Kala itu, Flight 19 baru memulai misi pelatihan rutin untuk US Navy. Namun, pelatihan tersebut berujung dengan lenyapnya enam pesawat di udara yang memicu legenda Segitiga Bermuda. Lima pesawat Navi Avenger tersebut dipimpin oleh Charles Taylor, yang lepas landas dari Fort Lauderdale, Florida pada 5 Desember 1945.

Cuaca begitu cerah, sehingga ia dan instruktur penerbangan lain dan teamnya melakukan latihan 90 menit di atas udara. Menurut transmisi, pilot bingung karena tidak bisa mengenali landmark di bawahnya. Radio dan kompas Taylor berfungsi, namun ketika menara mencoba mengarahkan Taylor kembali ke Fort Lauderdale, ia malah meminta untuk terus ke arah lautan. Seketika menarapun hilang kontak.

Tak satupun dari pesawat tersebut terlihat atau terdengar lagi.

Mengerikannya, sebuah pesawat penyelamat yang berusaha mencari tim Taylor juga kemudian hilang di kegelapan malam. Banyak yang menduga bahwa pesawat tersebut meledak, tetapi tak ditemukan puing-puing ataupun jejaknya.

Sebenarnya, sebelum melakukan latihan, Taylor sempat minta dibebastugaskan dari latihan, sayangnya permintaannya ditolak, dan membuatnya harus berakhir dengan hilang secara misterius.

Pada 30 Oktober 1999, penerbangan Egypt Air 990 jatuh ke Samudera Atlantik dan menewaskan 217 penumpangnya. Otoritas penerbangan sipil Mesir mencoba menyelidiki kecelakaan tersebut, mereka bahkan sempat meminta membawa kasus ini ke FBI atas dugaan adanya pembajakan. Banyak kejadian janggal yang sebenarnya dipertanyakan dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Saat kotak hitam dibuka, muncullah berbagai dugaan konspirasi atau sebuah langkah bunuh diri, akibat perdebatan pilot dan co-pilot yang sempat terekam. Pilot panik dan bertanya, "ada apa ini? ada apa ini? apakah Anda mematikan mesin?" katanya pada co-pilot. Dan jawaban terakhir dari co-pilot yang hingga kini menimbulkan pertanyaan adalah ketika ia menjawab, "saya mengandalkan Tuhan."

Star Dust adalah versi pesawat sipil yang telah didaftarkan ke British South American Airways. Pada 1947, ia melakukan perjalanan dari Buenos Aires ke Santiago, Chili. Namun, selama beberapa menit di Andes, pesawat tersebut sempat menghilang sebelum mendarat.

Pada saat-saat terakhirnya, operator radio pesawat sempat mengirimkan pesan berupa kode morse yang berbunyi "STENDEC". Tak ada jejak Star Dust saat dicari di lokasi kecelakaan. Peneliti tak sanggup menyimpulkan apa yang sedang terjadi pada pesawat.

Lima puluh tahun kemudian, pejalan kaki menemukan reruntuhan pesawat di gletser yang mencair. Diperkirakan Star Dust terbang di ketinggian yang terlalu rendah dan menabrak lereng gunung. Namun, spekulasi lain datang dengan menyebut-nyebut bahwa Star Dust sempat diculik alien, dan mengirimkan pesan STENDEC yang hingga kini masih jadi misteri.

Pada tahun 1962, militer AS menyewa penerbangan Tiger 739 untuk mengangkut pasukan dan anggota Angkatan Darat dari California ke Saigon, Vietnam. Setelah berhenti untuk mengisi bahan bakar di Guam, pesawat lepas landas dan menghilang di atas laut Filipina.

Tidak ada panggilan darurat dan cuaca pada hari itu cerah ceria. Pesawat menghilang begitu saja. Setelah pencarian dilakukan, ke-107 penumpang pesawat tersebut dinyatakan tewas.

