- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Jawaban Panwaslu Soal Bervalas Puisi


TS
jajang100
Ini Jawaban Panwaslu Soal Bervalas Puisi
Jakarta - Pemilu 2014 kali ini diwarnai oleh aksi berbalas pantun melalui puisi antar politisi. Seperti yang dilakukan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dengan salah satu puisinya berjudul 'Ikan Kecil Merah Itu', dan puisi dari politisi PDIP Fachmi Habcyi berjudul 'Pemimpin Tanpa Kuda'.
Menurut Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak, saling lontar puisi atau satire yang dilakukan para politisi di tengah masa pemilu sah-sah saja. Namun harus tetap dalam ranah sastra dan bukan saling menghina.
"Itu tak apalah, sepanjang masih dalam batas-batas moral," ujar Nelson saat dihubungi detikcom, Selasa (1/4/2014) malam.
Begitu pula dengan masyarakat yang peduli terhadap kesuksesan dan kelancaran penyelenggaraan pemilu 2014. Namun setiap karya sastra yang muncul sebaiknya tidak sampai mengoyak nilai-nilai moral atau melewati aturan yang berlaku.
"Asal tidak sampai menyinggung masalah moral, ya tidak apa," kata Nelson
Fadli Zon dan Fachmi beberapa berbalas satire yang berisi curahan hati. Nelson pun mengingatkan, berbalas karya sastra antar politisi jangan sampai membuat seseorang atau kelompok tertentu merasa dirugikan, karena hal ini bisa masuk ranah pidana.
"Kalau semakin tinggi tensinya di antara mereka, dan saling menghina, itu ya pidana. Jadi hati-hati juga berbalas pantun," tutup Nelson.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...tapi-hati-hati
Menurut Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak, saling lontar puisi atau satire yang dilakukan para politisi di tengah masa pemilu sah-sah saja. Namun harus tetap dalam ranah sastra dan bukan saling menghina.
"Itu tak apalah, sepanjang masih dalam batas-batas moral," ujar Nelson saat dihubungi detikcom, Selasa (1/4/2014) malam.
Begitu pula dengan masyarakat yang peduli terhadap kesuksesan dan kelancaran penyelenggaraan pemilu 2014. Namun setiap karya sastra yang muncul sebaiknya tidak sampai mengoyak nilai-nilai moral atau melewati aturan yang berlaku.
"Asal tidak sampai menyinggung masalah moral, ya tidak apa," kata Nelson
Fadli Zon dan Fachmi beberapa berbalas satire yang berisi curahan hati. Nelson pun mengingatkan, berbalas karya sastra antar politisi jangan sampai membuat seseorang atau kelompok tertentu merasa dirugikan, karena hal ini bisa masuk ranah pidana.
"Kalau semakin tinggi tensinya di antara mereka, dan saling menghina, itu ya pidana. Jadi hati-hati juga berbalas pantun," tutup Nelson.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...tapi-hati-hati
0
657
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan