oyyiebzAvatar border
TS
oyyiebz
Sinetron yang Merusak Moral Bangsa




Spoiler for No Repsol Gan:

Sudah agak lama ane merasa jengah (untuk tidak mengatakan muak) terhadap tayangan sinetron di tv-tv swasta nasional, dalam beberapa tahun belakangan ini, walaupun memang secara visual mereka menampilkan pemandangan yang menyegarkan.

Apalagi, tontonan tersebut terus mendominasi mayoritas tv, hanya beberapa saja tv yang memilih untuk melawan arus. Dan biasanya tayangan sinetron tersebut ditaruh pada jam prime time, pada saat seluruh anggota keluarga berkumpul, dan seharusnya mendapatan tontonan yang bermutu dan menyegarkan.

Ane semakin benci dengan sinetron-sinetron tersebut, setelah mereka semakin menampilkan kecenderungan yang tidak mendidik. Dengan setting lokasi yang tidak pernah jauh-jauh dari ruang keluarga dan meja makan, jalan ceritanya juga tidak begitu sulit untuk ditebak.

Kaya secara instant dengan menghalalkan segala cara, termasuk merebut harta orang lain secara tidak masuk akal. Berebut suami atau pacar, menjadi pemandangan yang lazim. Dan membunuh orang lain, seakan menjadi suatu hal yang mudah dilakukan.

Konflik-konflik dalam sinetron juga terlihat dibuat-buat dengan tidak mengindahkan logika. Pada sinetron-sinetron yang mendapat rating tinggi biasanya jalan cerita dibuat sepanjang mungkin, demi mereguk iklan sebanyak-banyaknya. Lihat saja misalnya sinetron Ci*ta Fitr* yang sudah hampir mancapai episode seribu dan tampaknya masih akan dipertahankan terus.

Sinetron-sinetron tersebut biasanya gemar sekali memamerkan kehidupan keseharian yang serba glamour dan bermandikan kemewahan. Artis-artis yang tampan dan cantik (biasanya yang berwajah indo) meski kadang aktingnya pas-pasan, dan kurang pas untuk berperan sebagai gadis miskin atau pembantu. Sumpah serapah, caci maki dan kekerasan seakan menjadi keseharian. Tokoh antagonis biasanya digambarkan sebagai seorang yang licik, pintar, berbicara dengan penuh kebencian sambil matanya melotot.

Lalu ane tiba-tiba merindukan hadirnya sinetron-sinetron jaman dulu, ketika di negeri ini baru ada TVRI. Sinetron seperti Rumah Masa Depan, Jendela Rumah Kita yang bersahaja dan membumi.

Atau sinetron di tahun 90-an ketika televisi swasta belum terlalu kemaruk iklan, seperti Si Doel Anak Sekolahan, Keluarga Cemara. Kita merindukan hadirnya sinetron yang bukan hanya memberikan tontonan tapi sekaligus tuntunan, sebab pada dasarnya kotak ajaib bernama televisi tersebut punya banyak keajaiban untuk mempengaruhi perilaku masyarakat
. emoticon-Cape d...
Sekian thread dari ane semoga kita semua pintar-pintar melih dan memilah suatu sinetron baik untuk bagi diri kita maupun anak-anak kita ya gan` emoticon-Shakehand2



Spoiler for Sumber:

0
4.1K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan