Permisi dan selamat malam pakde, bukde

Izinkan ane mengganggu ketenangan kalian

Butuh pencerahan sedikit (pliss jangan disummon BRnya )

Mau tanya seputar efektivitas dan efisiensi (halaaah) penggunaan magasin di kalangan tentara baik unit biasa maupun unit khusus. Mungkin sudah pernah diposting disini, tapi ane cari2 gak ada. Semoga para agan dimari bisa memberikan sedikit ilmunya kepada nubitol macam ane atau kalo bisa, boleh disummon om garand oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam pertanyaan dan rule, mohon jangan diIGOin yah apalagi sampai dikeluarin pasukan BRnya kasih tau aja, pasti ane benerin hehe.

Langsung aja ke pertanyaannya:

1. Yang dimaksud amunisi itu peluru beserta magazen atau peluru saja?
   

2. Apakah ada perhitungan khusus di kalangan tentara saat berada di medan pertempuran dalam menaksir seberapa banyak peluru yang dihabiskan?, terutama pada penggunaan senapan serbu. Seringkah kasus tentara yang siap memulai tembakan namun ternyata peluru di magazin sudah habis?
   

3. Setahu ane magasin itu tempat pengisian peluru (round), lalu apa bedanya dengan klip? Ane cari di wiki, tapi masih belum ngudeng.
   

4. Sewaktu reload, apakah tentara benar2 sudah menghabiskan semua pelurunya dalam satu magasin atau menyisakan sedikit? Jika disisakan, akankah dibuang atau diambil lagi?
   

5. Di dalam bekal amunisi tentara, apakah persedian peluru yang diberikan disesuaikan dengan jumlah magazennya? contoh: 1 magazen berisi 30 peluru. Masing-masing tentara dibekali 90 peluru. Apa itu berarti tiap tentara diberikan 3 magazen full ammo?
   

6. Pada penugasan unit logistik, apakah mereka hanya menyalurkan amunisi dalam bentuk peluru saja saja tanpa magazen atau memberikan kedua-duanya?
   

Sekian pertanyaan dari ane, terima kasih kepada pakde dan bukde disini yang sudi meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan ane. Salam