Tiger Flight 739 tidak pernah ditemukan. Sisa-sia puing juga tidak pernah terdeteksi. Dugaan menyimpulkan penerbangan tersebut hilang karena diculik alien. Saksi mata mengklaim bahwa mereka melihat jejak uap dan kilatan cahaya terang di dekat pesawat.

Ada 132 penumpang yang naik di penerbangan USAir 427. Mereka sedang melakukan perjalanan dari Chicago ke Pittsburg. Sayangnya, dalam waktu 10 menit sebelum mendarat, pesawat mendadak jatuh dan secara misterius mesinnya tidak berfungsi. Pesawat kemudian jatuh ke tanah dengan kecepatan mendekati 500 km/jam.

Semua penumpang tewas dalam kecelakaan yang paling mematikan dalam sejarah AS tersebut. Menciptakan adegan begitu mengerikan bak pembantaian.

Peneliti berhasil menentukan penyebab kecelakaan tersebut dalam satu atau dua minggu, tetapi dibutuhkan lebih dari empat tahun untuk menentukan penyebab kerusakan pesawat tersebut. Disebutkan bahwa pilot kehilangan kontrol dan mereka baru menyadari ada problem di kemudi pesawat saat mereka sudah berada di udara.

Pada tahun 1996, Penerbangan TWA 800 meledak dan jatuh setelah 12 menit lepas landas dari bandara John F Kennedy. Menewaskan 230 penumpang dan setelah dilakukan penyelidikan, dikabarkan adanya kabel rusak di dalam mesin pesawat menyebabkan percikan api pada bahan bakar pesawat.

Pun demikian, ratusan saksi FBI mengatakan bahwa mereka melihat seberkas cahaya meluncur ke arah pesawat di mana bola api besar kemudian muncul. Laporan-laporan ini menyebabkan bahwa banyak orang percaya pesawat ini telah diserang dan ditembak jatuh oleh sebuah misil. Salah satu teori mengatakan bahwa militer AS keliru saat melakukan sesi pelatihan AL.

Pada tanggal 8 November 1957, Pan Am Flight 7 baru saja dipermanis dengan isi interior pesawat mewah demi perjalanan nyaman bagi penumpangnya. Namun, ketika lepas landas, mendadak pesawat dikabarkan jatuh ke Samudera Pasifik dan menewaskan 44 orang penumpang.

Puing-puing pesawat baru bisa ditemukan seminggu kemudian ketika sebuah kapal induk AS melihat mayat mengambang di timur laut Honolulu.

Pihak berwenang tidak dapat menentukan penyebab dari kecelakaan itu, namun ada beberapa fakta aneh tentang kecelakaan tersebut. Tidak ada panggilan bahaya yang pernah diterima oleh menara, dan dari hasil laporan forensik, ditemukan tingkat karbon monoksida pada beberapa mayat.

Lebih dari 50 tahun kemudian, peneliti masih mencari-cari penyebabnya, dan melibatkan banyak teori dan alasan seperti balas dendam anggota awak, penipuan asuransi atau kegagalan mesin.

Pesawat Boeing 777-200 penerbangan nomor MH370 itu lepas landas dari Kuala Lumpur pukul 00.41 dan kehilangan kontak dengan Menara Pengawas Subang sekitar pukul dua pagi. Pesawat sempat mengudara sekitar 50 menit di perairan antara Malaysia dan Vietnam.

Menurut jadwal pesawat akan tiba di bandara Beijing pukul 06.30 pagi. Namun burung besi bongsor itu tidak juga datang.

MH370 hilang begitu saja. Tidak ada sinyal tanda bahaya, pun komunikasi antara pilot dan menara pengawas. Saat peristiwa itu terjadi, bahan bakar cukup untuk tujuh jam penerbangan.

Ada 227 penumpang dari 14 negara di dalamnya. Terbanyak adalah warga China berjumlah 154 orang, diikuti oleh Malaysia 38 orang. Sisanya adalah warga Indonesia, Australia, India, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina, Kanada, Rusia, Italia, Belanda dan Australia.