Sebagai manusia, memanglah sebuah hal yang wajar jika kadangkala kita menuntut seseorang melakukan seperti yang kita mau tanpa sadar bahwa kita pun belum tentu mampu jika dituntut melakukan hal yang sama.

Demikian halnya ketika Manchester United, klub yang saya cintai sedang terpuruk musim ini di bawah asuhan David Moyes. Banyak fans yang menilai bahwa Moyes tidak pantas memimpin Manchester United. Fans menilai bahwa Moyes tidak tahu cara memimpin klub sebesar Manchester United. Moyes tidak memiliki kreasi dalam meracik strategi permainan dan tidak mempunyai karisma untuk para pemain di ruang ganti seperti pendahulunya, Sir Alex Ferguson.

Benar! Itu sepenuhnya benar! United benar-benar kehilangan karakternya sejak ditangani oleh David Moyes. Tidak tampak lagi United yang ngotot untuk menang di setiap laga walau siapapun lawannya. Tidak tampak lagi United yang menakutkan apalagi jika bermain di Old Trafford. Tidak tampak lagi mental juara United yang dapat membalikkan keadaan hingga detik akhir pertandingan yang terkenal dengan sebutan Fergie Time. Yang ada adalah United yang kehilangan karakter dalam permainan tim, United dengan permainan monoton disertai crossing-crossing tidak efektif, United yang sering kebobolan di akhir laga, United yang tidak lagi menakutkan di Old Trafford, hingga United yang seakan-akan puas dengan hasil imbang sehingga terlihat sering menahan bola untuk mengamakan hasil imbang (seperti melawan Arsenal di Emirates).

Apa yang harus kita lakukan sebagai fans? Memaki David Moyes? Mencacinya? Memberinya tekanan? Banyak yang menilai harusnya Moyes seperti ini, melakukan ini, melakukan itu...

Dalam sepakbola, fans memang selalu menjadi sosok yang paling pintar dan tahu segalanya. Namun saat ini United dan Moyes tidak membutuhkan itu. Saat ini United dan Moyes membutuhkan dukungan dan motivasi dari kita sebagai fans sejati. Moyes tidak sejenius Mourinho, segemilang Klopp, dan juga tidak sehebat Guardiola. Tapi hal itulah yang menunjukkan bahwa Moyes membutuhkan waktu untuk menunjukkan kapasitasnya. Seseorang yang mendapatkan tekanan tidak akan nyaman dalam menjalankan tugasnya walaupun ada beberapa orang yang memerlukan tekanan untuk bangkit, memerlukan cambuk agar berjalan, namun Moyes bukanlah sosok yang demikian. Sudah lama Moyes mendapat tekanan namun apa yang terjadi? United bukannya bangkit tapi malah terpuruk hingga puncaknya dipermalukan 0-3 oleh Manchester City di kandang sendiri.

Moyes membutuhkan dukungan dan motivasi dari kita sebagai keluarga besar Manchester United. Moyes itu pilihan langsung dari sosok yang mungkin jadi penyebab kita menjadi fans Manchester United saat ini, Sir Alex Ferguson. Sangat aneh jika Moyes menolak tawaran untuk menjadi manajer di salah satu klub terbesar di dunia. Moyes memimpin United sesuai dengan kemampuannya. Dia tentunya telah mengerahkan segala sesuatu yang dia miliki agar dapat sukses bersama United. Itulah alasan yang membuat kita harusnya tetap setia memberikan dukungan. Jika United akhirnya terpuruk bersamanya, itu bukanlah keinginannya.

Berhentilah beradai-andai dan tetaplah berdiri di belakangnya. Tak ada yang salah dalam mendukung Moyes. Moyes sukses bersama United? Itulah yang kita inginkan. Tapi jika dia gagal, setidaknya kita sudah menjalankan tugas sebagai fans untuk selalu mendukung klub kesayangan kita dan orang-orang di dalamnya baik suka maupun duka demi Manchester United yang lebih baik, Manchester United yang selama ini kita kenal.

Tapi sudahlah...

Jika kata-kata "Moyes Out" saat ini adalah pilihan kata yang paling populer yang membuat Anda terlihat lebih cerdas ketimbang memberi dukungan yang akan membuat Anda terlihat bodoh, biarlah terjadi yang seharusnya terjadi.

Di setiap laga dukunglah Manchester United dan manajer yang dipilihnya. Pihak manajemen pasti tahu yang terbaik dan apa yang harusnya dilakukan selanjutnya. Jika Moyes memang harus keluar, manajer berikutnya mudah-mudahan tidak lebih terpuruk daripada Moyes dan dimanapun Moyes berada nantinya, semoga dia sukses bersama klub nya dan Manchester United sukses bersama manajernya.

Glory United. Take me home, United road!!

SUMBER