Selasa, 18 Maret 2014 | 23:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Denma Polda
Metro Jaya AKBP Pamuji tewas dengan dua luka
tembak di kepala, Selasa (18/3/2014) pukul 21.45
WIB. Pelaku diduga bawahannya sendiri berinisial
Brigadir S.
Informasi yang dihimpun Kompas.com pada
Selasa sekitar pukul 21.30 WIB, seorang saksi
melihat korban terlibat cekcok dengan Brigadir S
di ruangan piket Pelayanan Masyarakat Polda
Metro Jaya.
Saksi yang juga seorang polisi mendengar suara
letusan tembakan sebanyak dua kali dari dalam
ruangan. Setelah saksi masuk ke ruangan, korban
telah tergeletak bersimbah darah. Tak lama
kemudian, petugas Provost Polda Metro Jaya
datang dan menangkap Brigadir S.
Korban sempat dibawa ke Kedokteran dan
Kesehatan Polda Metro Jaya. Korban dinyatakan
tewas pukul 21.45 WIB dengan luka tembak di
atas telinga kiri tembus ke atas telinga kanan.
Hingga berita ini diturunkan, Kabid Humas Polda
Metro Jaya Kombes Rikwanto belum kunjung
mengonfirmasi kepada Kompas.com .
Penulis: Fabian Januarius Kuwado[\SPOILER]
[SPOILER=sumber]
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Khlwp
JAKARTA, KOMPAS.com — Brigadir S telah
ditetapkan sebagai tersangka dalam penembakan
terhadap atasannya, AKBP Pamudji.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes
Heru Pranoto mengatakan, penetapan tersangka
tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan secara
ilmiah ( scientific investigation ) yang dilakukan
penyidik Polda Metro Jaya.
"Sejak malam ini, Brigadir S ditetapkan sebagai
tersangka berdasar hasil scientific investigation ,
yaitu artinya hasil lab, kemudian keterangan
saksi, dan penelitian pusat pengkajian dan dari
hasil pemeriksaan kita," ujarnya di Markas Polda
Metro Jaya, Rabu (19/3/2014) malam.
Dia menuturkan, berdasarkan hasil lab, ditemukan
bahwa di tangan Susanto ditemukan bekas mesiu
yang kemudian menjadi dasar ditetapkannya
sebagai tersangka.
"Kemudian, juga ada darah yang kita temukan
ada di tangan maupun badan S," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, mesiu akan
membekas pada tubuh orang yang menembakkan
peluru.
"Senjata yang ditembakkan, bekas mesiunya akan
mengarah ke depan dan ke belakang. Ke depan,
artinya akan mengikuti arah anak peluru dan ke
belakang karena dia tinggal di tempat
selongsongnya menyebar ke arah silindernya,
maka akan mengenai tangan yang
menembakkan," ujarnya.
Motif penembakan yang dilakukan Susanto
tersebut masih didalami oleh pihak penyidik.
Begitu pun olah tempat kejadian perkara untuk
mendapatkan fakta-fakta terbaru.
Seperti diberitakan, Kepala Pelayanan Masyarakat
Polda Metro Jaya AKBP Pamudji tewas dengan
dua luka tembak di kepala, Selasa (18/3/2014)
pukul 21.45 WIB.
Informasi yang dihimpun Kompas.com pada
Selasa sekitar pukul 21.30, seorang saksi melihat
korban terlibat cekcok dengan Brigadir S di ruang
piket pelayanan masyarakat Mapolda Metro Jaya.
Saksi yang juga seorang polisi mendengar suara
letusan tembakan sebanyak dua kali dari dalam
ruangan. Setelah saksi masuk ke ruangan, korban
telah tergeletak bersimbah darah.
Penulis: Fitri Prawitasari
Editor: Kistyarini