Akankah Kembali RSJ Dibanjiri Pasien Paska Pemilu?



Pemilihan anggota legislatif yang akan dilaksanakan pada 9 april mendatang menimbulkan berbagai pertanyaan dari berbagai pihak. Akankah para calon anggota legislatif yang tidak terpilih dan tidak mendapatkan kursi di DPR justru mengisi salah satu kamar kosong di RSJ?

Beberapa rumah sakit bahkan sudah menyediakan kamar atau ruangan khusus bagi para calon anggota legislatif tidak terpilih nanti. Pihak rumah sakit melakukan hal tersebut karena melihat dari pemilu sebelumnya yang berlangsung pada 2009. Beberapa rumah sakit jiwa menerima pasien dari kalangan caleg tidak terpilih. Beberapa keluarga malah sudah memesankan kamar di RSJ untuk antisipasi jika anggota keluarga mereka yang mencalonkan diri gagal dan mengalami gangguan jiwa.

Mereka stres karena tidak memenangkan pemilu, sementara modal yang dikeluarkan untuk kampanye sudah terlalu banyak. Kurang dapat menerima kekalahan juga merupakan salah satu penyebab terisinya kamar-kamar kosong di RSJ. Peningkatan angka pasien gangguan jiwa paska pemilu meningkat hingga 300%, dengan jumlah rata-rata pasien mencapai 30 orang per harinya.

Rumah Sakit Marzuki Mahdi misalnya, sudah menyiapkan 10 kamar dengan fasilitas VIP untuk para caleg gagal. Begitu pula dengan beberapa puskesmas di Kabupaten Jember yang telah mempersiapkan tim khusus untuk menangani caleg depresi.



Beberapa contoh kasus yang terjadi pada tahun 2009 misalnya, sebanyak 15 orang calon anggota legislatif asal Cirebon. Mereka stres setelah mengetahui bahwa mereka tidak mendapatkan cukup suara/dukungan untuk satu kursi DPR. Dikabarkan mereka menjalani pengobatan spriritual kepada seorang ustadz untuk mengatasi depresi yang mereka alami. Satu contoh kasus lain yang terjadi di Tangerang. Seorang caleg gagal merangkak di jalanan sambil membawa cangkir dan meminta-minta uang kepada orang yang lewat.

Jika dilihat dari banyak kasus caleg stres pada 2009, apakah caleg yang mencalonkan diri untuk pemilu 2014 ini memiliki kesiapan mental yang lebih baik dari sebelumnya atau justru akan semakin menambah daftar panjang pasien rumah sakit jiwa (?).