- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{ kebal bom } Ulama sakti asal Cikini


TS
aceminus
{ kebal bom } Ulama sakti asal Cikini
Quote:
Kong Usup (1)
Ulama sakti asal Cikini
Reporter : Arbi Sumandoyo | Rabu, 9 April 2014 10:29

Merdeka.com - Makamnya berada di areal perumahan elite, Kota Depok, Jawa Barat. Saban malam Jumat ada saja peziarah datang menengok pusara itu. Tak banyak orang mengenal. Namun bagi warga Depok, dia dikenal dengan nama Kong Usup, ulama sakti sekaligus pahlawan kemerdekaan negeri ini.
Kiai Haji Muhammad Yusuf, begitu nama asli Kong Usup. Kesaktiannya masih harum hingga kini meski dia telah wafat 43 tahun lalu. Namun tiada gelar pahlawan menempel di namanya. Hanya kisah perjuangannya membuat nama Kong Usup tersohor sampai sekarang.
"Engkong meninggal pada 1971," kata Haji Kabul Akbar, 54 tahun, keturunan keempat Kong Usup saat berbincang dengan merdeka.com kemarin di areal Masjid Hijau Perumahan Pesona Khayangan.
Kong Usup lahir pada 1873 di Cikini, Jakarta Pusat. Ayahnya bernama Sanen dan ibunya, Putri Kecil. Kong Usup tinggal di sekitar Cikini dan besar di Jakarta. Sejak menikah dengan gadis asli Depok, Siti Aisyah, Kong Usup hijrah ke Depok dan ikut berjuang memerdekakan Indonesia. Saat tinggal di Depok, dia diberikan hibah berupa tanah 6,5 hektare dari seorang tuan tanah di daerah itu.
Menurut Kabul Akbar, kakeknya merupakan salah satu pemimpin laskar perjuangan Hizbullah. Laskar itu juga menjadi cikal bakal pembuatan Masjid Hijau di Perumahan Pesona Khayangan. Arsitrektur Masjid mengambil tema Islam seperti Masjid Nabawi di Madinah. Ada kaligrafi Asmaul Husna di langit kubah masjid.
Laskar Hizbullah dipimpin Kong Usup pada 1941 menyerang markas Batalion 10 Belanda di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dia menjadi buronan Belanda karena kerap merampok rumah-rumah warga Belanda dan tuan tanah untuk memberi makan orang lapar. Lantaran licin seperti belut, dia belum pernah tertangkap kompeni.
Kong Usup pernah berkongsi dengan Haji Muhammad Arif atau lebih dikenal Haji Darif, ulama sekaligus pejuang dari Klender, Jakarta Timur. Berbeda dengan Kong Usup, jasa-jasanya sebagai pejuang diberi ganjaran gelar pahlawan nasional oleh pemerintah. "Berteman dengan Haji Darif karena engkong temennya dimana-mana," ujar Haji Kabul.
Makam Kong Usup sempat beberapa kali mau dipindahkan namun tak terwujud. Pada 1975 mesti dipindah lantaran harus terkena proyek pipa gas. Pada 1997 kembali kubur Kong Usupmesti diangkat karena terkena proyek pembangunan kompleks perumahan Pesona Khayangan. Semua usaha itu gagal. esin traktor rusak dan bekonya patah.
Empat beko yang digunakan untuk menguruk tanah tidak berhasil menyentuh tanah. Semuanya rusak dan patah, tutur Haji Kabul. Menurut dia, pemindahan makam tak terkabul lantaran Kong Usup merupakan orang saleh. Karena kesaktiannya, sampai makamnya tidak bisa digeser.
Sakti
Quote:
Kong Usup (2)
Penasihat spiritual Soekarno
Reporter : Arbi Sumandoyo | Rabu, 9 April 2014 10:50

Kong Usup. merdeka.com/arbi soemandoyo
Merdeka.com - Sejarah memang tidak pernah mencatat kedekatan Presiden Soekarno dengan Kiai Haji Muhammad Yusuf, dikenal dengan sebutan Kong Usup. Namun menurut Haji Kabul Akbar, keturunan keempat Kong Usup, hubungan keduanya terbilang dekat. Soekarno kerap mampir ke kediaman Kong Usup jika hendak menuju Istana Bogor.
Namun dia tidak tahu apa saja dibicarakan kedua tokoh itu. Dia cuma ingat semasa kecil kerap doberitahu saban kali presiden pertama itu berkunjung. "Sering mampir kalau mau ke Istana Bogor, kan kalau mau ke istana lewat Jalan Raya Bogor, jadi yang bunyi ke istana cuma sirenenya doang, Pak Soekarnonya di sini," kata Haji Kobul saat berbincang dengan merdeka.com kemarin di areal pemakamam Kong Usup dalam Perumahan Pesona Khayangan Kota Depok, Jawa barat.
Kong Usup bagi kalangan orang asli Betawi memang dikenal sebagai pendekar. Bahkan dia dijuluki sebagai Pitung lantaran suka merampok orang Belanda dan tuan tanah untuk kepentingan rakyat. Cerita kedekatan Kong Usup dengan Presiden Soekarno memang bukan isapan jempol. Sebagai guru spiritual, Kong Usup juga memberikan tongkat komando kepada Soekarno.
Jika ada permasalahan, mendatangi kediaman Kong Usup di pinggiran Sungai Ciliwung. Bahkan Soekarno tidak akan mengambil keputusan jika Kong Usup berkata tidak. Bila melawat ke sana, Soekarno turun di daerah Cisalak, Cimanggis, dan melangkah menyusuri jalan setapak menuju rumah Kong Usup.
Kong Usup juga pernah ditugasi menunggu rumah Soekarno ketika Fatmawati sedang melahirkan Guruh Soekarnoputera. Ceritanya begini. Saat itu Soekarno sedang rapat untuk mempersiapkan kemerdekaan. Di tengah suasana genting, Soekarno meninggalkan Fatmawati di rumahnya.
Muhammad Arif, sopir pribadi Soekarno kemudian diminta menjemput Kong Usup. "Tongkat juga engkong yang berikan," ujar Haji Kabul. Tongkat komando lainnya Soekarno terima dari Guru Mujib, penasihat spiritualnya asal Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Haji Kabul mengklaim Kong Usup berjasa menyelamatkan Soekarno dalam ledakan bom di Cikini. Peristiwa itu menewaskan sembilan orang dan mencederai sekitar seragtus lainnya. Padahal pelemparan bom itu tepat di depan mata Soekarno.
Kong Usup pertama kali bertemu Soekarno saat menjadi tahanan politik di Pulau Buru, Maluku. Dia ditahan dan dibuang ke sana setelah menyerahkan diri lantaran orang tuanya disekap Belanda. keduanya dilepaskan sebagai syarat Kong Usup menyerah. "Pernah dibuang di Pulau Buru karena Belanda gerah. Orang tuanya ditangkap dan itu sebagai syarat menyerahkan diri," tutur Haji Kabul.
Penasihat spiritual Soekarno
Reporter : Arbi Sumandoyo | Rabu, 9 April 2014 10:50
Kong Usup. merdeka.com/arbi soemandoyo
Merdeka.com - Sejarah memang tidak pernah mencatat kedekatan Presiden Soekarno dengan Kiai Haji Muhammad Yusuf, dikenal dengan sebutan Kong Usup. Namun menurut Haji Kabul Akbar, keturunan keempat Kong Usup, hubungan keduanya terbilang dekat. Soekarno kerap mampir ke kediaman Kong Usup jika hendak menuju Istana Bogor.
Namun dia tidak tahu apa saja dibicarakan kedua tokoh itu. Dia cuma ingat semasa kecil kerap doberitahu saban kali presiden pertama itu berkunjung. "Sering mampir kalau mau ke Istana Bogor, kan kalau mau ke istana lewat Jalan Raya Bogor, jadi yang bunyi ke istana cuma sirenenya doang, Pak Soekarnonya di sini," kata Haji Kobul saat berbincang dengan merdeka.com kemarin di areal pemakamam Kong Usup dalam Perumahan Pesona Khayangan Kota Depok, Jawa barat.
Kong Usup bagi kalangan orang asli Betawi memang dikenal sebagai pendekar. Bahkan dia dijuluki sebagai Pitung lantaran suka merampok orang Belanda dan tuan tanah untuk kepentingan rakyat. Cerita kedekatan Kong Usup dengan Presiden Soekarno memang bukan isapan jempol. Sebagai guru spiritual, Kong Usup juga memberikan tongkat komando kepada Soekarno.
Jika ada permasalahan, mendatangi kediaman Kong Usup di pinggiran Sungai Ciliwung. Bahkan Soekarno tidak akan mengambil keputusan jika Kong Usup berkata tidak. Bila melawat ke sana, Soekarno turun di daerah Cisalak, Cimanggis, dan melangkah menyusuri jalan setapak menuju rumah Kong Usup.
Kong Usup juga pernah ditugasi menunggu rumah Soekarno ketika Fatmawati sedang melahirkan Guruh Soekarnoputera. Ceritanya begini. Saat itu Soekarno sedang rapat untuk mempersiapkan kemerdekaan. Di tengah suasana genting, Soekarno meninggalkan Fatmawati di rumahnya.
Muhammad Arif, sopir pribadi Soekarno kemudian diminta menjemput Kong Usup. "Tongkat juga engkong yang berikan," ujar Haji Kabul. Tongkat komando lainnya Soekarno terima dari Guru Mujib, penasihat spiritualnya asal Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Haji Kabul mengklaim Kong Usup berjasa menyelamatkan Soekarno dalam ledakan bom di Cikini. Peristiwa itu menewaskan sembilan orang dan mencederai sekitar seragtus lainnya. Padahal pelemparan bom itu tepat di depan mata Soekarno.
Kong Usup pertama kali bertemu Soekarno saat menjadi tahanan politik di Pulau Buru, Maluku. Dia ditahan dan dibuang ke sana setelah menyerahkan diri lantaran orang tuanya disekap Belanda. keduanya dilepaskan sebagai syarat Kong Usup menyerah. "Pernah dibuang di Pulau Buru karena Belanda gerah. Orang tuanya ditangkap dan itu sebagai syarat menyerahkan diri," tutur Haji Kabul.
Mandraguna
Sakti Mandrguna

Jangankan pistol, bom saja tak mempan

0
4.5K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan