Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adiepoeteraAvatar border
TS
adiepoetera
Solusi dari lahan pertanian yang semakin sempit di Indonesia
Assalamualaikum....

Selamat sore para pembaca dan penghuni kaskus sekalian...numpang berbagi sedikit informasi yang semoga berguna bagi kita semua ya....
Jikalau berantakan mohon dimaafkan....maklum newbie posting dr perangkat mobile...
Hehehe...

Langsung aja ya..

Dewasa ini negara kita sudah mulai mengalami kritis lahan pertnian...semakin jamak lahan yang beralih fungsi menjadikan lahan pertanian terus tergerus...
Memang pembangunan merupakan hal yang diperlukan dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat utamanya atas kebutuhan hunian dan investasi yang menyerap tenaga kerja seperti pabrik dan mal...namun akhirnya ketahanan pangan yang terkena imbasnya...
Nah....karna sudah terlanjur terbatas tanah di negri kita ini...ada baiknya sedikit meniru tetangga kita

Di Singapura, tanah merupakan aset yang sangat berharga. Sebuah negara kecil dengan luas hanya 710 km persegi menjadi rumah bagi 5 juta orang. Tidak mengherankan apabila Singapura terkenal dengan bangunan yang menjulang tinggi. Di sebuah pulau dengan kepadatan yang tinggi, dimana 93% makanan adalah impor, ide untuk membuat lahan pertanian di negara ini dapat dikatakan hampir tidak mungkin untuk dilakukan.

Namun, seorang pengusaha mengatakan bahwa dia mampu memproduksi lima kali lebih banyak sayuran pertanian di pusat kota. Berkat teknik pertaniannya yang bisa dikatakan radikal, lahan pertanian kota milik Jack Ng mampu menghasilkan 1 ton sayuran segar setiap harinya, menyediakan makanan bagi warga kota Singapura yang diproduksi secara lokal.

Teknologi yang digunakan Jack Ng dalam sistem pertaniannya disebut dengan “A-Go-Gro”, dan tampak seperti Roda Ferris, dengan ketinggian 30 kaki. Rak-rak sayuran disusun dalam sebuah rangka alumunium, dan dapat berputar untuk menjaga sirkulasi cahaya matahari, aliran udara dan pengairan. Semua sampah organik menjadi kompos dan dapat digunakan kembali. Sistem perputaran (Air powering frame) air dibantu oleh gaya gravitasi dan membutuhkan sedikit konsumsi listrik. Menurut Jack Ng, energi yang diperlukan untuk daya satu air powering frame adalah setara dengan energi yang dibutuhkan 60 watt bola lampu.

Seluruh sistem, masing-masing hanya membutuhkan lahan seluas 60 meter persegi. Sebanyak 120 menara telah didirikan di Kranji, 14 km dari pusat bisnis Singapura. Dalam beberapa tahun kedepan Jack Ng, ingin membangun 2.000 menara untuk sistem pertaniannya.

Jack Ng menjual sayurannya dengan merk Sky Greens, yang dijual di supermarket, memberikan alterntif produk impor kepada konsumen. Meskipun harga sayuran Sky Greens 10% lebih mahal dari sayuran yang dijual di pasaran, namun sayuran ini banyak digemari karena sayuran vertikal lebih segar daripada sayuran lainnya yang dijual di Singapura.

Sky Greens didukung oleh pemerintah Singapura karena memungkinkan negara dengan luas wilayah yang kecil menjadi mandiri akan sumber pangan. Jack Ng percaya bahwa sistem pertaniannya dapat diadopsi di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara.


Untuk foto bisa langsung cek di sumber ya gan.....punten...
Sumber
http://www.mobgenic.com/2013/08/28/sistem-pertanian-vertikal-di-singapura/
0
5.5K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan