Kaskus

Automotive

normas106Avatar border
TS
normas106
Sedikit tentang open loop dan close loop [injeksi]
Sedikit tentang open loop dan close loop [injeksi]
Open Loop:
Pada sistem injeksi dgn open loop,proses kerja mesin yg dikontrol lewat ECU (Engine Control Unit),tidak mengalami feed back response thd hasil pembakaran yang dihasilkan. Dgn kata lain,sistem open loop tidak menjaga AFR (Air and Fuel Ratio/perbandingan antara udara dan bahan bakar) dalam semua kondisi mesin,baik saat langsam maupun saat mesin digeber. Hasil kinerja ECU,masih bisa dikontrol secara manual oleh mekanik dengan melihat dan men-setting kadar CO dan juga dgn melihat kondisi busi.

Ini juga yang membuat mesin injeksi dgn sistem open loop lbh simpel dan lbh mudah disetting untuk berbagai keperluan (harian,touring atau balap),dan juga tidak terlalu membutuhkan piggyback ataupun alat lain untuk memanipulasi kerja ECU akibat ubahan mesin yang kita lakukan (bore/stroke up,porting polish,dll).

Ciri2 open loop:

1. Kadar AFR,jika kita lihat saat motor/mobil ada di mesin dynotest,tidak selalu sama saat digeber,langsam dan juga sangat tergantung dgn kondisi udara/cuaca sekitar (AFR ideal di mesin injeksi,kalo kita liat di mesin dyno,ada di kisaran angka 14.0).

2. Kondisi busi (hitam,putih pucat atau coklat/merah bata) msh bisa berubah sesuai settingan mekanik dan juga kondisi udara dan cuaca saat berkendara.

3. Tidak banyak sensor yang mendukung kerja ECU untuk menghasilkan feed back.

4. Masih ada baut untuk mekanik jika ingin mengatur besaran bukaan throttle dan juga kadar masukan angin yg melalui saluran intake,pengguna vixion lama umumnya kenal baut ini dgn nama baut langsam,pdhl ini hanya baut yg mengatur debit udara yg akan masuk ke ruang bakar melalui intake.

5. Masih bisa melakukan ubahan ekstrim pada mesin tanpa harus memakai piggyback.

Closed Loop:
Pada sistem injeksi closed loop,kebalikannya dgn sistem open loop,semua hasil kinerja ECU,sudah tidak lagi memerlukan settingan secara manual,karena adanya berbagai sensor yg memberikan feed back ke ECU dlm berbagai kondisi berkendara (langsam atau mesin digeber),salah satu sensor yg jadi ciri sistem closed loop adlh sensor O2,sensor ini memberikan feedback ke ECU,bagaimana AFR mesin yg dihasilkan dgn melihat kandungan yg ada dalam gas buang kendaraan,selain itu biasanya ada juga sensor debit bahan bakar,sensor timing pengapian,dll

Untuk men-setting ECU sistem closed loop untuk berbagai kebutuhan (harian,touring atau balap) tidak bisa lagi dengan cara manual,harus ada aplikasi setting khusus. Lewat software komputer untuk bisa “mengubah” cara kerja ECU,mekanik hanya cukup membuat satu atau bbrp mapping settingan mesin untuk berbagai kondisi berkendara yg akan dimasukan ke dlm ECU,dan mapping settingan ini otomatis juga akan mengubah kinerja sensor2 yg ada agar sesuai dengan kebutuhan ECU. Oleh karena itu,jika ubahan mesin yang kita lakukan di mesin closed loop trlalu ekstrim sehingga melebihi kemampuan ECU standar pabrikan,kita sangat membutuhkan piggyback atau ECU khusus yg mempunyai range settingan yg lbh luas dibanding ECU standar.

Ciri2 closed loop:

1. Kadar AFR mesin dalam berbagai kondisi akan selalu sama,ada di kisaran angka sktr 14.0

2. Tidak ada lagi baut2 untuk mensetting bukaan throttle dan bukaan angin secara manual

3. Kalau melihat kondisi busi stlh dipakai dlm berbagai kondisi,biasanya warna kepala busi tetap berwarna coklat/merah bata.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http://rvckotabaru.wordpress.com/201...-loop-injeksi/
0
13K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan