Evolusi Paus | KASKUS

taufan34

15-03-2014 13:47

Evolusi Paus

JUMPA KEMBALI DI THREAD ANE YANG SUPER SEDERHANA

Spoiler for no repost:

Quote:

Selamat segini hari agan2, sista serta para maho emoticon-Betty (S)

se-agan2 (bukan sekalian emoticon-Ngakak (S)

) ketemu lagi nih gan sama ane yang bikin thread lagi emoticon-Ngakak (S)

Ini adalah thread SERIUS ane emoticon-Ngakak (S)

yang ke 7 (tujuh gan) dari semua thread ane hampir semua tentang hewan emoticon-Hammer (S)

yang ini juga bahas hewan lagi emoticon-Hammer (S)

maklum ane pecinta hewan emoticon-Malu (S)

tapi bukan berarti ane zoophylia yah emoticon-Ngakak (S)

kali ini ane akan bahas evolusi ikan paus yang katanya satu keturunan dengan kuda nil, dulu waktu masih kecil ane sering banget nonton film2 dokumenter kebetulan lagi bahas soal kuda nil, klo gak salah dengar katanya kuda nil itu nenek moyangnya paus gan makanya ane cari trus ketemu dah emoticon-Hammer

Ane cuma mau ane share ajh dimari kali ajah ada yang belom tau emoticon-Ngakak (S)

langsung ajh dah baca sendiri mangap yah gan klo translatenya acak-acakan emoticon-Ngakak (S)

dan mangaf gan klo repost emoticon-EEK!

Spoiler for :

EVOLUSI PAUS

Tantangan para ahli biologi menghadapi pekerjaan mereka memecahkan sejarah alam, tak peduli betapa anehnya. Dan alam tidak banyak mengerikan daripada sesekor paus beluga yang bernyanyi melalui hidung untuk melihat samudera. emoticon-Belo

Pandangan biasa tidak bekerja dengan baik di laut seperti halnya di darat, berkat cahaya yang bergerak melalui air. Suara, disisi lain, perjalanan empat kali lebih cepat melalui air daripada udara. Paus Beluga dan Paus bergigi lainnya (seperti Orca dan Paus Sp*ma emoticon-Hammer (S)

) mengambil keuntungan dari kecepatan bawah air dengan menggunakan echolocation (pemantul lokasi).

Proses dimana mereka menghasilkan gema yang rumit. Sebagai mamalia, Paus bergigi harus bernafas ke paru-paru mereka. Mamalia lain bisa bernafas melalui mulut mereka, atau hidung mereka, yang berada tepat diatasnya. Pada paus bergigi rongga hidung membentang diatas matanya, membuat lubang sembur diatas kepalanya. Ketika muncul ke permukaan, dia membuka lubang sembur untuk bernafas. Tetapi dibawah laut, paus bergigi bisa menggunakan udara dalam rongga hidung mereka menggetarkan sekitar otot. Mereka menutup lubang sembur saat mendorong udara disekitar kepala, menggunakan serangkaian ruang untuk menyimpan dan mendaur ulang.
The whale also has massive muscles anchored to the sides of its upper jaw and surrounding bones that let the animals squeeze the melon into different shapes–and thus direct the beam of sound in different directions.
Getaran itu kemudian dipandu oleh anatomi ganjil kepala paus bergigi. Dibalik otot yang bergetar , tengkorak naik ke punggung bukit, mencegah suara bergerak kebelakang. Di depan otot adalah gumpalan besar jaringan lemak, yang disebut melon. Saat getaran melewati melon, mereka terfokus. Paus ini juga memiliki otot besar berlabuh ke sisi rahang atas dan sekitar tulang yang memungkinkan hewan menekan melon ke berbagai bentuk-dan dengan demikian mengarahkan balok suara dalam arah yang berbeda.

Ketika gelombang suara menabrak sesuatu in depan paus (trumbu karang, ikan atau benda lain) diantara mereka memantulkannya kembali ke arah paus. Paus meningkatkan pendengaran dengan rahang bawah, yang berisi potongan silinder panjang dari lemak mengalir di setiap sisi. Getaran yang melanda perjalanan rahang kembali ke telinganya, yang dapat mendeteksi suara. Mempelajari lumba-lumba di penangkaran, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengenali bentuk rumit berdasarkan gema mereka sendiri. Mereka bahkan dapat merasakan tekstur dengan suara.
Bagaimana lumba-lumba dan paus bergigi lainnya sampai ke kondisi aneh ini? Fosil dan bukti dari DNA telah membantu para ilmuwan mencari tahu bagaimana mereka berevolusi dari mamalia darat. Berikut adalah pohon bergabung paus bergigi untuk pilihan hidup mereka dan punah.

Paus berevolusi dari mamalia darat, berbagi nenek moyang yang sama yang erat dengan kuda nil. Mulai sekitar 50 juta tahun yang lalu, mereka secara bertahap kehilangan anggota tubuh mereka, berkembang badan didedikasikan untuk berenang daripada berjalan. Banyak garis keturunan paus berevolusi dan berkembang dan akhirnya menjadi punah. Semua ikan paus yang hidup turun dari dua garis keturunan yang memisahkan diri dari satu sama lain sekitar 40 juta tahun yang lalu, yang dikenal sebagai paus balindan paus bergigi.
Sementara bagian belakang paus memberikan bukti paling dramatis dari evolusi mereka (berbalik dari kaki dan ekor tipis menjadi sirip dan hanya kebetulan) itu adalah ujung depan di mana sebagian besar adaptasi yang paling penting terjadi. Paus perlu menggunakan kepalanya untuk merasakan dunia bawah laut dan untuk mengambil makanan dari itu. Pada awal evolusi, moncong paus bergigi panjang untuk menangkap mangsanya. Tapi kemudian paus balin dan paus bergigi berkembang dua pembaruan yang berbeda pada anatomi tersebut.
Paus balin kehilangan gigi mereka. Di tempat gigi, mereka berevolusi dari daun tulang insang yang bisa mereka gunakan untuk menyaring makanan dari tegukan gumpalan air yang mereka telan.
Paus bergigi melanjutkan menangkap mangsa individu, cara paus kuno telah dilakukan sebelumnya. Namun di beberapa titik mereka menambahkan pada peralatan mereka luar biasa echolocation (kepala reflektor), ruang daur ulang air, mulut yang berdengung, melon, dan sisanya. Ditelan.
Diagram evolusi echolocation telah sulit karena begitu banyak anatomi yang membusuk. Artinya, sekali lumba-lumba mati, melon nya terurai, bersama dengan bibir, otot, dan organ penting lainnya untuk membuat suara.
Semua para ilmuwan harus pergi pada saat mereka melihat fosil paus bergigi merupakan tengkorak itu sendiri. Sementara para ilmuwan telah menemukan fosil paus bergigi selama satu abad, tidak ada yang lebih tua menampilkan banyak ciri-ciri dari sebuah echolocator. Para ilmuwan demikian telah dibiarkan bertanya-tanya berapa lama sesudah perpecahan antara paus balin dan paus bergigi.

Tengkorak ikan paus, dijuluki Cotylocara macei, ditemukan di sebuah selokan di Carolina Selatan. Yang mempunyai banyak fitur yang hanya ditemukan di ikan paus bergigi, menunjukkan bahwa itu milik garis keturunan mereka. Dan juga memiliki banyak ciri paus bergigi yang digunakan untuk echolocation. Lubang di mana rongga hidung, misalnya, dikelilingi oleh flensa yang bisa mengendalikan bibir berdengung. Tengkorak memiliki rongga sekitar pembukaan hidung yang terlihat seperti ruang lumba-lumba dan paus bergigi lainnya digunakan untuk mendaur ulang udara. Tulang rahang yang padat, mungkin memungkinkan mereka untuk mencerminkan gelombang suara menjadi melon. Rahang atas yang membentuk rak yang luas, yang akan memungkinkan Cotylocara untuk jangkar otot untuk mengendalikan melon nya.

Apa yang membuat Cotylocara lebih menarik adalah bagaimana hal itu bisa berhubungan dengan lumba-lumba dan paus bergigi hidup lainnya. Jawaban singkat : tidak dekat sama sekali.
Ketika nenek moyang paus bergigi memisahkan diri dari nenek moyang paus balin, Kemudian mereka bercabang menjadi garis keturunan baru. Salah satu perpecahan awal menimbulkan dua cabang. Satu cabang akhirnya mengarah pada hidup paus bergigi. Cabang lainnya menyebabkan sekelompok paus bergigi, yang disebut xenophorids, yang semuanya lama punah. Cotylocara milik cabang xenophorid punah.
Para ilmuwan menggali sejumlah fosil lain xenophorids di masa lalu. Pada setiap satu spesies, mungkin memiliki beberapa ciri-ciri yang dikaitkan dengan echolocation, seperti rahang atas yang luas atau rongga di tengkorak. Tapi tak satu pun dari mereka mendekati pada fosil baru, Cotylocara.
Namun anatomi tentang Cotylocara mungkin telah digunakan untuk echolocate yang tidak identik dengan hidup paus bergigi. Beberapa rongga nya berada pada bagian tengkorak di mana tidak akan ditemukan apapun dalam lumba-lumba, misalnya. Kelihatannya seolah-olah berkembang karakter sendiri.
Nenek moyang dari semua paus bergigi (yang hidup dan yang sudah punah) telah berevolusi. Keturunannya yang kemudian bercabang menjadi garis keturunan baru. Dalam setidaknya dua dari garis keturunan mereka, paus bergigi mengembangkan otot, tulang, dan berbagai organ jauh lebih canggih, memberi mereka kontrol lebih besar atas sinyal yang mereka kirim. Sementara Cotylocara berevolusi menjadi beberapa ciri yang sangat banyak, juga berevolusi menjadi beberapa ciri-ciri yang sama yang ditemukan dalam paus bergigi yang hidup, seperti lumba-lumba.