- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inspirator Muda yang Mengharumkan Indonesia


TS
Abeps
Inspirator Muda yang Mengharumkan Indonesia
Quote:


Quote:



JIKA ANDA BERKENAN



Spoiler for Bukti No Repost:
Quote:


Quote:
Kita pasti bangga jika mempunyai anak-anak berbakat, kreatif dan mengharumkan nama Indonesia di mancanegara. Ya, anak-anak muda adalah generasi penerus bangsa ini di masa mendatang. Usia muda bukanlah penghalang bagi mereka untuk menunjukan pada dunia kemampuan dan skillnya. Di saat anak-anak lain cuma sibuk nonton TV, main dengan gadget, dan kebut-kebutan pake motor, saling membunuh karena cinta (you know what i mean), anak muda yang berikut ini malah mendunia berkat prestasi mereka.



Inspirator Muda yang Mengharumkan Indonesia
Quote:
Quote:
FAHMA WALUYA ROHMANSYAH

berusia tiga belas (13) tahun, dia tidak berbeda dengan anak-anak usia sebayanya, bersekolah dan bermain. Sejak usia tiga tahun Fahma sudah menyukai aktivitas di depan komputer . Inilah mungkin yang membuatnya kemudian spesial di banding anak-anak seusianya. Pada usia sekarang ini Fahma mendapat penghargaan sebagai programmer termuda versi Ovi Nokia, selain beberapa penghargaan lain seperti Juara 1 the Asia Pasifik Information and Communications Technologi Awards (APICTA), Juara 1 Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA), bersama adiknya ia juga mendapat SCTV Award, Si Bolang Award, Habibie Award serta berbagai penghargaan lainnya.
Untuk bisa membuat sebuah aplikasi sederhana, fahma memerlukan waktu hanya kurang dari 5 menit, tapi untuk animasi yang cukup rumit bisa memakan waktu 2-3 hari dengan catatan dia fokus tanpa diganggu aktifitas lain, karena akan memakan waktu tiga bulan jika ia melakukannya di sela aktivitas sekolah dan lainnya.
Sampai saat ini sudah lebih dari 45 aplikasi sudah Fahma buat, semuanya termasuk aplikasi ponsel, Ipad dan komputer, beberapa aplikasinya bahkan sudah bisa diunduh di OVI Store Nokia. Beberapa aplikasi yang dibuat Fahma Klik disini
.
berusia tiga belas (13) tahun, dia tidak berbeda dengan anak-anak usia sebayanya, bersekolah dan bermain. Sejak usia tiga tahun Fahma sudah menyukai aktivitas di depan komputer . Inilah mungkin yang membuatnya kemudian spesial di banding anak-anak seusianya. Pada usia sekarang ini Fahma mendapat penghargaan sebagai programmer termuda versi Ovi Nokia, selain beberapa penghargaan lain seperti Juara 1 the Asia Pasifik Information and Communications Technologi Awards (APICTA), Juara 1 Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA), bersama adiknya ia juga mendapat SCTV Award, Si Bolang Award, Habibie Award serta berbagai penghargaan lainnya.
Untuk bisa membuat sebuah aplikasi sederhana, fahma memerlukan waktu hanya kurang dari 5 menit, tapi untuk animasi yang cukup rumit bisa memakan waktu 2-3 hari dengan catatan dia fokus tanpa diganggu aktifitas lain, karena akan memakan waktu tiga bulan jika ia melakukannya di sela aktivitas sekolah dan lainnya.
Sampai saat ini sudah lebih dari 45 aplikasi sudah Fahma buat, semuanya termasuk aplikasi ponsel, Ipad dan komputer, beberapa aplikasinya bahkan sudah bisa diunduh di OVI Store Nokia. Beberapa aplikasi yang dibuat Fahma Klik disini
Quote:
AGASHA KAREEF RATAM

Adalah Agasha Kareef Ratam, usianya masih sangat muda baru 15 tahun dan merupakan alumnus dari SD Al-izhar Pondok Labu (Jakarta Selatan). Cucu dari mantan presiden BJ Habbie ini lahir di Boston 21 November 1997. Tapi, di kancah internasional Olimpiade Matematika prestasinya jangan diragukan lagi. Di kompetisi tingkat dunia ini dia sudah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia. Bersama tiga orang temannya, Rezky Arizaputra (siswa SD Al Azhar 13 Rawamangun, Jakarta Timur) Nicolas Steven Husada (siswa SD Universal Jakarta Utara) dan Stanley Orlando (siswa SD Santa Ursula Jakarta) telah mengikuti Po Leung Kuk 13th Primary Mathematics World Contest (PMWC)Kontes Matematika Dasar Dunia, di Hongkong pada Juli 2010. Agasha berhasil merengkuh medali emas (Kategori tim) dan perak (kategori individual).
Tidak hanya sampai di situ saja, sebelumnya bersama rekannya juga dari sekolah lain, dia meraih 4 medali emas di Yogyakarta pada 8-14 November 2009 dalam Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam International Tingkat Dasar (IMSO) serta membawa Indonesia meraih juara umum dengan memboyong 6 emas dari 9 negara peserta. Lalu pada 27-30 Oktober 2009 dalam 3th Wizards at Mathematics International Contest (Wizmic) di Lucknow, India, Agasha juga mendapat penghargaan Overall Champion. Dan yang terbaru dalam ajang International Indonesia Mathematics Competition (IIMC) untuk jenjang SMP di Bali 18-23 Juli 2011, berhasil membawa Indonesia menduduki peringkat ketiga dari 28 negara yang menjadi peserta.

Adalah Agasha Kareef Ratam, usianya masih sangat muda baru 15 tahun dan merupakan alumnus dari SD Al-izhar Pondok Labu (Jakarta Selatan). Cucu dari mantan presiden BJ Habbie ini lahir di Boston 21 November 1997. Tapi, di kancah internasional Olimpiade Matematika prestasinya jangan diragukan lagi. Di kompetisi tingkat dunia ini dia sudah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia. Bersama tiga orang temannya, Rezky Arizaputra (siswa SD Al Azhar 13 Rawamangun, Jakarta Timur) Nicolas Steven Husada (siswa SD Universal Jakarta Utara) dan Stanley Orlando (siswa SD Santa Ursula Jakarta) telah mengikuti Po Leung Kuk 13th Primary Mathematics World Contest (PMWC)Kontes Matematika Dasar Dunia, di Hongkong pada Juli 2010. Agasha berhasil merengkuh medali emas (Kategori tim) dan perak (kategori individual).
Tidak hanya sampai di situ saja, sebelumnya bersama rekannya juga dari sekolah lain, dia meraih 4 medali emas di Yogyakarta pada 8-14 November 2009 dalam Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam International Tingkat Dasar (IMSO) serta membawa Indonesia meraih juara umum dengan memboyong 6 emas dari 9 negara peserta. Lalu pada 27-30 Oktober 2009 dalam 3th Wizards at Mathematics International Contest (Wizmic) di Lucknow, India, Agasha juga mendapat penghargaan Overall Champion. Dan yang terbaru dalam ajang International Indonesia Mathematics Competition (IIMC) untuk jenjang SMP di Bali 18-23 Juli 2011, berhasil membawa Indonesia menduduki peringkat ketiga dari 28 negara yang menjadi peserta.
Quote:
Bathara Saverigadi Dewandoro

sosok anak muda yang tidak mudah tergerus zaman. Di tengah hiruk pikuk maraknya jenis tarian modern seperti hip hop, gangnam styledan harlem shake, Oplosan
yang banyak digemari anak muda saat ini. Bathara masih memegang teguh nilai-nilai seni tari tradisional. Sejak kecil ia sudah tampil di berbagai pementasan seni tradisional baik di tingkat lokal dan nasional. Bahkan pada tahun 2008, di usianya yang masih 11 tahun, ia menjadi anggota delegasi termuda dalam misi kesenian tradisional Indonesia ke India. Dimana dalam kesempatan tersebut, mereka menampilkan cerita pewayangan Ramayana.
Kini di usianya yang masih 16 tahun, Bathara telah mejadi seorang penari dan koreografer muda tari kreasi yang berakar dari seni tari tradisional. Kepiawaiannya dalam menata gerak tari menjadikannya sebagai salah satu Duta Tari Jawa-Bali untuk Seni Betawi. Tidak hanya itu, pada bulan Maret yang lalu keterlibatannya sebagai penata tari di sebuah pertunjukan kolosal yang melibatkan lebih dari 100 anak membuatnya mendapat penghargaan Rekor MURI sebagai penata tari tradisional Jawa termuda 2013. Bathara percaya seni tari tradisional akan terus lestari. “Seni tari Indonesia adalah cermin jati diri bangsa, kalau ini hilang bangsa ini sudah tidak memiliki jati dirinya lagi”, ujar Bathara.

sosok anak muda yang tidak mudah tergerus zaman. Di tengah hiruk pikuk maraknya jenis tarian modern seperti hip hop, gangnam styledan harlem shake, Oplosan

Kini di usianya yang masih 16 tahun, Bathara telah mejadi seorang penari dan koreografer muda tari kreasi yang berakar dari seni tari tradisional. Kepiawaiannya dalam menata gerak tari menjadikannya sebagai salah satu Duta Tari Jawa-Bali untuk Seni Betawi. Tidak hanya itu, pada bulan Maret yang lalu keterlibatannya sebagai penata tari di sebuah pertunjukan kolosal yang melibatkan lebih dari 100 anak membuatnya mendapat penghargaan Rekor MURI sebagai penata tari tradisional Jawa termuda 2013. Bathara percaya seni tari tradisional akan terus lestari. “Seni tari Indonesia adalah cermin jati diri bangsa, kalau ini hilang bangsa ini sudah tidak memiliki jati dirinya lagi”, ujar Bathara.
Quote:
Adeline Tiffanie Suwana

Di usianya yang masih 16 tahun, ia telah mendapatkan berbagai penghargaan di bidang lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional. Diantaranya adalah Index Award Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, International Young Eco Hero di San Fransisco, Amerika Serikat, National Energy Globe Award di Austria, Asian Champion Bio-Diversity di Manila, Filipina, International Green Awards di London, Inggrisdan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Adeline juga kerap diundang mewakili Indonesia sebagai delegasi pemuda untuk konferensi resmi PBB. Ia lantang berbicara masalah-masalah lingkungan termasuk isu global perubahan iklim.
Kepedualiaan Adeline terhadap lingkungan berawal dari pengalaman pribadinya dimana saat musim hujan tiba, daerah tempat tinggalnya kerap menjadi daerah langganan banjir. Adeline yang saat itu masih berusia 12 tahun merasa terpanggil untuk tahu lebih jauh mengenai permasalahan banjir. Hingga akhirnya ia mendirikan komunitas lingkungan yang diberi nama ”Sahabat Alam”.
Melalui komunitas ini ia mengajak teman-temannya dan juga generasi muda lainnya untuk peduli terhadap lingkungan. Seperti kutipan pidato dalam bahasa inggris berikut ini yang disampaikannya di salah satu acara stasiun tv swasta. “Remember, what we will be in the future doesn’t depends on the past, it depends on our present actions. It is indeed the current little things that make big things happen in the future. So what are you waiting for? Act Now!”
""Ingat, apa yang kita lakukan di masa depan tidak tergantung pada masa lalu, itu tergantung pada tindakan kita saat ini. Ini memang hal kecil yang nantinya akan membuat hal besar yang akan terjadi di masa depan. Jadi apa yang Anda tunggu? Act Now!
act now apa ya"
CMIIW

Di usianya yang masih 16 tahun, ia telah mendapatkan berbagai penghargaan di bidang lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional. Diantaranya adalah Index Award Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, International Young Eco Hero di San Fransisco, Amerika Serikat, National Energy Globe Award di Austria, Asian Champion Bio-Diversity di Manila, Filipina, International Green Awards di London, Inggrisdan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Adeline juga kerap diundang mewakili Indonesia sebagai delegasi pemuda untuk konferensi resmi PBB. Ia lantang berbicara masalah-masalah lingkungan termasuk isu global perubahan iklim.
Kepedualiaan Adeline terhadap lingkungan berawal dari pengalaman pribadinya dimana saat musim hujan tiba, daerah tempat tinggalnya kerap menjadi daerah langganan banjir. Adeline yang saat itu masih berusia 12 tahun merasa terpanggil untuk tahu lebih jauh mengenai permasalahan banjir. Hingga akhirnya ia mendirikan komunitas lingkungan yang diberi nama ”Sahabat Alam”.
Melalui komunitas ini ia mengajak teman-temannya dan juga generasi muda lainnya untuk peduli terhadap lingkungan. Seperti kutipan pidato dalam bahasa inggris berikut ini yang disampaikannya di salah satu acara stasiun tv swasta. “Remember, what we will be in the future doesn’t depends on the past, it depends on our present actions. It is indeed the current little things that make big things happen in the future. So what are you waiting for? Act Now!”
""Ingat, apa yang kita lakukan di masa depan tidak tergantung pada masa lalu, itu tergantung pada tindakan kita saat ini. Ini memang hal kecil yang nantinya akan membuat hal besar yang akan terjadi di masa depan. Jadi apa yang Anda tunggu? Act Now!

CMIIW

Quote:
Gayatri Wailissa

seorang remaja putri kelahiran Ambon, Maluku yang mampu berkomunikasi dalam 14 bahasa asing.
ane Bahasa inggris aja kagak paham"
. Tidak hanya itu ia juga wakil Indonesia untuk Duta Anak tingkat ASEAN. Ia bahkan menjadi delegasi tunggal (anak) Indonesia yang mewakili Konferensi ASEAN tahun 2012 di Thailand dan delegasi tunggal (anak) Indonesia dalam konferensi ASIA-Pasifik tahun 2013 di Nepal. Di konferensi tersebut, Gayatri kerap mempresentasikan isu-isu dan solusi terkait permasalahan anak.
Dia usianya yang terbilang muda, 16 tahun, Gayatri tidak hanya piawai menjadi pembicara di berbagai konferensi tingkat internasional. Namun ia juga berprestasi di bidang lainnya diantaranya juara medali perunggu Olimpiade Sains Astronomi 2012 serta Duta Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013. Di waktu luangnya, Gayatri juga aktif diberbagi bidang diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra.
Gayatri memiliki motto dalam hidup, “tidaklah penting siapa kita, yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan apa yang mampu kita perbuat”. Gayatri, anak cerdas dan berbakat ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pedagang kaki lima, pengrajin kaligrafi sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Gayatri menunjukkan kemampuannya berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing dengan memperkenalkan dirinya menggunakan 9 bahasa yaitu Inggris, Arab, Jepang, Spanyol, Jerman, Perancis, Mandarin, Italia, dan tidak lupa bahasa asli daerahnya, Ambon.
Penasaran? ini Video nya gan
Yang kagak Ngerti mlongo aje ye

seorang remaja putri kelahiran Ambon, Maluku yang mampu berkomunikasi dalam 14 bahasa asing.


Dia usianya yang terbilang muda, 16 tahun, Gayatri tidak hanya piawai menjadi pembicara di berbagai konferensi tingkat internasional. Namun ia juga berprestasi di bidang lainnya diantaranya juara medali perunggu Olimpiade Sains Astronomi 2012 serta Duta Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013. Di waktu luangnya, Gayatri juga aktif diberbagi bidang diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra.
Gayatri memiliki motto dalam hidup, “tidaklah penting siapa kita, yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan apa yang mampu kita perbuat”. Gayatri, anak cerdas dan berbakat ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pedagang kaki lima, pengrajin kaligrafi sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Gayatri menunjukkan kemampuannya berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing dengan memperkenalkan dirinya menggunakan 9 bahasa yaitu Inggris, Arab, Jepang, Spanyol, Jerman, Perancis, Mandarin, Italia, dan tidak lupa bahasa asli daerahnya, Ambon.


Yang kagak Ngerti mlongo aje ye

Quote:
Prestasi yang dipersembahkan oleh anak-anak bangsa di atas adalah berkat dukungan dari orang tua. Sangat penting untuk bagi orang tua untuk selalu mendukung kegiatan anak yang sifatnya positif. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak meraih prestasi.
“ Uangku memang terbatas, tapi mimpiku tidaklah terbatas”
Ayo anak" muda Indonesia dari sekarang mulailah berkarya dan melakukan hal yang bermanfaat bukan bermasalah, lakukan dari hal yang kecil, seperti TS membuat thread yang bermanfaat
, dan buat bangga ke dua orang tua kita.
Apakah agan/sist calon anak berprestasi selanjutnya? Ayo buktikan
“ Uangku memang terbatas, tapi mimpiku tidaklah terbatas”
Ayo anak" muda Indonesia dari sekarang mulailah berkarya dan melakukan hal yang bermanfaat bukan bermasalah, lakukan dari hal yang kecil, seperti TS membuat thread yang bermanfaat





Quote:
SEMOGA THREAD ANE KALI INI BERMANFAAT BAGI AGAN/SIST



DAN JANGAN LUPA




DAN JANGAN LUPA


0
4.4K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan