- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gara-Gara Facebook La Nyalla Serang Ryan Latief


TS
dNightmare
Gara-Gara Facebook La Nyalla Serang Ryan Latief
sebelum baca
atau
dan tentu saja ts dengan senang hati menerima
kembali aksi kurang terpuji ditunjukkan oleh dua tokoh olahraga indonesia.
Ketua Umum Persatua Tinju Amatir Indonesia (Pertina) sulsel, Ryan Latief berseteru dengan wakil Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti.
kedatangan rombongan PSSI sendiri untuk menghadiri Musorprvlub PSSI Sulsel.
Versus
Perseteruan keduanya pun menjadi tontonan saat bertemu di Executive Lounge, Grand Clarion Hotel Makassar, jum'at, 14 maret.
summaryx gitu aja dulu, langsung baca aja beritanya gan
setelah kejadian, itu masing2 kubu memberikan pernyataan yang berbeda. entah siap yang benar, yang jelas kejadian ini sangat memalukan.
ini pernyataan kedua belah pihak
Ryan : Saya Dipukul
La Nyalla klarifikasi dugaan pemukulan olehnya
dan ini berita-berita yang terkait
IPW desak Polda Sulsel tangkap La Nyalla
IPW dan bos MU dituding sebar berita bohong
untuk sementara, kita tunggu saja mana yang benar. yang jelas kejadian ini tak seharunya terjadi jika kedua belah pihak memiliki mental sportifitas yang tinggi. dan kejadian ini juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi tokoh2 d setiap bidang. baik itu olahraga, politik, dll untuk tidak terlalu alay dan koar2 di sosmed.
kalau ada perkembangan baru akan ts update lagi
update, 18-03-2014
La Nyalla Menolak Diperiksa Polisi Tapi Mau Menuntut Ryan
Polda Akan Paksa La Nyalla Datang
makin panas
Spoiler for rate:

atau
Spoiler for sundul:

dan tentu saja ts dengan senang hati menerima
Spoiler for segar:

kembali aksi kurang terpuji ditunjukkan oleh dua tokoh olahraga indonesia.
Ketua Umum Persatua Tinju Amatir Indonesia (Pertina) sulsel, Ryan Latief berseteru dengan wakil Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti.

Spoiler for Ryan Latief:

Versus
Spoiler for La nyalla:

Perseteruan keduanya pun menjadi tontonan saat bertemu di Executive Lounge, Grand Clarion Hotel Makassar, jum'at, 14 maret.
summaryx gitu aja dulu, langsung baca aja beritanya gan
Quote:
Original Posted By Kronologis KejadianMAKASSAR -- Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, La Nyalla Mattalitti, diduga melakukan penganiayaan terhadap Ketua Pertina Sulsel Ryan Latief di The Executive Lounge Grand Clarion Hotel & Clarion Convention Makassar, Jumat (14/3).
Kejadian itu bermula dari status yang ditulis Ryan di Facebook. Entah siapa yang memulai, terjadi keributan saat La Nyalla dan Ryan Latif berjumpa di Hotel Clarion Makassar.
Seperti dilansir Rakyat Sulsel, saat bertemu Ryan menyalami La Nyalla. Berdasarkan pengakuan Ryan, ia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya. Kacamata yang dikenakan pun pecah.
"Saat saya salaman dengan Pak La Nyalla itulah beliau memang saya keras dan tiba-tiba ada yang mengunci tangan saya dari belakang kemudian memaksa saya duduk, lalu ada yang memukul dan menempelang saya dari belakang,” akunya.
Ryan mengatakan, kejadian itu begitu tiba-tiba dan begitu cepat terjadi. “Saya kan pikir mau disalami sama Pak La Nyalla, jadi saya ulurkan tangan dan tidak menyangka kejadian ini,” jelasnya.
Berdasarkan pandangan Rakyat Sulsel Online di lokasi, saat itu Ryan sudah dikerumuni oleh kelompok La Nyalla’ yang berjumlah belasan orang.
Salah satu rekan La Nyalla yang berbadan kekar memegang Ryan dari belakang. Sementara, rekan lainnya menahan La Nyalla’ yang sedang emosi.
Kemudian, orang yang memegang Ryan langsung mendorong Ryan untuk duduk di salah satu ruangan semi tertutup di dalam Eksekutive Lounge, lobi hotel Grand Clarion. Dalam ruangan itulah, Ryan dicaci habis-habisan oleh La Nyalla’.
"Kamu itu siapa hah? Kamu baru kemarin di Makassar. Kamu tidak mengenal saya ini siapa?," gertak La Nyalla’ diiringi tawa rekan-rekannya.
Selain dicaci, Ryan juga mendapat tantangan oleh La Nyalla’ untuk duel di ring tinju. "Kamu pilih saja maunya di mana. Saya tidak akan mundur. Kamu jangan jadi pengecut kalau mengaku orang bugis, orang bugis tidak ada yang pengecut begitu," tantang La Nyalla’
Namun, lagi-lagi, Ryan hanya diam tertunduk mendengar tantangan yang dilontarkan La Nyalla’. Tidak lama kemudian, datang ketua dua orang wanita, salah satunya adalah Diza Ali, Ketua Pemuda Pancasila yang menghampiri La Nyalla dengan Ryan Latief.
Percakapan yang didengarkan, saat itu Diza menasehati Ryan. “Saya juga sering lihat komentar-komentar mu di facebook, tapi saya diami saya tahan emosi saja karena saya bilang kamu masih anak-anak,” kata Diza
Setelah itu, sekira 30 menit kemudian, belasan orang berpakaian seragam TNI AD lengkap tiba di tempat kejadian perkara. Anggota TNI AD adalah atlet tinju Sulsel yang datang dengan beberapa wanita muda.
Sontak, kelompok La Nyalla’ merasa risih dengan kedatangan belasan atlet tersebut. Kubu La Nyalla’ merasa tersinggung dipanggilkan tentara oleh Ryan.
Ketegangan sempat terjadi saat atlet tersebut menyambangi salah seorang rekan La Nyalla. Namun, ketegangan itu berhasil diredam setelah Ryan keluar dari ruangan dan memberikan penjelasan kepada atlet yang juga sudah terlihat emosi itu. (rakyat sulsel)
Kejadian itu bermula dari status yang ditulis Ryan di Facebook. Entah siapa yang memulai, terjadi keributan saat La Nyalla dan Ryan Latif berjumpa di Hotel Clarion Makassar.
Seperti dilansir Rakyat Sulsel, saat bertemu Ryan menyalami La Nyalla. Berdasarkan pengakuan Ryan, ia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya. Kacamata yang dikenakan pun pecah.
"Saat saya salaman dengan Pak La Nyalla itulah beliau memang saya keras dan tiba-tiba ada yang mengunci tangan saya dari belakang kemudian memaksa saya duduk, lalu ada yang memukul dan menempelang saya dari belakang,” akunya.
Ryan mengatakan, kejadian itu begitu tiba-tiba dan begitu cepat terjadi. “Saya kan pikir mau disalami sama Pak La Nyalla, jadi saya ulurkan tangan dan tidak menyangka kejadian ini,” jelasnya.
Berdasarkan pandangan Rakyat Sulsel Online di lokasi, saat itu Ryan sudah dikerumuni oleh kelompok La Nyalla’ yang berjumlah belasan orang.
Salah satu rekan La Nyalla yang berbadan kekar memegang Ryan dari belakang. Sementara, rekan lainnya menahan La Nyalla’ yang sedang emosi.
Kemudian, orang yang memegang Ryan langsung mendorong Ryan untuk duduk di salah satu ruangan semi tertutup di dalam Eksekutive Lounge, lobi hotel Grand Clarion. Dalam ruangan itulah, Ryan dicaci habis-habisan oleh La Nyalla’.
"Kamu itu siapa hah? Kamu baru kemarin di Makassar. Kamu tidak mengenal saya ini siapa?," gertak La Nyalla’ diiringi tawa rekan-rekannya.
Selain dicaci, Ryan juga mendapat tantangan oleh La Nyalla’ untuk duel di ring tinju. "Kamu pilih saja maunya di mana. Saya tidak akan mundur. Kamu jangan jadi pengecut kalau mengaku orang bugis, orang bugis tidak ada yang pengecut begitu," tantang La Nyalla’
Namun, lagi-lagi, Ryan hanya diam tertunduk mendengar tantangan yang dilontarkan La Nyalla’. Tidak lama kemudian, datang ketua dua orang wanita, salah satunya adalah Diza Ali, Ketua Pemuda Pancasila yang menghampiri La Nyalla dengan Ryan Latief.
Percakapan yang didengarkan, saat itu Diza menasehati Ryan. “Saya juga sering lihat komentar-komentar mu di facebook, tapi saya diami saya tahan emosi saja karena saya bilang kamu masih anak-anak,” kata Diza
Setelah itu, sekira 30 menit kemudian, belasan orang berpakaian seragam TNI AD lengkap tiba di tempat kejadian perkara. Anggota TNI AD adalah atlet tinju Sulsel yang datang dengan beberapa wanita muda.
Sontak, kelompok La Nyalla’ merasa risih dengan kedatangan belasan atlet tersebut. Kubu La Nyalla’ merasa tersinggung dipanggilkan tentara oleh Ryan.
Ketegangan sempat terjadi saat atlet tersebut menyambangi salah seorang rekan La Nyalla. Namun, ketegangan itu berhasil diredam setelah Ryan keluar dari ruangan dan memberikan penjelasan kepada atlet yang juga sudah terlihat emosi itu. (rakyat sulsel)
Spoiler for link :
http://www.jpnn.com/read/2014/03/15/222205/La-Nyalla-Diduga-Aniaya-Ketua-Pertina-Sulsel-
setelah kejadian, itu masing2 kubu memberikan pernyataan yang berbeda. entah siap yang benar, yang jelas kejadian ini sangat memalukan.
ini pernyataan kedua belah pihak
Spoiler for :
pernyataan ryan
Ryan : Saya Dipukul
Quote:
Original Posted By MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM-Ketua Pertina Sulsel, Ryan Latief mengaku dipukul oleh oknum yang diduga sebagai orang suruhan ketua pelaksana tugas (plt) PSSI Sulsel, La Nyalla Mahmud Mattalitti di Hotel Grand Clarion, Jumat (14/3/2014).
Menurut Ryan, kejadian tersebut bermula ketika ia datang ke Hotel Clarion guna menyerahkan bonus kepada atlet Pertina yang berprestasi di ajang kejuaraan tinju yang berlangsung di Gorontalo beberapa waktu lalu.
Ternyata ia tak sengaja bertemu dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti. ” Disitu saya diserang, tangan saya ditahan oleh orang nya dia (La Nyalla) lalu saya dikasih duduk dan kepala saya dipukul, buktinya kaca mata saya pecah dan ada rekaman CCTV yang bisa buktikan hal itu, ” kata Ryan.
Kejadiannya, sambung dia lagi berlangsung dengan cepat, atas kejadian yang menimpa dirinya, Ryan akan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. ” Ini penganiayaan, ” singkat dia.
Menurut Ryan, kejadian tersebut bermula ketika ia datang ke Hotel Clarion guna menyerahkan bonus kepada atlet Pertina yang berprestasi di ajang kejuaraan tinju yang berlangsung di Gorontalo beberapa waktu lalu.
Ternyata ia tak sengaja bertemu dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti. ” Disitu saya diserang, tangan saya ditahan oleh orang nya dia (La Nyalla) lalu saya dikasih duduk dan kepala saya dipukul, buktinya kaca mata saya pecah dan ada rekaman CCTV yang bisa buktikan hal itu, ” kata Ryan.
Kejadiannya, sambung dia lagi berlangsung dengan cepat, atas kejadian yang menimpa dirinya, Ryan akan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. ” Ini penganiayaan, ” singkat dia.
Spoiler for sumber:
http://makassar.tribunnews.com/2014/03/14/ryan-saya-dipukul
Spoiler for :
pernyataan la nyalla
La Nyalla klarifikasi dugaan pemukulan olehnya
Quote:
Original Posted By Makassar (ANTARA News)- Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengklarifikasi dugaan pemukulan kepadanya dalam Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musorporv) PSSI Sulsel di Makassar, Sabtu.
Di hadapan seluruh peserta Musorprov, dia mengatakan tuduhan Ketua Pengprov Pertina Sulsel Ryan Latief itu tidak benar dan upaya pengalihan isu untuk menggagalkan Musorprovlub PSSI Sulsel.
"Pada saat saya datang, Pak Ryan Latief sudah ada di lokasi bersama para petinjunya. Entah alasan apa sehingga saya kemudian dilaporkan melakukan penganiayaan," katanya.
Plt PSSI Sulsel itu juga mengakui sempat diperiksa tiga polisi di lokasi. La Nyalla kemudian menceritakan semua kejadian sehingga polisi mengetahui kejelasan masalah. Masalah kemudian dianggap selesai sehingga semua pihak pulang ke tempatnya masing-masing.
Namun belakangan, menurut dia, Ryan melakukan jumpa pers terkait dugaan pemukulan yang dilakukan beberapa teman La Nyalla.
Ia menjelaskan, Ryan Latief memang sempat makan bersama dengan beberapa petinju, kemudian tiba-tiba dia menggelar jumpa pers mengenai penganiayaan dirinya sehingga akan dilaporkan ke polisi.
"Logikanya jika memang dianiaya, tidak mungkn bisa duduk manis dengan petinjunya dan lakukan preskon (jumpa pers). Intinya ini hanya upaya menggagalkan Musorprvlub PSSI Sulsel, saya juga jelaskan hal itu hanya fitnah" jelasnya.
Belum ada keterangan dari Ryan mengenai hal ini.
Di hadapan seluruh peserta Musorprov, dia mengatakan tuduhan Ketua Pengprov Pertina Sulsel Ryan Latief itu tidak benar dan upaya pengalihan isu untuk menggagalkan Musorprovlub PSSI Sulsel.
"Pada saat saya datang, Pak Ryan Latief sudah ada di lokasi bersama para petinjunya. Entah alasan apa sehingga saya kemudian dilaporkan melakukan penganiayaan," katanya.
Plt PSSI Sulsel itu juga mengakui sempat diperiksa tiga polisi di lokasi. La Nyalla kemudian menceritakan semua kejadian sehingga polisi mengetahui kejelasan masalah. Masalah kemudian dianggap selesai sehingga semua pihak pulang ke tempatnya masing-masing.
Namun belakangan, menurut dia, Ryan melakukan jumpa pers terkait dugaan pemukulan yang dilakukan beberapa teman La Nyalla.
Ia menjelaskan, Ryan Latief memang sempat makan bersama dengan beberapa petinju, kemudian tiba-tiba dia menggelar jumpa pers mengenai penganiayaan dirinya sehingga akan dilaporkan ke polisi.
"Logikanya jika memang dianiaya, tidak mungkn bisa duduk manis dengan petinjunya dan lakukan preskon (jumpa pers). Intinya ini hanya upaya menggagalkan Musorprvlub PSSI Sulsel, saya juga jelaskan hal itu hanya fitnah" jelasnya.
Belum ada keterangan dari Ryan mengenai hal ini.
dan ini berita-berita yang terkait
IPW desak Polda Sulsel tangkap La Nyalla
Quote:
Original Posted By Sindonews.comSindonews.com - Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Polda Sulawesi Selatan untuk segera menahan La Nyalla Mattalitti. Pasalnya, Wakil Ketua Umum PSSI bersama enam pengawalnya itu diketahui telah melakukan penganiayaan terhadap pemilik klub Makassar United, Ryan Latief, di Hotel Clarion, Makassar, siang (14/3) tadi.
Dari rilis yang diterima Sindonews, Jumat (14/3), IPW menjelaskan kronologi kejadiannya tersebut. Aksi penganiayaan ini bermula sesaat menjelang pemeriksaan La Nyalla oleh Polda Sulselbar. Pria berusia 54 tahun itu datang ke Makassar untuk memenuhi panggilan Polda atas laporan Ryan Latief dan Ketua Pengrov PSSI Sulsel, Kadir Halid.
Laporan Nomor NLPB/138/III/2014 tanggal 1 Maret 2014 itu tentang pengancaman dan teror terhadap Ryan maupun Kadir, belum juga diperiksa oleh Polda Sulsel. Ryan yang saat itu berada di Hotel Clarion, hari ini, tak sengaja bertemu dengan La Nyalla. Ryan lalu dipegang dari belakang dan dipaksa duduk.
Berdasarkan pengakuan Ryan, dia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya. Bahkan kacamata yang dikenakan pun pecah. Akibat penganiayaan itu Ryan langsung melaporkan kasus ini ke Polda dengan Nomor LPB/142/III/2014 tanggal 14 Maret 2013.
"IPW mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan La Nyalla terhadap Ryan. Untuk itu, IPW mendesak Polda Sulsel segera menangkap dan menahan La Nyalla," demikian pernyataan resmi IPW.
Neta menambahkan, ada tiga alasan mengapa Polda harus segera menahan La Nyalla. Pertama, tindakan penganiayaan itu masuk dalam tindak pidana. Kedua, tempat asal dia berada jauh, sehingga akan menyulitkan proses ini. Dan ketiga, aksi kekerasan itu telah menimbulkan keresahan bagi warga Makassar.
"Ada tiga alasan, kenapa Polda harus segera menahan La Nyalla. Pertama, penganiayaan yang dilakukannya adalah tindakan pidana yang ancaman hukumnya di atas lima tahun penjara. Kedua, La Nyalla adalah warga Surabaya. Jika La Nyalla tidak segera ditahan, maka Polda Sulsel akan kesulitan memproses kasus penganiayaan ini. Bukan mustahil La Nyalla juga mempersulit proses penyidikan maupun pemeriksaan, mengingat tempat tinggalnya berada di Surabaya," bunyi pernyataan tersebut.
"Ketiga, aksi penganiayaan yang dilakukan La Nyalla telah menimbulkan keresahan warga di Makasar, terbukti dari siang hingga malam ratusan warga Makassar telah mengepung Hotel Clarion tempat La Nyalla menginap."
IPW mendesak Polda Sulsel menangani kasus penganiayaan ini dengan tuntas. Tujuannya agar ada efek jera, sehingga para tokoh masyarakat akan berpikir dua kali untuk mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan sebuah masalah. Cara-cara premanisme seperti ini harus segera disingkirkan.
Dari rilis yang diterima Sindonews, Jumat (14/3), IPW menjelaskan kronologi kejadiannya tersebut. Aksi penganiayaan ini bermula sesaat menjelang pemeriksaan La Nyalla oleh Polda Sulselbar. Pria berusia 54 tahun itu datang ke Makassar untuk memenuhi panggilan Polda atas laporan Ryan Latief dan Ketua Pengrov PSSI Sulsel, Kadir Halid.
Laporan Nomor NLPB/138/III/2014 tanggal 1 Maret 2014 itu tentang pengancaman dan teror terhadap Ryan maupun Kadir, belum juga diperiksa oleh Polda Sulsel. Ryan yang saat itu berada di Hotel Clarion, hari ini, tak sengaja bertemu dengan La Nyalla. Ryan lalu dipegang dari belakang dan dipaksa duduk.
Berdasarkan pengakuan Ryan, dia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya. Bahkan kacamata yang dikenakan pun pecah. Akibat penganiayaan itu Ryan langsung melaporkan kasus ini ke Polda dengan Nomor LPB/142/III/2014 tanggal 14 Maret 2013.
"IPW mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan La Nyalla terhadap Ryan. Untuk itu, IPW mendesak Polda Sulsel segera menangkap dan menahan La Nyalla," demikian pernyataan resmi IPW.
Neta menambahkan, ada tiga alasan mengapa Polda harus segera menahan La Nyalla. Pertama, tindakan penganiayaan itu masuk dalam tindak pidana. Kedua, tempat asal dia berada jauh, sehingga akan menyulitkan proses ini. Dan ketiga, aksi kekerasan itu telah menimbulkan keresahan bagi warga Makassar.
"Ada tiga alasan, kenapa Polda harus segera menahan La Nyalla. Pertama, penganiayaan yang dilakukannya adalah tindakan pidana yang ancaman hukumnya di atas lima tahun penjara. Kedua, La Nyalla adalah warga Surabaya. Jika La Nyalla tidak segera ditahan, maka Polda Sulsel akan kesulitan memproses kasus penganiayaan ini. Bukan mustahil La Nyalla juga mempersulit proses penyidikan maupun pemeriksaan, mengingat tempat tinggalnya berada di Surabaya," bunyi pernyataan tersebut.
"Ketiga, aksi penganiayaan yang dilakukan La Nyalla telah menimbulkan keresahan warga di Makasar, terbukti dari siang hingga malam ratusan warga Makassar telah mengepung Hotel Clarion tempat La Nyalla menginap."
IPW mendesak Polda Sulsel menangani kasus penganiayaan ini dengan tuntas. Tujuannya agar ada efek jera, sehingga para tokoh masyarakat akan berpikir dua kali untuk mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan sebuah masalah. Cara-cara premanisme seperti ini harus segera disingkirkan.
Spoiler for link sumur:
http://soccer.sindonews.com/read/2014/03/14/58/844426/ipw-desak-polda-sulsel-tangkap-la-nyalla
IPW dan bos MU dituding sebar berita bohong
Quote:
Original Posted By Sindonews.com- Desakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, agar Polri menangkap Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti perihal tudingan penganiayaan terhadap pemilik klub Makassar United (MU), Ryan Latief, di Hotel Clarion, Makassar, 14 Maret 2014 dianggap fitnah. Pasalnya La Nyalla tak mengakui perbuatan yang dituduhkan itu.
Panitia Pelaksana Musprovlub PSSI Sulawesi Selatan, Alwi Kattu menyatakan pemilik klub Makassar United mengatakan pemilik klub Makassar United, Ryan Latif telah menyampaikan berita bohong
"Saya saksi mata langsung. Saya ada di lokasi Lounge Clarion Hotel, saat La Nyalla dan Ryan bertemu. Saat bertemu Ryan, La Nyalla tengah bersama tiga anggota polisi. Dan, tidak ada kekerasan apalagi penganiyaan. Mereka hanya bersalaman dan La Nyalla meminta penjelasan atas status Ryan di Facebook yang menantangnya bertarung di ring tinju," kata Alwi dalam situs resmi PSSI, Sabtu, (15/3).
Alwi menilai, pernyataan Ryan Latief hanya bertujuan untuk menggagalkan Musprovlub PSSI Sulawesi Selatan. Mengingat dirinya yang selama ini mendukung kepemimpinan Kadir Halid, hasil Musprov PSSI Sulsel yang dinyatakan tidak sah oleh PSSI.
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak benar informasi itu. Termasuk yang dirilis oleh LSM Indonesia Police Watch (IPW). Itu tidak benar. IPW hanya menerima informasi sepihak dari Ryan Latief. Saya yang berada di situ. Saya saksinya," tandasnya.
Ditambahkan, saat bertemu Ryan Latief, La Nyalla menanyakan kepada Ryan apa maksud tulisan-tulisan Ryan Latief di forum diskusi Facebook yang kerap menyudutkan La Nyalla.
"Tapi peristiwa itu tidak diakui, dia justru bilang dianiaya dan dipukuli. Itu sama dengan pencemaran nama baik dan fitnah," ungkap Alwi.
Hal senada diungkapkan Diza Rasyid Ali, tokoh organisasi masyarakat Sulsel. Menurut Diza tidak benar ada penganiayaan terhadap Ryan Latif. "Tidak benar itu. Tidak ada pemukulan," pungkas tokoh sepakbola Sulsel itu.
Sebelumnya, Ryan Latief melaporkan Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti ke Polda Sulawesi Selatan atas tuduhan penganiayaan terhadap dirinya.
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti yang diduga orang-orannya melakukan penganiayaan membantah, dirinya mengaku hal tersebut hanya pengalihan isu saja. "Ini hanya pengalihan isu, karena mereka sudah tidak ada upaya menggagalkan musprovlub," singkatnya di Makassar.
Soal dipukul atau tidak dipukul kata dia, dirinya mengatakan suruh saja Ryan untuk melakukan visum. "Yang mukul siapa dan dipukul siapa? Tidak ada pemukulan," jelasnya.
Sementara itu, Budi Setiawan panitia pelaksana musprovlub PSSI Sulsel mengatakan, saat ini hanya dua kandidat. "Dua kandidat sudah diverifikasi. Dan sekarang persiapannya sudah maksimal semuanya," pungkasnya
Panitia Pelaksana Musprovlub PSSI Sulawesi Selatan, Alwi Kattu menyatakan pemilik klub Makassar United mengatakan pemilik klub Makassar United, Ryan Latif telah menyampaikan berita bohong
"Saya saksi mata langsung. Saya ada di lokasi Lounge Clarion Hotel, saat La Nyalla dan Ryan bertemu. Saat bertemu Ryan, La Nyalla tengah bersama tiga anggota polisi. Dan, tidak ada kekerasan apalagi penganiyaan. Mereka hanya bersalaman dan La Nyalla meminta penjelasan atas status Ryan di Facebook yang menantangnya bertarung di ring tinju," kata Alwi dalam situs resmi PSSI, Sabtu, (15/3).
Alwi menilai, pernyataan Ryan Latief hanya bertujuan untuk menggagalkan Musprovlub PSSI Sulawesi Selatan. Mengingat dirinya yang selama ini mendukung kepemimpinan Kadir Halid, hasil Musprov PSSI Sulsel yang dinyatakan tidak sah oleh PSSI.
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak benar informasi itu. Termasuk yang dirilis oleh LSM Indonesia Police Watch (IPW). Itu tidak benar. IPW hanya menerima informasi sepihak dari Ryan Latief. Saya yang berada di situ. Saya saksinya," tandasnya.
Ditambahkan, saat bertemu Ryan Latief, La Nyalla menanyakan kepada Ryan apa maksud tulisan-tulisan Ryan Latief di forum diskusi Facebook yang kerap menyudutkan La Nyalla.
"Tapi peristiwa itu tidak diakui, dia justru bilang dianiaya dan dipukuli. Itu sama dengan pencemaran nama baik dan fitnah," ungkap Alwi.
Hal senada diungkapkan Diza Rasyid Ali, tokoh organisasi masyarakat Sulsel. Menurut Diza tidak benar ada penganiayaan terhadap Ryan Latif. "Tidak benar itu. Tidak ada pemukulan," pungkas tokoh sepakbola Sulsel itu.
Sebelumnya, Ryan Latief melaporkan Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti ke Polda Sulawesi Selatan atas tuduhan penganiayaan terhadap dirinya.
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti yang diduga orang-orannya melakukan penganiayaan membantah, dirinya mengaku hal tersebut hanya pengalihan isu saja. "Ini hanya pengalihan isu, karena mereka sudah tidak ada upaya menggagalkan musprovlub," singkatnya di Makassar.
Soal dipukul atau tidak dipukul kata dia, dirinya mengatakan suruh saja Ryan untuk melakukan visum. "Yang mukul siapa dan dipukul siapa? Tidak ada pemukulan," jelasnya.
Sementara itu, Budi Setiawan panitia pelaksana musprovlub PSSI Sulsel mengatakan, saat ini hanya dua kandidat. "Dua kandidat sudah diverifikasi. Dan sekarang persiapannya sudah maksimal semuanya," pungkasnya
Spoiler for sumur:
http://soccer.sindonews.com/read/2014/03/15/58/844549/ipw-dan-bos-mu-dituding-sebar-berita-bohong
untuk sementara, kita tunggu saja mana yang benar. yang jelas kejadian ini tak seharunya terjadi jika kedua belah pihak memiliki mental sportifitas yang tinggi. dan kejadian ini juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi tokoh2 d setiap bidang. baik itu olahraga, politik, dll untuk tidak terlalu alay dan koar2 di sosmed.
kalau ada perkembangan baru akan ts update lagi
Spoiler for ts:
kaskuser yang baik, selalu meninggalkan komen bermutu

update, 18-03-2014
La Nyalla Menolak Diperiksa Polisi Tapi Mau Menuntut Ryan
Quote:
Original Posted By MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COMWakil ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattaliti, Menyatakan akan mentuntuk balik Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel Ryan Latif atas pencemaran nama baik dan pelecehan terhadap PSSI serta laporan palsu yang dilakukannya.
Menurut La Nyalla, laporan yang dilayangkan Ryan terhadap dirinya atas kekisruhan yang terjadi di Hotel Grand Clarion beberapa hari yang lalu terlalu mengada-ada dan membuat nama baik PSSI dan dirinya ikut tercememar.
“Buktikan kalau tuduhan Ryan Latief benar, namun jika tidak bisa dibuktikan polisi harus tangkap Ryan karna sudah membuat laporan palsu dan mencemarkan nama baik PSSI, ” ujarnya kepada Rakyat Sulsel Online, Minggu (16/3/14).
La Nyalla juga enggan memenuhi rencana panggilan penyidik Polda Sulsel dikarenakan menurut dia insiden pemukulan yang dituduhkan Ryan memang tidak ada.
“Buat apa saya repot-repot ke kepolisian kalau pemukulan itu tidak ada, nah pada waktu itu ada 3 polisi yang duduk di samping saya,” ujarnya.
Terkait aksi Ryan Latief kemarin di Hotel Grand Clarion yang mengamuk meminta barang bukti. La Nyalla menyatakan Ryan Latief tak usah repot-repot meminta barang bukti CCTV dikarenakan hanya polisi yang memiliki wewenang.
“Biaran aja, suruh polisi yang meminta ke hotel, pasti dikasih,” katanya.
Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi mengatakan akan mempelajari laporan tersebut dan segera menindak lanjuti, termasuk memanggil pihak terlapor untuk memberikan klarifikasi. “Untuk sementara kita akan memanggil saksi-saksi dan korban, yang jelas kami akan melakukan penyelidikan secara profesional,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattaliti, dilaporkan ke pihak ke polda dalam kasus dugaan penyerangan terhadap Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan Ryan Latief.
Dalam Laporannya, Ryan yang saat itu berda di hotel grand clarion, hendak menghadiri acara pertemuan antara kalangan pengusaha dan penyerahan bonus atlit, tiba-tiba berpapasan dengan La Nyalla bersama empat orangnya dan melakukan penyerang yang mengakibatkan sudut mata sebelah kanan Ryan lebam.
sumurMenurut La Nyalla, laporan yang dilayangkan Ryan terhadap dirinya atas kekisruhan yang terjadi di Hotel Grand Clarion beberapa hari yang lalu terlalu mengada-ada dan membuat nama baik PSSI dan dirinya ikut tercememar.
“Buktikan kalau tuduhan Ryan Latief benar, namun jika tidak bisa dibuktikan polisi harus tangkap Ryan karna sudah membuat laporan palsu dan mencemarkan nama baik PSSI, ” ujarnya kepada Rakyat Sulsel Online, Minggu (16/3/14).
La Nyalla juga enggan memenuhi rencana panggilan penyidik Polda Sulsel dikarenakan menurut dia insiden pemukulan yang dituduhkan Ryan memang tidak ada.
“Buat apa saya repot-repot ke kepolisian kalau pemukulan itu tidak ada, nah pada waktu itu ada 3 polisi yang duduk di samping saya,” ujarnya.
Terkait aksi Ryan Latief kemarin di Hotel Grand Clarion yang mengamuk meminta barang bukti. La Nyalla menyatakan Ryan Latief tak usah repot-repot meminta barang bukti CCTV dikarenakan hanya polisi yang memiliki wewenang.
“Biaran aja, suruh polisi yang meminta ke hotel, pasti dikasih,” katanya.
Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi mengatakan akan mempelajari laporan tersebut dan segera menindak lanjuti, termasuk memanggil pihak terlapor untuk memberikan klarifikasi. “Untuk sementara kita akan memanggil saksi-saksi dan korban, yang jelas kami akan melakukan penyelidikan secara profesional,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattaliti, dilaporkan ke pihak ke polda dalam kasus dugaan penyerangan terhadap Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan Ryan Latief.
Dalam Laporannya, Ryan yang saat itu berda di hotel grand clarion, hendak menghadiri acara pertemuan antara kalangan pengusaha dan penyerahan bonus atlit, tiba-tiba berpapasan dengan La Nyalla bersama empat orangnya dan melakukan penyerang yang mengakibatkan sudut mata sebelah kanan Ryan lebam.
Polda Akan Paksa La Nyalla Datang
Quote:
Original Posted By MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COMPernyataan Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattaliti yang enggan memenuhi rencana panggilan penyidik Polda Sulsel ditanggapi Kepala Bidang Humas Polda
Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi.
Endi menyatakan, setiap warga negara wajib taat hukum. Termasuk La Nyalla harus memenuhi panggilan penyidik jika nantinya dilakukan pemanggilan.
“Sebagai terlapor La Nyalla wajib hadir jika nantinya dipanggil. Termasuk rekan-rekannya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap saudara Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel Ryan Latief,” terangnya.
Endi mengatakan, jika nantinya La Nyalla tidak memenuhi panggilan pertama hingga panggilan ketiga, maka pihaknya akan melakukan upaya jemput paksa.
“Kita tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Kalau bersangkutan tidak memenuhi panggilannya, kita akan gunakan cara-cara hukum yang berlaku seperti jemput paksa bila diperlukan,” tegasnya.
sumurSulsel Kombes Pol Endi Sutendi.
Endi menyatakan, setiap warga negara wajib taat hukum. Termasuk La Nyalla harus memenuhi panggilan penyidik jika nantinya dilakukan pemanggilan.
“Sebagai terlapor La Nyalla wajib hadir jika nantinya dipanggil. Termasuk rekan-rekannya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap saudara Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel Ryan Latief,” terangnya.
Endi mengatakan, jika nantinya La Nyalla tidak memenuhi panggilan pertama hingga panggilan ketiga, maka pihaknya akan melakukan upaya jemput paksa.
“Kita tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Kalau bersangkutan tidak memenuhi panggilannya, kita akan gunakan cara-cara hukum yang berlaku seperti jemput paksa bila diperlukan,” tegasnya.
makin panas

Diubah oleh dNightmare 18-03-2014 08:20
0
5.8K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan