http://news.metrotvnews.com/read/201...cuma-deklarasi
Quote:
Jakarta: Seorang kepala daerah disebut layak memimpin ketika menepati janji untuk kepentingan rakyat.
"Walaupun tidak dipungkiri jika ada janji yang tidak dapat dipenuhi akibat situasi yang berubah," kata pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Franz memberikan pandangan itu, terkait dengan langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang diusung PDIP menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Ia menyatakan seorang politikus akan dipercaya masyarakat jika menepati janji dan komitmen yang telah disampaikan, kemudian rakyat biasa tidak ingin tahu persoalan situasi yang berubah ketika kepala daerah tidak menepati janjinya
Terkait dengan pencalonan Jokowi, Franz menilai, Jokowi tidak hanya cukup mendeklarasikan sebagai capres karena masyarakat mengharapkan ada program kerja yang direalisasikan.
Franz yang pakar filsafat itu menyebut pemimpin yang populer belum tentu mampu membawa bangsa menjadi lebih baik. "Karena bangsa ini memiliki permasalahan dari ekonomi, politik, hingga keamanan negara," ujarnya.
Franz menuntut seluruh pemimpin yang mendeklarasikan diri sebagai capres menyampaikan visi dan misi program yang akan diterapkan. (Antara)
(Hnr)
Keknya buat memuja jokowi, penastak cuman butuh nasi kotak
Tagih dong program kerjanya, jangan cuman memuja




Walaupun proker nih joko gw pikir nggak jauh2 dari program-program Pdi-p selama ini, yaitu:
1. Program sejenis BLT biar keliatan peduli wong cilik
2. Meningkatkan subsidi BBM yg duitnya dari hasil ngutang, pajak ente, dan jualan aset negara
3. Mengkebiri KPK, karena bales dendam kadernya disasar sehingga sekarang PDI-P jadi jawara korupsi.
4. Meningkatkan gaji buruh se-Indonesia biar bisa ngredit motor ninja 250
5. Tambahin dah ama ente....
========
numpang quot post om shadownet

:




Quote:
Original Posted By shadownet►Jokowi Wajib Jalankan Program PDIP Kalau Jadi Presiden
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan, memunyai "aturan main" bagi kader yang duduk di strukur pengurus partai politik, lembaga legislatif, maupun pemerintahan (eksekutif).
Mereka, diwajibkan melaksanakan tugas dan jabatannya itu sesuai ideologi, visi, misi dan program partai.
Hal itu, juga berlaku bagi Gubernur DKI Joko "Jokowi" Widodo, kalau kelak terpilih menjadi presiden.
"Jadi, kalau nanti Jokowi menjadi presiden, maka sebutannya adalah petugas partai yang ditugaskan sebagai presiden. Ketika dia menjalankan tugasnya sebagai presiden, dia wajib menjalankan visi dan misi yang dibuat dan disusun oleh PDI Perjuangan," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Ahmad Basara, di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Itu, kata dia, sesuai Undang-undang Dasar 1945 Amandemen ke IV dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu yang mengamanatkan capres dan cawapres hanya bisa diusung parpol.
"Berbeda dengan DPD yang perorangan, beda dengan gubernur dan calon kepala daerah lain dari unsur perorangan, di mana dia bebas mengekspresikan pikirannya sendiri. Tapi, kalau dari unsur partai dia harus menjalankan ideologi, visi, misi, dan program-program partai," imbuhnya.
Suara Basara meninggi saat ditanya nantinya Jokowi menjadi perpanjangan tangan kebijakan PDIP, jika terpilih menjadi presiden.
"Kan tadi sudah saya bilang, petugas partai yang ditugaskan di lembaga legislatif dan eksekutif, maka dia wajib menjalankan cita-cita partai. Itulah fungsi partai politik yang sebenarnya, bukan menjadi orang bebas yang seolah-olah mengekspresikan pikiran-pikirannya sendiri," kata Basara dengan suara meninggi.
Basara mengatakan, tidak ada gunanya partai politik, kalau calon yang diusung kelak terpilih justru melaksanakan sesuai ideologi dan pikirannya sendiri.
"Buat apa ada partai kalau tidak begitu. Partai ini bukan event organizer, partai ini adalah sarana perjuangan ideologi, di mana ideologi itu diimplementasikan dengan alat yang namanya kekuasaan politik, baik di parlemen maupun di eksekutif. Jadi, harus dibedakan dengan sistem invidualisme, dengan sistem gotong-royong Pancasila," ujar Basara.
Sumber :
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...-jadi-presiden
NB : Ahmad Basara ini adalah panasbung yang menyusup ya ??? wkwkkk
Quote:
Original Posted By megajo►KAMI BELUM LUPA MASA2MEGA / SILAKAN MINGGIR JOKOWI
1. Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah, sehingga kita dimata-matai negara tetangga ! Sudah Lupa ?!?
2. Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30% nilainya) ke asing, dapat komisi berapa kau ! Sudah Lupa ?!?
3. Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal, untuk berapa kau dan rugi berapa kami ! Sudah Lupa ?!?
4. Dulu kau jual gas Tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu),lalu sekarang kau teriak2 selamatkan Migas ! Sudah Lupa ?!?
5. Dulu kau buat UU Outsourching yg merugikan kaum buruh wong cilik, sekarang kau koar2 atas nama buruh wong cilik ! Sudah Lupa ?!?
6. Dulu kau berikan SP3 dan SKL untuk bandit2 BLBI pencuri uang rakyat ! Sudah Lupa ?!?
7. Sekarang, kau ngomong lagi soal nasionalisme, setelah kader-kader kau banyak yang korup ! Sudah Lupa ?!?
8. Dan sekarang, untuk mengkatrol suaramu yang terpuruk, kini kau umpankan si "Kotak2" ! Pura2 Lupa ?!?
9. Semoga saja, rakyat kini tak lagi terbuai oleh janji-janji manis-mu...dan biarkan orang2 yg "sakit" otaknya mendukung mu !
#YANG JELAS KAMI TIDAK !!!