Quote:
Bayi Tanpa Selaput Kulit Luar Butuh Bantuan
Rabu, 2 April 2014 | 09:01 WIB

Kompas.com/ Suparman Sultan Bayi tanpa selaput kulit luar disimpan di dalam inkubator di RSU Kolaka, Senin (31/3/2014).
KOLAKA, KOMPAS.com - Muhammad Ali dan Andi Aminah, warga Desa Pangi-pangi, Kecamatan Poli-polia, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, orangtua bayi perempuan yang terlahir tanpa memiliki selaput kulit luar, mengaku kesulitan biaya untuk mengobati putri mereka.
Sekalipun perawatan di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka sudah digratiskan, namun mereka masih tetap membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari selama proses pengobatan tersebut.
"Kerjaan kami Pak, cuma petani kecil di pelosok desa. Jujur, kami kekurangan biaya. Kalau masalah biaya rawat inap anak kami di rumah sakit ini, itu gratis Pak. Tapi kan juga butuh biaya tambahan. Misalnya obat, syukurlah kalau ada di apotik rumah sakit, karena gratis, tapi kalau tidak ada, dan harus beli di luar, ini yang butuh biaya," kata Muhammad Ali, Rabu (2/4/2014).
Bayi perempuan yang lahir prematur dalam usia tujuh bulan di dalam kandungan ini sempat membuat heboh warga Kolaka Timur. Kondisi fisik bayi itu tidak biasa. Kedua bola mata dan bibir berwarna merah, serta sekujur tubuhnya terdapat garis retakan warna merah.
Saat dirujuk dari puskesmas pembantu di Desa Pangi-pangi, Kolaka Timur ke RS Benyamin Guluh Kolaka, pihak paramedis mengatakan kalau anak tersebut tidak memiliki selaput kulit luar, sehingga butuh perawatan yang khusus.
Need Help!!!!!!!!!!!!!
Turut prihatin
daripada uang rakyat dipake buat bantu darsem dkk lebih baik dipake buat bantu bayi ini
