Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alexand3rloAvatar border
TS
alexand3rlo
Jadi Caleg Harus Kaya!
Spoiler for sapa:


Beberapa waktu lalu, seorang caleg menawari saya untuk freelance sebagai social media specialist-nya. Andaikan caleg ini bukan orang yang saya kenal baik sejak bertahun-tahun silam, tentu tidak akan saya terima. Dia orang yg dikenal blak-blakan (jujur), memiliki keinginan kuat untuk memajukan daerah kami, dan memang track record politiknya boleh dibilang tanpa cela. Selain itu karena beliau bersedia membayar dengan upah profesional, saya menerimanya.

Hari berlalu, minggu-minggu berlalu. Saya mendapati diri memasuki lingkungan yang menyenangkan. Sebelum menerima pekerjaan freelance ini, saya ngantor di rumah. Ngantor bersama timses beliau memberi saya kesempatan melihat proses bagaimana seorang caleg bergerak menuju kursinya.

Kotor. Begitu banyak kesempatan kotor. Tak terhitung berapa banyak pesan meminta uang untuk membantu kampanye kepada humas beliau. Tak sedikit yang mengancam akan memindahkan dukungannya kepada caleg yang bersedia membayar. Ratusan pesan masuk setiap hari, hanya sedikit (bisa dihitung dengan 1 tangan) yang menawarkan diri membantu kampanye tanpa pamrih. Yang uang transportasi, uang rokok, 1 orang 1000. Geleng-geleng kepala. Entah berapa jam setiap hari tim humas beliau menghabiskan waktu menolak tawaran membantu dengan imbalan bantuan. Orangnya sendiri memang sejak awal bertekad mencalonkan diri tanpa uang-uang gelap seperti ini.

Sampai pagi tadi saya bertekad mendiamkan hal ini. Biarlah orang nanti akan tahu jika Tuhan berkehendak dia layak tahu.

Quote:


Perasaan kecewa lah yang melahirkan tulisan saya saat ini. Ya, saya marah pada orang-orang di luar sana yang meminta imbalan untuk membantu seorang baik menjadi wakil rakyat. Terlebih membantu seorang brengsek yang bersedia memberikan uang sogok.

Teringat pesan broadcastyang sampai kepada saya beberapa saat lalu, kata-kata dari seorang Anies Baswedan.

Quote:


Ucapan ini mengingatkan saya kepada seseorang yang pernah mencalonkan diri sebagai pemimpin dan gagal. Kemudian ia menuntut ke ranah hukum. Dalam salah satu ucapannya, ia mengatakan bahwa dia tidak bisa kalah karena bahkan ada yang sudah menjual sawahnya demi membantu pencalonan.

Menyedihkan bagi kita semua apabila wakil rakyat baik yang terpilih pusing bukan urusan daerah, tapi pusing mengembalikan uang jasa hutang. Ya, mereka yang menjual sawah menganggap itu jasa hutang yang suatu saat bisa ditagih dengan kemudahan atau bentuk lain. Jadi sebenarnya para koruptor itu tidak korupsi untuk dirinya semata, tapi juga untuk rakyatnya.

Caleg saya saat ini terancam tidak terpilih karena minim dana. Saya hanya bisa berharap, semoga yang nanti terpilih lebih baik dari diri beliau. Untuk kebaikan kita bersama.

Ternyata memang caleg itu harus kaya, atau kita yang harus mulai bergerak mencerdaskan bangsa. Selamat Pemilu, semangat memilih. Jangan golput, jadilah pemilih cerdas. Dan awasi serangan fajar. Percuma kita memiliki integritas jika tidak berbagi integritas itu ke lingkungan kita. Salam emoticon-I Love Indonesia
0
1K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan