Salam Hijau dari Bali ....

Banyak proyek yang ada di Bali untuk meningkatkan produksi produk organik dan penyebaran teknik pertanian berkelanjutan . Namun, sebagian besar dari inisiatif ini masih lebih banyak di nikmati oleh komunitas ekspatriat kaya atau penduduk setempat kelas atas . Bagaimanapun Sampai saat ini, sebagian besar dari konsumsi sayuran masyarakat Bali ini disuply dari tanaman yang ditanam dan dipanen di kebun keluarga di mana orang Bali tinggal. Kebun , bagaimanapun, tidak semata-mata digunakan untuk tujuan menanam makanan tetapi juga untuk pertumbuhan tanaman obat lokal . Berkat pengetahuan yang kaya ini mengenai obat-obatan dan obat tradisional dan herbal , Bali tidak pernah menyaksikan wabah wabah dan penduduknya telah menikmati umur panjang.



Proyek kami adalah untuk membawa kembali tradisi tersebut dengan menciptakan jaringan perkebunan rumah keluarga di tiga puluh ( 30 ) rumah di Desa Petulu , Bali , agar penduduk setempat dapat menjadi lebih mandiri dan memiliki kontrol atas proses produksi dan kualitas makanan yang mereka konsumsi . Pertanian akan dibangun berdasarkan pada kemampuan dan ukuran masing-masing rumah , dan akan tergantung pada pendidikan yang tepat dari warga pada prinsip-prinsip permaculture dan teknik untuk mempertahankannya . Dalam rangka mencapai tujuan kami, kita harus memperhitungkan berbagai elemen pembangunan pulau dan budaya dalam model kami dari pertanian rumahan . Seperti kenaikan harga properti dan kebun komunal dalam perumahan keluarga menjadi kurang dan kurang umum , pertanian perumahan kita harus menggunakan teknik yang memaksimalkan ruang yang mereka miliki serta produktivitas sistem pertanian mereka . Teknik-teknik tersebut meliputi pertanian vertikal , dan penciptaan sistem mengabadikan diri seperti penciptaan peternakan aquaponic yang limbahnya dapat di kembali dan dimanfaatkan untuk budidaya sayuran dengan input minimum . Sebuah pertimbangan tambahan akan pemanfaatan dan komplementasi dari pengetahuan yang sudah ada dengan generasi sebelumnya , dan struktur pemerintahan adat dan Banjar .



Setelah dibuat dan berproduksi , para anggota jaringan akan bertemu secara teratur untuk bertukar dan barter produk masing-masing . Hanya ketika konsumsi lokal terpenuhi dan jaringan telah over- produksi , buah-buahan dan sayuran akan dijual ke restoran organik dan hotel ramah lingkungan di Sanur dan Ubud . Pendapatan tambahan yang dihasilkan oleh penjualan tersebut akan diserahkan kembali kepada keluarga yang memproduksi, dikurangi biaya 5 % yang akan dimasukkan ke dalam dana terpisah dan bekerja menuju pembesaran jaringan dan pengaturan untuk perkebunan baru . Dalam hal hari ini , praktek ini dikenal sebagai foodscaping dan telah berada di dasar kebangkitan pertanian lokal di banyak masyarakat Barat . Sebagai contoh, adalah kerangka dasar di balik gerakan slow food , yang telah dapat disaksikan sukses besar baik di Amerika Serikat , Eropa Barat dan Inggris , dan telah menjadi praktik umum di banyak Swiss termasuk pusat-pusat kota besar seperti Jenewa .



Sebuah aspek tambahan dari proyek ini akan melibatkan anak-anak dari desa untuk pembuatan dan pemeliharaan kebun rumahan di rumah masing-masing , atau orang-orang dari tetangga mereka serta bagaimana membuat agroproducts , seperti cokelat dan madu , melalui inisiatif ini . Ini akan memastikan bahwa , saat mereka tumbuh dan terlibat , mereka akan menjadi lebih sadar akan proses produksi pangan , dan akan mengembangkan apresiasi untuk makanan sayuran organik dan lokal .



Hilangnya tradisi dan adat istiadat setempat, terutama yang berkaitan dengan pertanian, telah secara dramatis mempengaruhi hubungan sosial-ekonomi Bali. Tuntutan yang saling melengkapi dan meningkatkan industri pariwisata pulau telah menjadi penyebab utama untuk itu bergeser dari yang benar-benar mandiri untuk menjadi sepenuhnya tergantung pada impor dari luar negeri dalam rentang yang relatif singkat beberapa dekade. Kami membutuhkan bantuan Anda untuk mengubah ini, dan kembali Bali ke sistem pertanian mandiri dan yang lebih berkelanjutan.

Profil

IDEA Global adalah organisasi didasarkan pada keyakinan bahwa ketahanan pangan dan kualitas sangat penting untuk kehidupan yang sehat dan masyarakat. Kami mencoba untuk menyebarkan prinsip-prinsip pertanian lingkungan yang metode pertanian tradisional telah disempurnakan selama ribuan tahun, dalam rangka bagi manusia untuk hidup dalam keseimbangan dengan bumi dan lingkungan yang mendukungnya. Kegiatan kami berfokus pada produsen makanan yang sudah ada dan konsumen, dan anak-anak mereka di masa depan yang nantinya akan menjadi penerusnya. Orang-orang yang terlibat dalam proyek ini dari organisasi adalah:

Rizky Tizar adalah pendiri IDEA global. Ia mendirikan organisasi menyusul rasa kurangnya inisiatif pendidikan berkelanjutan terrutama yang difokuskan pada anak-anak dan masyarakat setempat . Pengalamannya dalam pendidikan anak-anak , dan di sekolah-sekolah internasional , membawanya pada keyakinan bahwa adalah penting untuk tidak hanya bekerja dengan individu yang suduah dewasa dalam industri produksi pangan , tetapi juga fokus pada anak-anak sebagai " benih " perubahan di masa depan .



Djuca Montero yang berkewarganegaraan Italia yang lahir di Bali. Selama bertahun-tahun ia mengembangkan apresiasi bagi teknik tradisional penanaman lokal dan filosofi di belakang mereka. Dia telah menerapkan ketertarikannya tersebut dalam pengembangan inisiatif Permablitz Bali, dan dengan melanjutkan studinya di bidang pertanian dan permaculture berkelanjutan.



Annabel Huijsma yang berkebangsaan Belanda asal Indonesia. Dedikasinya terhadap pendidikan anak-anak melalui seni dan sarana artistik sangat penting untuk keterlibatan masyarakat dalam proyek tersebut. Kegiatan yang ia organisir merupakan sarana untuk anak-anak dari masyarakat setempat agar tertarik pada kegiatan organisasi, dan tertarik untuk berpikir tentang kesinambungan, keadilan sosial, dan terlibat dalam kegiatan daur ulang.



Ruben R. Colorni telah menjadi aktivis dalam berbagai bidang sepanjang masa dewasanya, dan saat ini berada di Indonesia. ketertarikan lama nya dalam perjuangan sosial telah mendorongnya mempelajari Administrasi Publik di Universitas Den Haag. Dia saat ini dewan dalam IDEA global dalam hal administrasi dan politik, dan dalam memastikan bahwa inisiatif organisasi memiliki dampak sosial yang terukur.



Pak Dewa adalah tokoh masyarakat dan mantan profesor yang pernah mengajar di San Diago Amerika Serikat yang berasal dari Desa Petulu, Ubud. Pak Agung telah menawarkan keunggulan dan bantuannya agar IDEA Global untuk menyebarkan pesan di dalam masyarakat setempat.



Petra Laanmets adalah seorang psikolog dari Estonia yang spesialisasinya adalah dalam perkembangan kognitif anak. Dia telah bekerja secara ekstensif dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Dia saat ini adalah pemilik dan pengelola bangunan yang digunakan IDEA Global, dan banyak kegiatan-kegiatan dalam organisasi



Bagi agan agan yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan kami silahkan kunjungi facebook page kami di rumah IDEA