- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[based on true story] True love story


TS
cobainmain
[based on true story] True love story
Spoiler for part 1:
welll... hari ini akan menjadi hari - hari yang biasa... aku pulang kuliah, dan semuanya akan berjalan seperti biasa. Aku melihat kakek dan nenekku diam saja, hmmm.... itu suatu hal baru. Seperti biasa aku masuk ke kamar, menyalakan komputer, mengganti baju dan akan mengerjakan tugas. Namun, dari luar aku mendengar keributan, dan ternyata kakekku mengompol lagi di celana. Dan seperti biasa... nenekku sangat membenci hal itu, dan nenekku pun memukuli kakekku, yah.... ini sudah biasa terjadi. Aku pun datang dan seperti biasa hanya berkata "sudah nek, jangan dipukuli terus, kakek kan sudah pikun."
Yap itulah keluargaku... biasanya papa dan mamaku kerja hingga malam, sehingga aku hanya berempat dengan kakek, nenek, dan suster. Kakekku sudah pikun, sehingga sering melakukan hal yang konyol dan bisa dibilang merepotkan... Kakek sering mengompol, tidak mau makan bahkan bertingkah seperti anak kecil. Hal tergila yang pernah dilakukan kakek adalah saat tidur berdua dengan nenek di ranjang. Kakek merogoh celananya dan mengeluarkan kotoran yang ada di celananya, dan menaruhnya di sebelah kepala nenek. Tentu saja nenek sangat marah, nenek pun mengambil tongkat dan memukuli kakek. Kakek hanya berteriak "aduuh", "urang bisa paeh jeung maneh", "maneh anj***". Tentu saja nenek bertambah marah dan memukuli kakek, untung saja keduanya dapat dipisahkan... Nenek sungguh sangat sedih dan menangis di malam itu.
Aku terus berpikir, bagaimana keduanya dapat menikah, punya anak dan punya cucu bila mereka terus bertengkar seperti ini? apa sudah tak ada cinta? apa karena waktu? aku sungguh tidak dapat mengerti.... Namun pertengkaran mereka sudah menjadi hal biasa untukku...
Namun suatu hari semuanya berubah... Kakek jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit. Bukan karena dipukuli, kakek sudah tua, umurnya saja sudah memasuki 90 lebih.. Namun, aku tidak terima akan hal itu... aku terus berdoa dan meminta ke Tuhan.
"Tuhan, aku belum rela kehilangan kakekku, aku rela menukar 10 tahun umurku untuk kakekku!!! cuma tolong berikan aku waktu lebih lama bersama kakekku!! 10 tahun atau 20 tahun pun aku rela Tuhan!!!" aku terus berdoa dan meminta pada Tuhan.
Lewat beberapa hari, saat aku sedang dalam kelas di perkuliahan, tiba2 HP ku bergetar, dan aku melihat nomor mamaku yang menelopon. Tapi aku menolak panggilan tersebut karena aku sedang kuliah. Namun tetap saja mama meneleponku, sehingga mau tak mau aku harus meminta ijin pada guruku untuk menerima panggilan.
Aku mengangkat teleponku dan dengan sedikit jutek aku berkata "ada apa sih mi, aku sedang kuliah ini!"
Mama tampak sedikit marah namun suara kesedihan dapat terdengar "kakek sudah meninggal..."
aku hanya bisa diam.. tidak bisa bicara apa2. setelah beberapa saat, aku bilang ke mama aku akan pulang segera. Aku mematikan telepon dan segera meminta ijin ke dosenku. Dosenku tampak agak shock, dan segera mengijinkan aku pulang.
Setelah keluar kelas, air mataku mulai berjatuhan... aku sudah tidak peduli dengan sekitarku, aku sedih... kenapa kakekku meninggal secepat ini?? kenapa Tuhan tidak mau mendengar doaku??? kenapa semua terjadi saat aku tidak siap??
Yap itulah keluargaku... biasanya papa dan mamaku kerja hingga malam, sehingga aku hanya berempat dengan kakek, nenek, dan suster. Kakekku sudah pikun, sehingga sering melakukan hal yang konyol dan bisa dibilang merepotkan... Kakek sering mengompol, tidak mau makan bahkan bertingkah seperti anak kecil. Hal tergila yang pernah dilakukan kakek adalah saat tidur berdua dengan nenek di ranjang. Kakek merogoh celananya dan mengeluarkan kotoran yang ada di celananya, dan menaruhnya di sebelah kepala nenek. Tentu saja nenek sangat marah, nenek pun mengambil tongkat dan memukuli kakek. Kakek hanya berteriak "aduuh", "urang bisa paeh jeung maneh", "maneh anj***". Tentu saja nenek bertambah marah dan memukuli kakek, untung saja keduanya dapat dipisahkan... Nenek sungguh sangat sedih dan menangis di malam itu.
Aku terus berpikir, bagaimana keduanya dapat menikah, punya anak dan punya cucu bila mereka terus bertengkar seperti ini? apa sudah tak ada cinta? apa karena waktu? aku sungguh tidak dapat mengerti.... Namun pertengkaran mereka sudah menjadi hal biasa untukku...
Namun suatu hari semuanya berubah... Kakek jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit. Bukan karena dipukuli, kakek sudah tua, umurnya saja sudah memasuki 90 lebih.. Namun, aku tidak terima akan hal itu... aku terus berdoa dan meminta ke Tuhan.
"Tuhan, aku belum rela kehilangan kakekku, aku rela menukar 10 tahun umurku untuk kakekku!!! cuma tolong berikan aku waktu lebih lama bersama kakekku!! 10 tahun atau 20 tahun pun aku rela Tuhan!!!" aku terus berdoa dan meminta pada Tuhan.
Lewat beberapa hari, saat aku sedang dalam kelas di perkuliahan, tiba2 HP ku bergetar, dan aku melihat nomor mamaku yang menelopon. Tapi aku menolak panggilan tersebut karena aku sedang kuliah. Namun tetap saja mama meneleponku, sehingga mau tak mau aku harus meminta ijin pada guruku untuk menerima panggilan.
Aku mengangkat teleponku dan dengan sedikit jutek aku berkata "ada apa sih mi, aku sedang kuliah ini!"
Mama tampak sedikit marah namun suara kesedihan dapat terdengar "kakek sudah meninggal..."
aku hanya bisa diam.. tidak bisa bicara apa2. setelah beberapa saat, aku bilang ke mama aku akan pulang segera. Aku mematikan telepon dan segera meminta ijin ke dosenku. Dosenku tampak agak shock, dan segera mengijinkan aku pulang.
Setelah keluar kelas, air mataku mulai berjatuhan... aku sudah tidak peduli dengan sekitarku, aku sedih... kenapa kakekku meninggal secepat ini?? kenapa Tuhan tidak mau mendengar doaku??? kenapa semua terjadi saat aku tidak siap??
sekian dl ya... sudah waktunya tidur, jujur ane share cerita ini karena ane ga bisa tidur mikirin kakek dan nenek ane. sampai besok ya





doelviev dan anasabila memberi reputasi
2
2.2K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan