kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Misteri MH-370 Menjadi 'Misery'
Misteri perjalanan pesawat Malaysia Airlines MH-370 berakhir dengan kesedihan atau "misery". Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak kemarin memastikan bahwa pesawat yang sudah lebih dua pekan menghilang, jatuh di selatan Samudera Hindia.

Kita turut berduka karena dipastikan tidak ada satu penumpang pesawat MH-370 yang selamat. Pesawat jatuh di lautan yang dikenal ganas dan jauh dari daratan, sehingga tidak mungkin ada yang bisa bertahan hidup.

Konfirmasi jatuhnya pesawat MH-370 dilakukan setelah Kapal Angkatan Laut China menemukan beberapa benda yang diduga berasal dari pesawat yang hilang. Para ahli satelit kemudian memastikan lokasi jatuhnya pesawat setelah melakukan kajian dari gambar yang mereka peroleh.

Bagi keluarga yang kehilangan sanak keluarga, berita buruk ini tentunya sangat memukul mereka. Namun berita pahit itu jauh lebih baik dari ketidakpastian yang selama dua pekan ini harus mereka hadapi.

Kita tentunya memberi apresiasi atas usaha keras dari banyak negara yang membantu melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Tim SAR bekerja tiada lelah selama dua pekan terakhir untuk membantu tim SAR Malaysia menemukan pesawat MH-370 yang hilang.

Tidak salah apabila operasi pencarian dan penyelamatan MH-370 merupakan operasi terbesar yang pernah ada. Semua negara maju mengerahkan peralatan terbaik yang dimiliki untuk menjawab misteri hilangnya pesawat Boeing 777-200 ER tersebut.

Meski kepastian jatuhnya pesawat sudah ditetapkan, namun apa yang menyebabkan pesawat MH-370 melenceng demikian jauh belum bisa diketahui. Pesawat yang seharusnya terbang menuju Beijing bisa berbelok arah menuju ke selatan untuk sebuah tujuan yang sama sekali tidak jelas.

Apalagi dari data pergerakan pesawat ada sesuatu yang tidak lazim. Pesawat bisa terbang di ketinggian 35.000 kaki, tetapi kemudian turun dan terbang pada ketinggian sekitar 12.000 kaki.

Boeing sebagai pembuat pesawat mencoba menemukan blackbox untuk mengetahui apa yang terjadi dengan pesawat. Apakah ini disebabkan oleh kesalahan pilot ataukah ada kesalahan pada sistem yang ada di dalam pesawat.

Penjelasan tentang penyebab kecelakaan diperlukan agar kita semua bisa belajar. Kalau memang kesalahan ada pada pilot, maka bisa dibenahi kelemahan yang ada pada sistem pendidikan pilot. Namun jika kesalahan ada pada pesawat, maka pabrik pembuat akan memperbaiki kelemahan yang ada.

Belajar dari pengalaman kecelakaan pesawat Air France di Samudera Atlantik atau Adam Air di Selat Sulawesi ada kemungkinan adanya kesalahan interpretasi sistem pada pesawat dalam menjalankan perintah pilot. Semakin canggihnya peralatan di dalam pesawat, maka ketergantungan kepada sistem menjadi tinggi. Padahal sistem pesawat bisa salah menerjemahkan perintah pilot, ketika ada faktor di luar pesawat yang keliru memberikan informasi kepada sistem.

Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal yang merupakan ahli aeronautika memberi contoh kecelakaan yang dialami pesawat Air France. Ketika pilot menduga ada awan yang bisa menyebabkan turbulensi, ia memutuskan untuk mengurangi kecepatan pesawat.

Keputusan itu tidak keliru karena memang begitulah prosedur yang harus dilalui. Tetapi ketika pilot kemudian menggunakan mode autopilot karena hendak ke toilet dan alat pendeteksi cuaca di luar ternyata mengalami pembekuan sehingga tidak berfungsi normal, perintah penurunan kecepatan diartikan berlebihan oleh sistem di dalam pesawat.

Pada kecepatan yang terlalu rendah dan kemudian pesawat memasuki awan columusnimbus, maka perintah otomatis membawa pesawat bergerak ke atas. Ketika pilot kembali ke kursi dan melihat kecepatan pesawat menurun terlalu jauh, maka otomatis ia mencoba menambah kecepatan. Namun ketika pesawat sedang menghadap ke atas, penambahan kecepatan bukan mendorong pesawat lebih cepat, tetapi justru jatuh ke bawah. Itulah yang menyebabkan pesawat Air France jatuh di Samudera Atlantik dan seluruh orang yang ada di dalam pesawat tewas.

Dengan dua pengalaman itu, Jusman menduga ada kerusakan pada sistem pesawat. Sepertinya pesawat tidak bisa berbelok ke kanan dan itulah yang membuat MH-370 tiba-tiba berbelok ke kiri. Bahkan kemungkinan terjadi pula kerusakan pada sistem navigasi pesawat, sehingga pilot tidak tahu lagi ke mana arah pesawat.

Melihat posisi pesawat yang jatuh di sebelah barat Kota Perth, Australia, MH-370 sepertinya memang kehilangan arah. Pilot tidak bisa lagi mendeteksi di mana ia berada, karena sistem komunikasinya pun tidak bisa berfungsi. Akibatnya pesawat hanya bisa bergerak ke selatan dan jatuh setelah bahan bakar di dalam pesawat habis.

Semua cerita sedih itu hanya bisa terjawab apabila blackbox kemudian ditemukan. Untuk sementara kita menunggu kelanjutan operasi pencarian dan tentunya menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.


nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
2.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan