Siapa yang penasaran dengan asal mula Thai Boxing? Bela diri ini tidak lepas dari kisah satu pria Thailand yang melawan tentara Burma hanya dengan tendangan maut. Dialah Nai Khanom Tom, dari kakinya lahirlah Thai Boxing.

Thailand punya beladiri Thai Boxing, objek wisata olahraga yang mendunia. Setiap tanggal 17 Maret, digelarlah festival Muay Thai internasional yang seru dengan parade gajah di Ayutthaya demi menghormati Bapak Thai Boxing, Nai Khanom Tom. Ayutthaya dianggap sebagai kota kelahiran Thai Boxing.

detikTravel datang dalam pembukaan 10th World Wai Kru Muay Thai Ceremony, di taman Stadion Phra Nakhon Si Ayutthaya nan luas di Ayutthaya, Senin (17/3/2014) pagi. Tampak ratusan atlet Thai Boxing yang berbaju merah dari Palestina sampai Brazil hadir di sini.

Tenda dengan ratusan bangku untuk acara ritual doa pembukaan festival, dipenuhi para pengunjung. Di sampingnya ada ring tinju untuk pertandingan ekshibisi Thai Boxing di hari sebelumnya.

Nah, tepat di sebelah stadion sepakbola Ayutthaya, berdirilah sebuah patung pria tampak gagah menghadap jejeran sesajen yang sudah disiapkan. Inilah Nai Khanom Tom, kisah hidupnya memang menakjubkan dalam melahirkan Thai Boxing yang kita kenal sekarang.

Nee, pemandu yang mendampingi detikTravel bercerita. Alkisah pada tahun 1700-an Kerajaan Thailand yang waktu itu beribukota di Ayutthaya diserang kerajaan Burma. Banyak pria Thailand ditangkap untuk dijadikan budak. Untuk merayakan kemenangan lawan Thailand, raja Burma saat itu memerintahkan digelarnya pertandingan tinju ala gladiator.

Tibalah giliran seorang pria. Sebelum bertinju, dia melakukan tarian misterius yang tidak dikenal orang Burma. Lantas satu persatu tentara Burma dikalahkannya.

Jebret! Tendangannya bisa mencapai kepala lawan. Bak! Buk! Tinjunya membuat lawan gontai, dan sikutnya membuat lawan terjungkal.

Orang Burma kaget bukan kepalang, tarian misterius itu dianggap sihir! Mereka ketakutan. Kemenangan Nai Khanom Tom itu terjadi pada 17 Mei dan dianggap sebagai tonggak lahirnya Thai Boxing yang kita kenal sekarang.

Tari misterius yang dilihat orang Burma itu namanya Wai Kru, 'Wai' adalah salam hormat dan 'Kru' dari bahasa Sansekerta 'Guru'. Wai Kru adalah salam hormat kepada guru, sebuah filosofi agung yang diajarkan Thai Boxing. Para atlet Thai Boxing melestarikan tarian ini setiap kali pertandingan akan digelar. 400 tahun kemudian Nai Khanom Tom terus dihormati oleh mereka yang kini menjadi praktisi Thai Boxing.

10th World Wai Kru Muay Thai Ceremony dimulai dengan pawai dan doa di pagi hari. Siang hari ada Miracle Muay Thai Festival di candi Wat Langka Khao. Kemudian sore harinya ada Wai Kru Muay Thai Ceremony.

Nah, pagi itu festival Thai Boxing berlangsung seru dengan pawai 4 gajah di stadion. Para penggemar wisata olahraga Thai Boxing ini tidak semuanya memiliki gajah di negeri asalnya. Sehingga gajah-gajah besar ini jadi hiburan buat mereka. Mereka pun berfoto-foto dengan gajah seusai pawai.

"Kami ingin menunjukan Wai Kru kepada wisatawan asing. Wai Kru adalah representasi dari kebudayaan Thailand, dalam budaya untuk menghormati para guru," kata Deputy Governor for Tourism Product and Business, Tourism Authority of Thailand, Vilaiwan Twichasri.

Wisatawan yang ingin melihat monumen Nai Khanom Tom tinggal datang saja ke taman Stadion Phra Nakhon Si Ayutthaya nan luas di Ayutthaya. Namun kalau ingin puncak keramaian, tanggal 17 Maret adalah waktu yang sempurna karena saat itu para praktisi Thai Boxing dari seluruh dunia datang untuk memberikan penghormatan.