Apa tujuan hidup anda? (renungan pencarian jati diri)
TS
anjartriwibowo
Apa tujuan hidup anda? (renungan pencarian jati diri)
Assalamu 'alaikum Gan
Sebelum baca tolong dibantu dulu agar thread ini tidak langsung tenggelam Gan
& tolong budayakan komentar bermutu sesuai dengan hati nurani Agan agar tidak terkesan gampang terpengaruh dengan komentar sebelumnya apalagi cuma jadi seorang silent reader
Langsung aja ke topik permasalahan ya Gan, ane cuma ingin bahas mengenai:
"apa sih tujuan hidup agan terlahir didunia ini?"
silahkan dijawab bebas asalkan positif sesuai dengan hati nur'aini eh maksudnya nurani agan sendiri. tapi inget lho ya, murni jawaban hati / panggilan hati agan sendiri
lalu kenapa ane kok bawa topik demikian? jawabannya simple gan:
"sebab ane rasa generasi kita ini kedepannya mau dibawa kemana sih?"
ane smakin prihatin aja dengan generasi sekarang ini masyarakat kita semakin tidak jelas arah idealisme hidupnya mau dibawa kemana?
mafia ("OKNUM") ada dimana-mana & kalo kita tidak serta merta membawa jati diri kita sesuai dengan hati nurani kita yang sesungguhnya, sebagian dari kita yang menghujat hanya berujung menjadi orang yang malah justru bukannya menjadi lebih baik, eh malah justru menjadi lebih rusak parah daripada yang kita hujat. untuk itu ane disini cuma bermaksud untuk mengajak ane, keluarga & temen-temen kaskuser semuanya agar sebelum / setelah menghujat siapapun itu kita wajib saling introspeksi diri, berbenah diri lalu kemudian menjaga diri / mempersiapkan diri agar minimal tidak mirip dengan yang kita hujat, apalagi malah lebih parah
negara kita sedang dilanda keprihatinan yang mendalam kawan ("bangsa kita sedang sakit"), kalo kita tak hati-hati maka kita hanya melanjutkan perusakan seperti yang telah terjadi selama ini.
kalau negara kita mayoritasnya kaum beragama, lalu dimanakah letak implementasi / realisasi iman & taqwa kita?
perlu kita sadari bahwa agama dinegara kita bisa dikatakan kalah dengan budaya kita? padahal kalau kita tengok sejarah, budaya luhur negara kita sejatinya bukanlah yang seperti selama ini kita saksikan kawan
Spoiler for 1. Egoisme:
Ketika kita saling egois dengan hanya mementingkan / memikirkan kepentingan diri sendiri / keluarga / golongan / partai dsb. bisa dikatakan bukanlah jati diri bangsa kita yang sesungguhnya. jadi disini ane uraikan bahwa faktor dominannya keegoisan tersebut jika tidak segera kita kurangi & hilangkan, tanpa kita sadari merupakan salah satu bibit penyakit dari calon koruptor. sebab koruptor itu kurang memikirkan orang banyak / dampak bencana yang ditimbulkan. jadi wajib kita waspadai penyakit kita tersebut (egois). sadarilah bahwa kita terlahir itu agar kita bermanfaat bagi orang lain, jadi sebisa mungkin jangan terlalu berorientasi pada diri sendiri gan, tolong pikirkan nasib / dahulukan urusan orang lain sebelum kita dahulukan kepentingan diri kita
semisal kalo kita kedepankan egoisme kita lalu apa tujuan hidup kita terlahir didunia ini? trus kapan hidup kita bisa berkembang coba
Spoiler for 2. Budaya Pamrih (semakin pudarnya rasa tulus ikhlas):
Sekarang mayoritas masyarakat kita "rame ing pamrih sepi ing gawe" (besar harapan pamrih ketimbang kontribusi yang diberikan). padahal dulu budaya asli kita yang sebenarnya adalah "rame ing gawe sepi ing pamrih" (besar kontribusinya tapi sedikit harapan pamrihnya / tulus ikhlas) / gotong royong / senang menolong / membantu, dsb.
Jujur ane paling kaga seneng kalo ngedenger ada temen ultah / dapet hadiah / apalah gitu trus temen lainnya pade nyeletuk "ayo makan-makan". disini ane jelasin ya, pertama belum tentu saat ybs (yang bersangkutan) dimintain menjamu temennya tersebut dalam kondisi ada uang lebih (apalagi kalo ybs udeh berkeluarga). kedua, belum tentu juga ybs dengan tulus ikhlas menjamu atas permintaan temannya tersebut hanya karena sungkan ato khawatir dicap pelit, dsb. (dengan kata lain "dengan sangat terpaksa"). akibatnya ybs rugi berkalilipat, udeh kesusahan, tertekan & pahalanya dalam menjamu teman-temannya kurang / tidak sempurna akibat "terpaksa"
Spoiler for 3. Kurangnya Etika:
Budaya unggah ungguh (saling menghormati / yang lebih muda menghormati yang lebih tua) , tata krama (etika) & sopan santun sudah mulai pudar. kenapa hal ini bisa memudar itu kalau dalam adat jawa bahasa krama inggil sudah tidak lagi diajarkan dari dalam keluarga (kecuali yang masih berbau keraton / masyaralat asli jawa yang masih lugu, dsb). kalau pada adat lain masyarakat pada umumnya itu disebabkan faktor perkembangan zaman yang sudah mulai bergeser / luntur adat ketimuran masyarakat kita
Spoiler for 4. Semakin Lunturnya Kesadaran & Kepedulian:
Faktor inilah yang paling ane yakini bahwa mengapa negara kita cuma mentok menjadi negara berkembang saja. ane yakin sekali kalo kita tingkatkan kesadaran serta kepedulian pada pribadi kita semua dapat meningkatkan status negara kita dari berkembang berubah menjadi maju.
Disini ane langsung ambil contoh para "OKNUM" mahasiswa (kaum intelektual / berpendidikan tinggi) yang masih suka buang sampah sembarangan, masih suka hura-hura tanpa pikirkan masa depannya, mudah terpancing emosinya tanpa berpikir panjang hingga terjadi tawuran hanya dengan alasan "solidaritas", dsb. (tapi disini ane tegasin kalo yang ane bahas "OKNUM" lho gan, jadi yang merasa bukan bagian dari "OKNUM" tersebut jangan tersinggung ya gan)
Ane juga seringkali lihat "OKNUM" keluarga "bermobil" eh nyeberang / buang sampah seenaknya sendiri, langsung buka jendela dan tralala (buang sampah) dengan ekspresi tanpa dosa
Spoiler for 5. Semakin Melemahnya Kedisiplinan:
Dulu masyarakat kita sejatinya adalah pekerja keras semua gan. sebab kalo tak kerja keras gitu tak bisa makan gan beneran deh gan kalo ada yang menyangsikan kebenaran dari cerita ane ini silahkan agan tanyakan ke ortu / kakek nenek agan. kalo kita mah pulang sekolah semua hidangan udeh ready to santap diatas meja
nah sedangkan dulu tu ya gan pas jamannya berangkat sekolah pade cekeran alias tanpa alas kaki itu kalo pas pulang kerumah gitu sebagian dari mereka apa langsung segampang itu siap disantap? siap disantlap ma ortu juga iya gan
jadi dulu tu pulang sekolah bantuin dulu ortu setelah selesai baru boleh makan
Trus dulu itu juga kalo bangun tidur itu ibarat sebelum ayam berkokok gan, jadi kalo sampai bangunnya kesiangan itu ntah karena disengaja maupun tidak, langsung deh disiram aer (basah-basah deh semua, kasurnya juga)
Disini bisa kita tarik benang merahnya bahwa sebenarnya dulu budaya kita itu sangat mengedepankan KEDISIPLINAN
Bersambung dulu aja ya gan ntar kita update lagi aja, daripada ntar pagi ane ngantuk berat dikerjaan gan
sebelumnya maaf banget gan kalo ngetignya kurang rapi, soalnya ngetignya pake android murahan nih gan
jangan lupa & komentar positifnya agar thread ini nggak tenggelam.
Sebab jujur aja kalo ane menaruh harapan besar pada thread ini agar bisa membawa masyarakat kita lebih menyadari lagi tentang jati dirinya guna membangun menjadi lebih baik lagi sebelum pilpres 2014