bulan Juli hingga September.



Uniknya, kolam-kolam tersebut juga menjadi rumah sementara bagi ikan-ikan yang telurnya terbawa oleh burung laut. Pepohonan palem dan bakau ikut menambah permainya pemandangan di taman nasional ini.

2. Chebika, Tunisia



Chebika merupakan salah satu oase yang paling tidak dikenal, meskipun tempat ini juga menawarkan pemandangan luar biasa.



Chebika merupakan satu dari beberapa oase yang ada di pegunungan utara Tunisia. Oase cantik ini dikenal dengan nama Qasr el-Shams yang berarti kastil matahari. Sebab Chebika terletak di puncak perbukitan dan terekspos sinar matahari sepanjang tahun.

3. Huacachina, Peru



Huacachina adalah oase gurun yang terletak 8 km dari Ica, di selatan Peru. Oase ini berupa danau kecil yang berada di bukit pasir gersang.

Walaupun demikian, oase Huacachina telah menjadi pemukiman sejak puluhan tahun lalu. Di sekitar danau laguna ini dibangun pemukiman dan resort yang kedatangan cukup banyak wisatawan setiap tahunnya.



Pemandangan Huacachina di malam hari sangat menakjubkan. Selain itu, wisatawan juga suka menjajal olah raga sandboarding di sana.

4. En Gedi, Israel



En Gedi disebut-sebut sebagai salah satu oase terbesar dan terindah di dunia, dengan air terjun dan sungai jernih yang dikelilingi tumbuh-tumbuhan hijau.



Letaknya di dekat Masada dan Qumran. En Gedi sendiri berarti anak kambing. Kesuburuan dan keindahan oase ini membuatnya terkenal sejak zaman Raja Sulaiman.

5. Umm al-Maa, Libya



Umm al-Maa adalah danau yang menjadi bagian ekosistem oase di Ubari, bagian dari gurun Sahara Libya.

Menurut situs Dualwarez, di Ubari terdapat sekitar 20 danau kecil yang dulunya merupakan bagian dari sebuah danau purba berukuran raksasa yang bernama Megafezzan. Danau ini mempunyai luas seukuran Republik Ceko. Kemudian perubahan iklim yang terjadi sekitar 3.000 hingga 5.000 tahun lalu membuat danau ini mengering perlahan-lahan, menyisakan sejumlah danau kecil yang ada sekarang.



Dilaporkan situs Amusing Planet, Umm al-Maa yang berarti 'ibu sang air' dianggap sebagai yang terindah yang ada di Ubari, dengan danau hijau meliuk yang ditumbuhi pepohonan palem di sekitarnya. Uniknya, permukaan air Umm al-Maa bersuhu rendah. Sementara air yang berada di dasar memiliki suhu yang tinggi.

6. Yueyaquan, China



Danau mungil nan cantik ini bernama Danau Yueyaquan. Danau tersebut terletak di tengah-tengah oasis Gurun Gobi, 6 kilometer dari kota Dunhuang di Provinsi Gansu, China bagian barat.

Danau ini mendapatkan namanya dari zaman Dinasti Qing. Yueyaquan berarti bulan sabit. Disebut demikian karena bentuknya memang menyerupai bulan sabit. Danau Yueyaquan dan wilayah sekitarnya merupakan oasis yang terbentuk secara alami. Di dalamnya terdapat hamparan rumput hijau yang cantik dan danau air tawar dengan air yang jernih.



Bukan hanya indah, Danau Yueyaquan juga memiliki nilai sejarah. Oasis yang tersembunyi di tengah gersangnya Gurun Gobi tersebut merupakan tempat beristirahat bagi para pengembara dan pedagang yang melalui Jalur Sutra berabad-abad lalu. Sampai sekarang danau tersebut beserta wilayah gurun di sekitarnya menjadi objek wisata populer bagi para pelancong.

7. Oase Ibrahim, Irak



Oase ini terletak di antara kota Hit dan Haditha di provinsi Al Anbar, Irak. Lokasinya berdekatan dengan Pangkalan Udara Al Asad dan berjarak 6 mil dari sungai Eufrat yang bernilai sejarah.

Menurut Geographic Travels, penduduk setempat percaya oase itu merupakan salah satu perhentian Ibrahim dalam perjalanan ke Tanah Suci, karena rute yang dilewati sang nabi dalam sejarah seharusnya melewati oasis tua ini.

Foto dan gambar diambil dan diolah dari berbagai macam sumber di internet. Dan dipergunakan sebatas untuk informasi belaka.