TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Malang terguling di kawasan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4/2014) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Kereta tersebut menabrak reruntuhan longsoran tanah sebuah bukit yang menutup lintasan rel kereta.

Eri (45), salah seorang warga Bandung, sekaligus penumpang kereta api mengatakan, sampai sekarang beberapa penumpang masih dievakuasi. Beberapa penumpang mengalami luka-luka.

"Sekarang masih ada penumpang yang dievakuasi. Tiga gerbong yang terguling, lokomotif dan dua gerbong penumpang di belakangnya," kata Eri saat dihubungi, Jumat malam.

Beruntung tergulingnya kereta di tengah perkebunan dan jauh dari perumahan warga. Namun, penumpang banyak yang terluka akibat kejadian ini. "Banyak yang luka-luka," ungkap Eri.

Sampai berita ini diturunkan, proses evakuasi korban masih berlangsung di lokasi kejadian. Beberapa warga setempat dan petugas kepolisian tengah mengevakuasi korban sekaligus penumpang kereta api.
SUMBER KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api (Persero) melaporkan sudah ada tiga korban dari kecelakaan KA Malabar yang terjadi di antara ruas Stasiun Ciawi-Cirahayu Km 244.

Humas PT KA Sugeng Priyono menyebutkan dari tiga korban tersebut, baru satu orang yang berhasil dievakuasi. "Namun untuk korban yang lain kami belum bisa menyebutkan, karena kami masih dalam perjalanan menuju TKP," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/4/2014).

Sugeng juga belum bisa memastikan, apakah korban tersebut selamat. Namun bisa dipastikan satu unit lokomotif terguling akibat longsor yang terjadi di daerah tersebut, dan dua kereta kelas eksekutif anjlok.

KA Malabar yang melayani rute Bandung-Malang terguling di wilayah Tasikmalaya akibat tanah longsor.
SUMBER KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api (Persero) memastikan jalur kereta api lintas selatan Jawa Barat tidak bisa dilalui, sehubungan dengan tanah longsor yang menyebabkan KA Malabar mengalami kecelakaan.

Humas PT Kereta Api Sugeng Priyono mengatakan, dipastikan butuh waktu relatif lama untuk memulihkan jalur yang longsor dan mengangkat rangkaian KA Malabar. "Kami belum bisa memastikan berapa lama jalur kereta ini bisa kembali dilalui," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2014).

Dia menyebutkan, satu lokomotif terguling dalam kecelakaan tersebut, dan dua unit gerbong kelas eksekutif anjlok. Jumlah korban yang telah dilaporkan sebanyak tiga orang. Namun belum diketahui keadaan para korban tersebut.

"Kami masih menuju lokasi kejadian, dan belum bisa diketahui berapa banyak korban lainnya," lanjut Sugeng Priyono.

KA Malabar terguling di antara ruas stasiun Cirahayu-Ciawi, Tasikmalaya malam ini, karena kereta menabrak longsoran tanah.
SUMBER KOMPAS

BANDUNG, KOMPAS.com -- Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul menyebutkan, empat orang tewas dalam peristiwa anjloknya Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Malang di Kampung Terung RT 5 RW 9 Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (4/4/2014) malam.

"Empat orang meninggal dunia," kata Martinus dalam pesan singkat elektroniknya, Jumat malam.

Ia mengatakan, tiga dari 13 rangkaian gerbong anjlok.

"Polda Jabar mengirim dua kompi berkekuatan 300 personel dari Satuan Brimob dan Direktorat Sabhara serta peralatan SAR utk membantu mencari dan mengevakuasi korban," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, kereta tersebut menabrak reruntuhan longsoran tanah sebuah bukit yang menutup lintasan rel kereta.

Kementerian Perhubungan sejauh ini menyebutkan, terdapat satu korban meninggal dalam kecelakaan KA Malabar di ruas Ciawi-Cirahayu, Tasikmalaya, malam ini.
SUMBER KOMPAS

Jakarta - Korban kecelakaan Kereta Api Malabar jurusan Bandung- Malang di Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah. Data dari kepolisian sampai pukul 21.00 WIB, telah ditemukan 4 jasad.

"Korban meninggal dunia 4 orang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Kamis (4/4/2014).

Martin mengatakan polisi mengirim 2 kompi pasukan untuk melakukan evakuasi. Total pasukan yang diturunkan Polda Jabar berkekuatan 300 personel.

"Polda Jabar mengirim 2 Kompi berkekuatan 300 personel dari Satuan Brimob dan Direktorat Sabhara serta peralatan SAR untuk membantu mencari dan mengevakuasi korban," ucapnya.

KA Malabar jurusan Bandung-Malang anjlok sekitar pukul 18.06 WIB. Penyebab kecelakaan karena tanah longsong yang diguyur hujan.

