Quote:
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyambut baik rencana pemerintah menerapkan subsidi tetap untuk bahan bakar minyak (BBM) yang akan diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014. “Wacana itu moving on the right direction,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung, Kamis, 3 April 2014.
Ia menjelaskan, subsidi tetap itu akan efektif mengurangi risiko fiskal karena tidak bergantung pada nilai tukar. Sebagai gambaran, jika tiap satu liter BBM disubsidi dengan nilai tertentu, maka besar subsidi yang digelontorkan pemerintah per tahun akan tetap. “Dan tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak dunia,” tuturnya.
Bank Indonesia, kata Juda, sudah mengkaji dampak moneter atas pengenaan sejumlah besaran subsidi tetap yang mungkin diberlakukan pemerintah. Dalam hitungannya, jika pemerintah memberi subsidi BBM sebesar Rp 2.000 per liter, inflasi akan naik sekitar 2,5 persen dibanding sebelumnya.
Sebaliknya, menurut dia, jika pemerintah terus memperkecil jumlah subsidi BBM, inflasi akan turun. Juda yakin pengurangan nilai subsidi BBM tak akan terlalu memicu inflasi yang besar seperti yang terjadi di negara-negara lain.
Ia menyebutkan negara-negara lain sebagai perbandingan. Di Filipina, misalnya, inflasi tetap rendah meski pemerintahnya tidak memberi subsidi BBM. Masyarakat negara tersebut sudah terbiasa dengan dinamika kenaikan harga.
“Jika harga naik, maka masyarakat mengurangi konsumsi BBM,” tutur Juda. Selain itu, inflasi juga relatif rendah di Amerika Serikat dan Inggris meskipun terjadi fluktuasi harga BBM.
Lebih jauh, Juda menilai pengurangan subsidi energi sangat mendesak agar ruang fiskal bisa digunakan untuk infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih baik. Hal ini juga penting untuk mengantisipasi terus bertambahnya jumlah mobil yang beredar, yang pada akhirnya memperbesar konsumsi BBM. "Apalagi kalau konsumsi BBM bersubsidi," ujarnya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...sidi-Tetap-BBM
1. Dengan subsidi TETAP, maka harga BBM subsidi (Premium/Solar) akan berfluktuasi seiring perubahan harga internaasional.Jadi masyarakat harus siap naik turunnya harga BBM subsidi setiap saat .
2. Dengan cara ini maka, angka anggaran subsidi BBM tidak akan berubah di APBN .. hal ini mengantisipasi membengkaknya subsidi BBM di APBN akibat kenaikan harga minyak internasional, pelemahan nilai tukar, etc.
3. USUL untuk pemerintahan selanjutnya, mulailah mengurangi subsidi BBM mungkin awal nya dengan HANYA menyediakan harga Bensin Premium sesuai harga pasar (bukan harga subsidi) .. kepada SELURUH Mobil Pribadi..
4. PERTANYAAN penting untuk permerintahan SBY .. Mengapa kebijakan ini baru akan dilakukan 2014 ... ?