Dikeluarkan dari G8, Rusia Tak Peduli

Selasa, 25 Maret 2014 - 18:52 wib
Fajar Nugraha - Okezone
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Reuters) enlarge this image
MOSKOW - Rusia sudah dikeluarkan dari kelompok negara ekonomi G8. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk hukuman kepada Rusia yang melakukan intervensi militer di Crimea dan mencaplok wilayah itu ke dalam wilayah Rusia.

Kelompok kekuatan ekonomi dunia itu sebelumnya melebarkan sayap dari tujuh anggota menjadi delapan anggota pada akhir 1990. Saat itu, Uni Soviet runtuh dan Rusia pun masuk ke dalam komunitas internasional. Pada akhirnya Rusia pun masuk dalam kelompok yang diikuti pula oleh, Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada.

Tetapi dengan Rusia yang terlibat dalam isu di Crimea, anggota G8 pun memberikan sanksi. Pemimpin tujuh negara memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan G8 di Sochi pada Juni 2014.

Kini, kelompok yang disebut G7, akan melakukan pertemuan di Brussels. Presiden AS Barack Obama akan menegaskan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, bahwa G8 tidak akan pernah ada lagi, hingga Putin sepakat untuk mencari cara jalan diplomatis untuk mengatasi krisis di Crimea yang melepaskan diri dari Ukraina.

Namun pihak Rusia pun merasa tidak terlalu mempedulikan kelompok G8. "G8 adalah klub informal, tidak ada kartu anggota dalam klub tersebut. Tidak ada pihak yang dinyatakan dikeluarkan," ujar Menteri Luar Negeri Servei Lavrov, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/3/2014).

"Jadi bila rekan Barat kami percaya bahwa format G8 sudah terlalu melelahkan, itu terserah mereka," jelasnya.

Menurut para pengamat, Rusia tidak akan terlalu mempermasalahkan diri mereka dikeluarkan dari G8. Justru ini menunjukkan bahwa dunia Barat tidak siap untuk memperlakukan Rusia dengan setara.