Jakarta - Tiga gerbong terperosok ke dalam jurang dalam kecelakaan Kereta Api Malabar jurusan Bandung- Malang di Tasikmalaya, Jawa Barat. Data sementara dari kecelakaan ini, 4 orang tewas.

"Di antaranya 3 gerbong masuk jurang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Kamis (4/4/2014).

Martin mengatakan total rangkaian KA Malabar yang berangkat dari Bandung itu berjumlah 13 gerbong. Lokasi kecelakaan berada di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

"Total rangkaian 13 unit," ucapnya.

KA Malabar jurusan Bandung-Malang anjlok sekitar pukul 18.06 WIB. Penyebab kecelakaan karena tanah longsor yang diguyur hujan.
SUMBER DETIK

BANDUNG, KOMPAS.com -- Kecelakaan yang terjadi pada Kereta Api (KA) Malabar di kawasan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4/2014), diduga disebabkan tanah di lokasi kejadian labil akibat hujan deras.

Kepala Humas Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Zunerfin, mengatakan, hujan deras terjadi di wilayah tersebut. Dugaan sementara, tanah pada jalur rel labil dan membuat sejumlah as dari rangkaian KA dengan nomor 86 ini keluar dari rel.

Disinggung soal kereta anjlok atau terguling, Zunerfin menyatakan, laporan yang diterimanya bahwa as roda keluar dari jalur. "Informasi yang saya dapat, as keluar jalur dan kereta anjlok," katanya.

KA Malabar merupakan kereta api tujuan Malang, Jawa Timur. Kereta yang berangkat dari Stasiun Bandung pukul 15.30 WIB ini terdiri dari rangkaian kereta penumpang, kereta makan, bagasi, serta satu lokomotif. Kereta api tersebut dijadwalkan tiba di pemberhentian terakhir di Stasiun Malang Baru, Sabtu (5/4/2014) pukul 08.00 WIB. (tif)
SUMBER KOMPAS

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Perbaikan rel di lokasi anjloknya Kereta Api Malabar di Dusun Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akan menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT). Kecelakaan kereta akibat tanah ambles di bawah rel bukan baru pertama kali terjadi di wilayah ini.

“Perbaikan rel setelah proses pendalaman tim teknis kereta api dan KNKT,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, di lokasi kecelakaan, Sabtu (5/4/2014) dini hari. Dia belum dapat memastikan target waktu penyelesaian dan pembukaan kembali jalur kereta api di selatan Jawa Barat ini.

“Intinya nanti perbaikan rel akan lebih maksimal. Apalagi jalur ini bukan pertama kali ini terjadi bencana longsor saat musim hujan," imbuh Dedi. Perbaikan, ujar dia, juga akan mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.

Diberitakan sebelumnya, kereta dengan sembilan gerbong penumpang ini anjlok dan masuk jurang. Tiga orang tewas dan beberapa korban lain mengalami luka parah. Kecelakaan ini juga memutus jalur kereta antara Kota Bandung di Jawa Barat dan Kroya di Jawa Tengah, menyebabkan perubahan rute kereta dari Bandung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun sebaliknya.SUMBER KOMPAS

Kahumas PT KAI Sugeng Triono mengatakan, tanah yang mengalami longsor di KM 244 sepanjang 25 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter. Saat bergerak, kereta api tersebut menarik 10 gerbong termasuk lokomotif. Akibat anjlok, 3 gerbong termasuk lokomotif terperosok ke dalam jurang.

3 Gerbong dari 10 gerbong KA Malabar terperosok ke dalam jurang sedalam 10 meter. Menurut Kahumas PT KAI, kondisi 3 gerbong itu menggantung. Sementara gerbong lainnya masih di atas rel namun dalam kondisi tidak normal.

Tiga penumpang KA Malabar harus meregang nyawa akibat kecelakaan ini. Ketiga korban langsung dievakusi warga bersama petugas ke RSUD Tasikmalaya. Ketiga korban itu adalah Ayudiyah Kusumahningrum (27) asal Lawang, Malang; Sri Hartanto (60) asal Sleman, Jogya; dan Kharis Budi Cahyono asal Jambon Ponorogo.

Evakuasi gerbong KA Malabar cukup berat karena kondisi medan yang sulit. Sugeng mengatakan, upaya evakuasi gerbong hingga pagi ini masih berlangsung. Alat berat yang didatangkan dari Jakarta, Cirebon, Purwokerto, dan Purwakarta sudah tiba di lokasi. Namun alat-alat berat itu belum bisa digunakan lantaran kondisi tanah yang labil. Harus dibuat kuda-kuda untuk menopang alat berat.

Sejumlah alat berat untuk mengevakuasi gerbong yang telah tiba di antaranya alat crane dari Cirebon, gerbong penolong berisi dongkrak manual dan balok dari Purwokerto, alat Kirow semacam crane dari Purwakarta, dan dari Jakarta dikirimkan Togi roda.