- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bagir: Kepemilikan Media Tak Dongkrak Suara Partai


TS
jajang100
Bagir: Kepemilikan Media Tak Dongkrak Suara Partai
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers Indonesia Bagir Manan mengatakan, kepemilikan media oleh politisi yang digunakan untuk kepentingan politik ternyata tidak dapat mendongkrak perolehan suara partai maupun orang yang bersangkutan secara signifikan dalam pemilu legislatif 2014.
"Saya berpendapat bahwa menggunakan pers atau kepemilikan pers yang digunakan untuk kepentingan politik itu ternyata tidak memberikan kontribusi yang signfikan untuk menambah suara partai yang atau suara orang yang bersangkutan," ujar Bagir Manan di Jakarta, Senin (14/4/2014), seperti dikutip dari Antara.
Menurut Mantan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia itu, perolehan Partai Golkar pada Pileg yang diperkirakan mencapai 14 persen belum tentu karena kepemilikan media televisi.
"Golkar sudah mempunyai pengikut-pengikut tradisional yang sangat kuat dan mapan sehingga mereka tidak peduli dengan apakah itu didorong oleh media yang dimiliki oleh Golkar atau tidak," ujar dia.
Hary Tanoesoedibjo, lanjutnya, dibantu dengan media yang dimiliki ternyata jumlah perolehan suara Hanura cuma sekitar lima persen. Begitu juga Partai Nasdem, kata dia, ternyata tidak mendapatkan perolehan suara signifikan meskipun Ketua Umumnya Surya Paloh juga memiliki media massa.
"Sehingga ini menunjukkan kepada siapaun bahwa kepemilikan dan penggunaan media untuk kepentingan politik itu tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perolehan suara, bahkan partai yang tidak memiliki media mempunyai suara yang lebih," kata dia.
Bagir menambahkan, di masa yang akan datang kampanye bukan menggunakan media. Namun, bagaimana pemilik-pemilik media yang kebetulan berkecimpung di dunia politik itu menunjukkan integritas yang tinggi, termasuk integritasnya menghormati medianya sendiri agar tetap memenuhi unsur-unsur jurnalistik.
"Sehingga dapat menimbulkan simpati publik yang kuat," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2014...k.Suara.Partai
"Saya berpendapat bahwa menggunakan pers atau kepemilikan pers yang digunakan untuk kepentingan politik itu ternyata tidak memberikan kontribusi yang signfikan untuk menambah suara partai yang atau suara orang yang bersangkutan," ujar Bagir Manan di Jakarta, Senin (14/4/2014), seperti dikutip dari Antara.
Menurut Mantan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia itu, perolehan Partai Golkar pada Pileg yang diperkirakan mencapai 14 persen belum tentu karena kepemilikan media televisi.
"Golkar sudah mempunyai pengikut-pengikut tradisional yang sangat kuat dan mapan sehingga mereka tidak peduli dengan apakah itu didorong oleh media yang dimiliki oleh Golkar atau tidak," ujar dia.
Hary Tanoesoedibjo, lanjutnya, dibantu dengan media yang dimiliki ternyata jumlah perolehan suara Hanura cuma sekitar lima persen. Begitu juga Partai Nasdem, kata dia, ternyata tidak mendapatkan perolehan suara signifikan meskipun Ketua Umumnya Surya Paloh juga memiliki media massa.
"Sehingga ini menunjukkan kepada siapaun bahwa kepemilikan dan penggunaan media untuk kepentingan politik itu tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perolehan suara, bahkan partai yang tidak memiliki media mempunyai suara yang lebih," kata dia.
Bagir menambahkan, di masa yang akan datang kampanye bukan menggunakan media. Namun, bagaimana pemilik-pemilik media yang kebetulan berkecimpung di dunia politik itu menunjukkan integritas yang tinggi, termasuk integritasnya menghormati medianya sendiri agar tetap memenuhi unsur-unsur jurnalistik.
"Sehingga dapat menimbulkan simpati publik yang kuat," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2014...k.Suara.Partai
0
541
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan