- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Surya Paloh: Pemimpin itu Loyal Kepada Negara, Bukan ke Partai


TS
jajang100
Surya Paloh: Pemimpin itu Loyal Kepada Negara, Bukan ke Partai
Jakarta - Pada kampanye terbuka hari terakhirnya, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, mengingatkan kepada calon pemimpin Indonesia untuk melepaskan loyalitasnya kepada parpol tempatnya berasal. Menurutnya, ketika menjadi pemimpin negara, mereka harus memikirkan nasib rakyat dan kemajuan bangsa.
"Kita lihat, pejabat negara masih belum selesai tugasnya, loyalitas mereka kepada partai masih mengikat," ujar Surya Paloh saat berorasi di depan ratusan kadernya di Gedung Pacific, Jalan Magelang, Yogyakarta, Sabtu (5/4/2014).
Menurutnya, ketika para pemimpin dan pejabat negara masih terikat dan memikirkan partai politik, maka dapat dipastikan pembangunan bangsa dan kesejahteraan rakyat akan terabaikan. Oleh karena itu dirinya sangat berharap akan tampil seorang negarawan untuk memimpin Indonesia.
"Tidak mungkin kita bisa membangun bangsa besar tanpa pemimpin dengan semangat negarawan yangh kokoh," jelasnya.
Surya mencontohkan, ada sejumlah pemimpin negara yang berani melepaskan tanggungjawabnya dalam berpolitik demi menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Diantaranya adalah John F. Kennedy, Nelson Mandela, dan Bung Karno.
"Perlu ada pemimpin yang memberikan keteladanan. Ketika mendengar John F. Kennedy mengatakan 'my loyalty to the party is end', ketika kesetiaanku pada negara dimulai. Nelson Mandela juga mengatakan ini. Ini juga yang ditegaskan berulang kali oleh Bung Karno," paparnya.
Hal tersebut, lanjut Surya, juga berlaku bagi para kader-kader terbaik dan caleg NasDem yang nanti terpilih menjadi wakil rakyat.
"Dengan semangat perubahan, kami akan menempatkan kader-kader terbaik kami. Kita berharap kepada pemerintahan baru, kalau NasDem mampu menyumbangkan negarawan-negarawan baru, akan kita buktikan bahwa NasDem partai yang akan memperbaiki keadaan," tandasnya.
"Ini pemilu kesebelas, maka harus mampu melahirkan pemilu terbaik," tutupnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...tai?n991102605
"Kita lihat, pejabat negara masih belum selesai tugasnya, loyalitas mereka kepada partai masih mengikat," ujar Surya Paloh saat berorasi di depan ratusan kadernya di Gedung Pacific, Jalan Magelang, Yogyakarta, Sabtu (5/4/2014).
Menurutnya, ketika para pemimpin dan pejabat negara masih terikat dan memikirkan partai politik, maka dapat dipastikan pembangunan bangsa dan kesejahteraan rakyat akan terabaikan. Oleh karena itu dirinya sangat berharap akan tampil seorang negarawan untuk memimpin Indonesia.
"Tidak mungkin kita bisa membangun bangsa besar tanpa pemimpin dengan semangat negarawan yangh kokoh," jelasnya.
Surya mencontohkan, ada sejumlah pemimpin negara yang berani melepaskan tanggungjawabnya dalam berpolitik demi menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Diantaranya adalah John F. Kennedy, Nelson Mandela, dan Bung Karno.
"Perlu ada pemimpin yang memberikan keteladanan. Ketika mendengar John F. Kennedy mengatakan 'my loyalty to the party is end', ketika kesetiaanku pada negara dimulai. Nelson Mandela juga mengatakan ini. Ini juga yang ditegaskan berulang kali oleh Bung Karno," paparnya.
Hal tersebut, lanjut Surya, juga berlaku bagi para kader-kader terbaik dan caleg NasDem yang nanti terpilih menjadi wakil rakyat.
"Dengan semangat perubahan, kami akan menempatkan kader-kader terbaik kami. Kita berharap kepada pemerintahan baru, kalau NasDem mampu menyumbangkan negarawan-negarawan baru, akan kita buktikan bahwa NasDem partai yang akan memperbaiki keadaan," tandasnya.
"Ini pemilu kesebelas, maka harus mampu melahirkan pemilu terbaik," tutupnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...tai?n991102605
0
1.5K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan