- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Universitas Airlangga Surabaya sediakan dosen khusus curhat mahasiswa galau


TS
dodolicop
Universitas Airlangga Surabaya sediakan dosen khusus curhat mahasiswa galau

Merdeka.com - Sebanyak 11 relawan dosen Universitas Airlangga Surabaya siap melayani mahasiswa yang memerlukan curhat atau konsultasi terkait permasalahan non-akademik yang bisa memengaruhi prestasi studi melalui "Help Center" Unair.
"Banyak mahasiswa yang kuliahnya selesai tepat waktu, tetapi ada juga yang enggak dan ternyata hal itu umumnya diakibatkan kendala non-teknis, misalnya faktor psikologis," kata Direktur Kemahasiswaan Unair Drs Koko Srimulyo MSi di kampus, Kamis (27/3). Demikian dikutip dari antara.
Penyebab studi sebagian mahasiswa tidak tepat waktu, dikarenakan tidak ada tempat "curhat" (curahan hati), sehingga mereka tidak ada yang memberi konsultasi) terkait permasalahan yang dihadapi.
"Kita punya layanan konseling, tapi lembaga itu kesannya tempat orang bermasalah," katanya.
Karena itu, para mahasiswa yang bermasalah itu ditampung secara informal oleh relawan dosen, misalnya mahasiswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan pertemanan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan sebagainya.
"Untuk mengantisipasi banyaknya mahasiswa yang terganggu atau terkendala non-teknis itu, para relawan dosen itu pun mengusulkan pembentukan 'Help Center' yang lokasinya menyesuaikan di lingkungan kampus," katanya.
Misalnya, mahasiswa Fisip bisa membuat perjanjian secara email pada alamat helpcenter.airlangga@gmail.com, lalu ketemu di tempat bebas, seperti di FH, perpustakaan, atau tempat lain di kampus A, B, dan C.
"Kerahasiaan dijamin karena data nama nggak dibuka, kecuali diminta rektor untuk kepentingan pelaporan. Yang jelas, Help Center sudah diluncurkan pada Senin (24/3)," katanya, didampingi Wakil Rektor I Unair Prof Dr H Achmad Syahrani MS Apt.
Hingga kini, ada 11 relawan dosen yang bergabung dalam "Help Center" Unair, dan kemungkinan akan bertambah. Hal itu mengingat 11 dosen tersebut baru berasal dari lima fakultas, padahal Unair memiliki 12 fakultas dan sejumlah lembaga.
Ke-11 relawan dosen itu Myrtati Dyah Artaria (Fisip), Wihasto Suyaningtyas (FK), Liestianingsih Dwi Dayanti (Fisip), Sri Endah Nurhidayati (Fisip), Dewi Retno Suminar (F.Psi), Riris Diana Rachmayanti (FKM), Muthmainnah (FKM), Siti Nurjayanti (FKM), Ni Ketut Alit Armini (F.Kep), Novinati Edi Suharno (Fisip), dan Pulung Siswantara (FKM).
"Ada dua dosen yang lama terlibat dalam Rumah Remaja Jatim, sehingga kepiawaian dalam pendampingan tidak diragukan lagi. Help Center juga siap melakukan pelatihan pendampingan untuk relawan dosen lain," katanya.
Meski tidak ada biaya dan bersifat sukarela, Help Center yang mungkin akan diformalkan dalam bentuk unit atau lembaga baru di Unair itu menjamin pertemuan awal 50 menit dan pertemuan lanjutan dalam kurun maksimal dua minggu akan menghasilkan solusi untuk mahasiswa.
"Yang jelas, fakultas dan dosen sangat diuntungkan, karena mahasiswa yang didampingi diharapkan kuliahnya bisa lebih cepat selesai. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya DO (drop out) atau masih mengalami trauma saat kelak bekerja," katanya.
monggo bagi temen2 mahasiswa unair surabaya yg mau curhat



dan kayaknya harus ada jurusan baru nih masuk di SNMPTN atau SMBPTN
Prodi Kesehatan Hati dan Cinta

sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/una...swa-galau.html
0
3.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan