- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rakminah Perempuan di Tepi Jembatan..."Kami Masih Cantik'kan?"


TS
davinof
Rakminah Perempuan di Tepi Jembatan..."Kami Masih Cantik'kan?"
Quote:
UPDATE KISAH KEDUA ADA DI POST 2..........................

Quote:
SIAPA SESUNGGUHNYA SOSOK RAKMINAH?
Spoiler for :
Rakminah bukan Hantu atau setan yang biasa digambarkan seperti dalam film film "norak" ala Indonesia. Dimana penggambaran sosok hantu perempuan itu selalu identik dengan Rambut panjang, punggung bolong ala kuntilanak, suka ketawa cekak cekikik, bisa terbang dan menghilang.
Rakminah adalah sosok seorang perempuan berusia sekitar 27 tahun yang menurut cerita masyarakat lokal terdahulu Rakminah meninggal karena di rudapaksa, dianiaya, dan kemudian mayatnya dibuang ke jembatan.
Cerita ini sudah ada sejak tahun 1930 an. Dimana cerita ini sebetulnya memiliki berbagai macam versi. Sebagian masyarakat disana ada yang menyebut bahwa perempuan itu bukan bernama Rakminah melainkan Maryam.
Sosok Rakminah sendiri sesungguhnya sangat jarang terlihat atau menampakan diri. Kecuali orang orang tertentu yang kebetulan sempat melihat sosok Rakminah tersebut.
Dan berdasarkan cerita sebagian masyarakat yang lain, bahwa Rakminah tidak pernah mengganggu dalam arti menakut nakuti secara ekstrim atau berlebihan layaknya cerita film horor. Herannya lagi, Rakminah tidak pernah memakan korban. Begitupula dengan sopir angkot dan dua orang pemancing ikan yang menurut pengakuannya pernah melihat dan bertemu dengan Rakminah.
Rakminah hanya muncul ketika dia memang benar benar ingin muncul, itulah makanya orang orang di daerah sana relatif tidak terlalu khawatir atau takut dengan penampakannya di malam hari. Namun siapa juga yang bisa menjamin bahwa seseorang memiliki jantung kuat ketika melihat langsung sosok Rakminah sebenarnya, mendengar suaranya yang lirih, dan tatapan matanya yang kelu?
Justru yang membuat cerita Rakminah ini tetap ada adalah ketika beberapa orang yang mengaku pernah bertemu dengan Rakminah. mereka tidak pernah ditakut takuti secara berlebihan. Oleh karena itu Rakminah seolah olah mampu membuat sebuah suguhan cerita yang dibalut dalam suasana yang kelam, keu'eung, hening, gelap, dan tragis.....Horor pasti tapi tidak gila.
Jadi kesimpulannya adalah Rakminah hanyalah sosok perempuan misterius yang mungkin dahulu memang pernah ada kemudian menjadi korban kejahatan. Dan hanya orang orang yang dia pilih yang bisa melihatnya secara langsung........
Cerita cerita seperti Rakminah memang tidak pernah bisa atau sulit untuk dibuktikan secara fakta (ilmiah)......Susah meminta bukti dari para saksi atau "korban" sebab cerita hanyalah sekedar cerita. Dan sampai kapanpun cerita misteri seperti ini akan tetap ada di sekitar kita.
Dan satu satunya yang bisa kita ingat dari sosok Rakminah adalah, dia selalu berkata "SAYA MASIH CANTIK'KAN?"
Rakminah adalah sosok seorang perempuan berusia sekitar 27 tahun yang menurut cerita masyarakat lokal terdahulu Rakminah meninggal karena di rudapaksa, dianiaya, dan kemudian mayatnya dibuang ke jembatan.
Cerita ini sudah ada sejak tahun 1930 an. Dimana cerita ini sebetulnya memiliki berbagai macam versi. Sebagian masyarakat disana ada yang menyebut bahwa perempuan itu bukan bernama Rakminah melainkan Maryam.
Sosok Rakminah sendiri sesungguhnya sangat jarang terlihat atau menampakan diri. Kecuali orang orang tertentu yang kebetulan sempat melihat sosok Rakminah tersebut.
Dan berdasarkan cerita sebagian masyarakat yang lain, bahwa Rakminah tidak pernah mengganggu dalam arti menakut nakuti secara ekstrim atau berlebihan layaknya cerita film horor. Herannya lagi, Rakminah tidak pernah memakan korban. Begitupula dengan sopir angkot dan dua orang pemancing ikan yang menurut pengakuannya pernah melihat dan bertemu dengan Rakminah.
Rakminah hanya muncul ketika dia memang benar benar ingin muncul, itulah makanya orang orang di daerah sana relatif tidak terlalu khawatir atau takut dengan penampakannya di malam hari. Namun siapa juga yang bisa menjamin bahwa seseorang memiliki jantung kuat ketika melihat langsung sosok Rakminah sebenarnya, mendengar suaranya yang lirih, dan tatapan matanya yang kelu?
Justru yang membuat cerita Rakminah ini tetap ada adalah ketika beberapa orang yang mengaku pernah bertemu dengan Rakminah. mereka tidak pernah ditakut takuti secara berlebihan. Oleh karena itu Rakminah seolah olah mampu membuat sebuah suguhan cerita yang dibalut dalam suasana yang kelam, keu'eung, hening, gelap, dan tragis.....Horor pasti tapi tidak gila.
Jadi kesimpulannya adalah Rakminah hanyalah sosok perempuan misterius yang mungkin dahulu memang pernah ada kemudian menjadi korban kejahatan. Dan hanya orang orang yang dia pilih yang bisa melihatnya secara langsung........
Cerita cerita seperti Rakminah memang tidak pernah bisa atau sulit untuk dibuktikan secara fakta (ilmiah)......Susah meminta bukti dari para saksi atau "korban" sebab cerita hanyalah sekedar cerita. Dan sampai kapanpun cerita misteri seperti ini akan tetap ada di sekitar kita.
Dan satu satunya yang bisa kita ingat dari sosok Rakminah adalah, dia selalu berkata "SAYA MASIH CANTIK'KAN?"
Quote:
KOMENTAR KASKUSER SETELAH MEMBACA KISAH RAKMINAH
Spoiler for :
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By ombilista►Ane ga berani bacanya... haha...
Quote:
Original Posted By AlexGho►Wanjritt merinding ane bacanya gann
:

Quote:
Original Posted By Zarzzz►Gile serem amed gan.. 

Quote:
Original Posted By karina.mariin►wedaaan gan ini cerita karangan atau beneran sih loh kok serem amat
jadi ternyata wajah ketiga penumpang diangkot itu sama semua trmasuk perempuan berkebaya yang menjemputnya?
dan ternyata mereka mayat

jadi ternyata wajah ketiga penumpang diangkot itu sama semua trmasuk perempuan berkebaya yang menjemputnya?
dan ternyata mereka mayat

Quote:
Original Posted By egilalo►kacaw ente gan maghrib2 begini malah bikin ane merinding aja ngebayanginnya
mana ane blom mandi lagi gan

mana ane blom mandi lagi gan

Quote:
Original Posted By bukadikitjosss►ngeri gan 
harusnya tengah malem gan sharenya biar pada takut semuanya

harusnya tengah malem gan sharenya biar pada takut semuanya

Quote:
Original Posted By Paro92►jiaahahhh latar ceritanya deket tempat kerja ane gan,, mana tiap malem nganterin pulang cewe ane lewat jembatan anyar lagi
Quote:
Original Posted By tazmin►serem ceritanya gan, cocok banget ane lagi sendirian di kosant

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By Hexx►salah baca gue jam segini pula

Quote:
Quote:
Original Posted By yangbawabata►wew....
agan davinof izin masang tenda dulu yaaa
pasti keren nih kl buat thread.
hehehe

agan davinof izin masang tenda dulu yaaa
pasti keren nih kl buat thread.
hehehe

Quote:
KOMENTAR KASKUSER YANG RUMAHNYA BERDEKATAN DENGAN LOKASI RAKMINAH
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By mpiss►buset jembatan pertama sebelum pasar anyer atau jembatan setelah pasar anyer? serius gan jawab!
Quote:
Original Posted By burnforyou►ane asli labuan gan
ane di ceritain ama nenek ane setan yang ada di jembatan caringin mah namanya mariam.
emang rada horor juga di jembatan itu. gak ada lampu penerangan sama sekali.
dulu ane demen banget mancing di situ emang rada2 horor sih.
ane di ceritain ama nenek ane setan yang ada di jembatan caringin mah namanya mariam.
emang rada horor juga di jembatan itu. gak ada lampu penerangan sama sekali.
dulu ane demen banget mancing di situ emang rada2 horor sih.
Quote:
Original Posted By djiekoer►Ane tinggal di cilegon gan...
Simpang tiga yg ente maksud ane tau...angkot yg ente maksud juga pasti yg warna silver arah anyer kan ? Tapi emang sampe Labuan, kan jauh amir....
Tp ane ga tau jembatan Caringin daerah mana
Btw, tadinya ane kira cerita soal cewek "jadi2an" yg sering nongkrong di propelat deket simpang tiga
Eh, taunya cewek "jadi2an" yg laen
Simpang tiga yg ente maksud ane tau...angkot yg ente maksud juga pasti yg warna silver arah anyer kan ? Tapi emang sampe Labuan, kan jauh amir....
Tp ane ga tau jembatan Caringin daerah mana

Btw, tadinya ane kira cerita soal cewek "jadi2an" yg sering nongkrong di propelat deket simpang tiga

Eh, taunya cewek "jadi2an" yg laen

Quote:
Original Posted By ramas123►
ane baru liat covernya doangg
kampret TS bkn ane merinding sendirian di kamar
apa bnrr gan ini cerita asli???ane org cilegon gan,dkt2 lah sama anyerr


kampret TS bkn ane merinding sendirian di kamar

apa bnrr gan ini cerita asli???ane org cilegon gan,dkt2 lah sama anyerr
Quote:
Original Posted By batakassoy►ane baru denger nih cerita padahal anel tinggal di cilegon dari raun 2000...kalo cerita jalur clgn anyer sih ane sering dgr nya ada rombongan penumpang dri depan hotel mandalika yang mnta di anter ke merak...tapi pas di pertngahan jalan penumpangnya ilang semua...ini kjadian hmpir prnh dialamin ama supir angkot juran anyer cilegon
Quote:
Original Posted By vicker►taon brp gan kejadian rakminah ini? ane sales sering nginap di hotel gs..gudang setan..eh salah guna sanghyang taon 2000-2004an.. untung ga pernah dger crita ini..tapi pernah ane lwat jalur cilegon-labuan arah hotel jam 22 malem pas lwat salah 1 jembatan ada kakiii gede bergelayutan di atas pohon..ame lsg tancap gas ga pake remmm lg..apa itu pas jmbtan caringin ya?
Quote:

Simpang Tiga Cilegon, Kamis, 23.00 Malam
Quote:
"Sudah hampir tiga jam saya menunggu penumpang di depan simpang tiga Cilegon ini, tapi masih belum juga ada yang naik". Saat itu waktu sudah menunjukan pukul 23.00 malam. Udara malam sudah mulai terasa menusuk kulit sambil mematikan rokok terakhirnya bapak sopir angkot itu pun perlahan menjalankan mobilnya untuk pulang.
Perlahan tapi pasti mobil angkot itupun berjalan menyusuri jalan raya yang sudah mulai sepi. Sesekali mobil truk besar yang mengangkut baja terlihat melintas berpapasan ke arah Jakarta. Meski tidak ada penumpang, namun pintu angkot itu tetap dibiarkan terbuka berharap ada penumpang yang naik.
Perlahan tapi pasti mobil angkot itupun berjalan menyusuri jalan raya yang sudah mulai sepi. Sesekali mobil truk besar yang mengangkut baja terlihat melintas berpapasan ke arah Jakarta. Meski tidak ada penumpang, namun pintu angkot itu tetap dibiarkan terbuka berharap ada penumpang yang naik.
Quote:
Beberapa kilo setelah mobil angkot itu berjalan, tepatnya di sebuah jembatan di pasar Anyer, tiba tiba ada seorang perempuan melambaikan tangan memberhentikan mobil angkot tersebut. Perempuan muda itu kemudian naik sambil berkata "Pak angkotnya sampai ke Jembatan Caringin kan?"Tanya perempuan itu kepada sopir angkot.
"Iya neng, kebetulan garasinya memang di sana, memangnya neng mau kemana?" Tanya sopir angkot.
"Saya mau ke Labuan, tapi turunnya di jembatan Caringin pak" Jawab perempuan tersebut.
"Ooh iya neng, saya anterin kesana. Pintunya ditutup aja neng biar gak dingin" Kata sopir angkot kepada penumpangnya.
Beberapa kilo setelah mobil angkot itu kembali berjalan, terlihat sosok seorang perempuan sedang berdiri di pinggir jembatan coba menghentikan mobil angkot tersebut. Kemudian angkot itupun berhenti. "Neng, tolong dibuka pintunya ada yang mau naik" kata pak sopir kepada penumpang perempuan di dalam angkotnya. Kemudian penumpang perempuan di dalam angkot itupun membuka pintu angkotnya.
Lalu penumpang perempuan kedua itupun naik di belakang. "Mau kemana teh?" Tanya pak sopir.
"saya mau ke Labuan, pak...Tapi turunnya di jembatan Caringin" jawab penumpang kedua tersebut.
"Ooh kalo begitu tujuannya sama seperti neng itu" sambil menunjuk ke arah belakang tanpa memalingkan wajahnya.
"Iya neng, kebetulan garasinya memang di sana, memangnya neng mau kemana?" Tanya sopir angkot.
"Saya mau ke Labuan, tapi turunnya di jembatan Caringin pak" Jawab perempuan tersebut.
"Ooh iya neng, saya anterin kesana. Pintunya ditutup aja neng biar gak dingin" Kata sopir angkot kepada penumpangnya.
Beberapa kilo setelah mobil angkot itu kembali berjalan, terlihat sosok seorang perempuan sedang berdiri di pinggir jembatan coba menghentikan mobil angkot tersebut. Kemudian angkot itupun berhenti. "Neng, tolong dibuka pintunya ada yang mau naik" kata pak sopir kepada penumpang perempuan di dalam angkotnya. Kemudian penumpang perempuan di dalam angkot itupun membuka pintu angkotnya.
Lalu penumpang perempuan kedua itupun naik di belakang. "Mau kemana teh?" Tanya pak sopir.
"saya mau ke Labuan, pak...Tapi turunnya di jembatan Caringin" jawab penumpang kedua tersebut.
"Ooh kalo begitu tujuannya sama seperti neng itu" sambil menunjuk ke arah belakang tanpa memalingkan wajahnya.
23.40 Malam
Quote:
Perjalanan sudah hampir 40 menit menuju kota Labuan, Dan waktu sudah menunjukan jam 24 pagi. Tidak ada pembicaraan apa apa dalam angkot tersebut. Semua terasa sunyi kecuali suara desir angin dan debur ombak yang sesekali terdengar dari celah jendela.
Sopir angkot sesekali hanya merokok untuk mengusir rasa kantuk. lalu tiba tiba sopir angkot tersebut berkata "neng....biar gak silau lampunya dimatikan saja!". Kemudian salah satu penumpang perempuan mematikan lampu di dalam angkot tersebut.
"Maaf ya neng angkot ini gak ada tape'nya jadi sepi gak bisa dengerin musik"kata sopir angkot kepada dua penumpangnya. Tapi tidak ada jawaban.
"Malam malam begini habis darimana neng, kok baru pulang? Tanya sopir angkot kepada penumpang. Kemudian kedua penumpang perempuan itu serempak menjawab "habis liat liat jembatan pak....." Jawab kedua penumpang tersebut.
Sontak sopir angkot agak kaget mendengar jawaban kedua penumpangnya tersebut. "Loh kok bisa sama neng? memang kerjaannya apa neng?" Tanya sopir angkot lagi. "Kerjaan saya ya melihat lihat jembatan pak" timpal salah satu penumpangnya. Sambil tertawa sopir angkot itu berkata "hehee neng ini kok ada ada aja".
Sopir angkot sesekali hanya merokok untuk mengusir rasa kantuk. lalu tiba tiba sopir angkot tersebut berkata "neng....biar gak silau lampunya dimatikan saja!". Kemudian salah satu penumpang perempuan mematikan lampu di dalam angkot tersebut.
"Maaf ya neng angkot ini gak ada tape'nya jadi sepi gak bisa dengerin musik"kata sopir angkot kepada dua penumpangnya. Tapi tidak ada jawaban.
"Malam malam begini habis darimana neng, kok baru pulang? Tanya sopir angkot kepada penumpang. Kemudian kedua penumpang perempuan itu serempak menjawab "habis liat liat jembatan pak....." Jawab kedua penumpang tersebut.
Sontak sopir angkot agak kaget mendengar jawaban kedua penumpangnya tersebut. "Loh kok bisa sama neng? memang kerjaannya apa neng?" Tanya sopir angkot lagi. "Kerjaan saya ya melihat lihat jembatan pak" timpal salah satu penumpangnya. Sambil tertawa sopir angkot itu berkata "hehee neng ini kok ada ada aja".
Quote:
Perlahan tapi pasti mobil angkot itu terus berjalan menuju kota Labuan, tempat terakhir dimana mobil ini berhenti. Sambil memainkan stirnya pak sopir ini terus melihat ke arah depan kemudi, berharap masih ada penumpang lain yang naik angkotnya.
Sesampainya di desa Karang Bolong, sopir angkot tersebut tiba tiba menghentikan mobil angkotnya. "Sebentar ya neng saya mau beli rokok dulu di warung dekat jembatan itu"Kata sopir angkot kepada penumpang, tapi tak ada jawaban. "Aaah mungkin mereka berdua sedang tidur".
"Bu, beli rokok itu sebungkus!" Kata pak sopir kepada tukang warung. "Oh iya, tumben jam segini masih narik, dapet berapa sewa kang malam ini?" Tanya pemilik warung kepada sopir angkot. Sepertinya warung ini memang sudah jadi langganan. "Alhamdulillah dapet dua sewa bu...." jawab sopir angkot tersebut.
"Kebetulan, tadi ada juga penumpang di deket jembatan itu nungguin angkot, kang...Tadi sempat kesini juga beli air mineral, trus ke jembatan itu lagi". Kata ibu pemilik warung. "Iya bu biar nanti saya liat siapa tau masih ada".
Setelah membeli rokok dan mengobrol sebentar, lalu sopir angkot tersebut naik lagi ke dalam mobil untuk berangkat. Beberapa meter setelah angkot itu jalan, pas di tengah tengah jembatan tiba tiba muncul seorang perempuan menghentikan angkot. Lalu angkot itupun berhenti.
Tanpa melihat wajah si penumpang, pak sopir kemudian bertanya "mau kemana neng?". "Saya mau ke Labuan, pak...Angkot ini sampe ke Labuan kan pak?". Lalu sopir angkot pun menjawab lagi "oh iya neng, naik aja neng di belakang, mau di depan juga boleh"
Kemudian perempuan itu naik di belakang angkot. "Waduh malam malam begini sendirian di jembatan gak takut neng? untung masih ada angkot ini ya neng" Kata sopir angkot kepada perempuan tersebut. "Ooh gak apa apa kok pak, tadi juga sempat duduk dulu di warung ibu itu" ujar penumpang tersebut.
Sesampainya di desa Karang Bolong, sopir angkot tersebut tiba tiba menghentikan mobil angkotnya. "Sebentar ya neng saya mau beli rokok dulu di warung dekat jembatan itu"Kata sopir angkot kepada penumpang, tapi tak ada jawaban. "Aaah mungkin mereka berdua sedang tidur".
"Bu, beli rokok itu sebungkus!" Kata pak sopir kepada tukang warung. "Oh iya, tumben jam segini masih narik, dapet berapa sewa kang malam ini?" Tanya pemilik warung kepada sopir angkot. Sepertinya warung ini memang sudah jadi langganan. "Alhamdulillah dapet dua sewa bu...." jawab sopir angkot tersebut.
"Kebetulan, tadi ada juga penumpang di deket jembatan itu nungguin angkot, kang...Tadi sempat kesini juga beli air mineral, trus ke jembatan itu lagi". Kata ibu pemilik warung. "Iya bu biar nanti saya liat siapa tau masih ada".
Setelah membeli rokok dan mengobrol sebentar, lalu sopir angkot tersebut naik lagi ke dalam mobil untuk berangkat. Beberapa meter setelah angkot itu jalan, pas di tengah tengah jembatan tiba tiba muncul seorang perempuan menghentikan angkot. Lalu angkot itupun berhenti.
Tanpa melihat wajah si penumpang, pak sopir kemudian bertanya "mau kemana neng?". "Saya mau ke Labuan, pak...Angkot ini sampe ke Labuan kan pak?". Lalu sopir angkot pun menjawab lagi "oh iya neng, naik aja neng di belakang, mau di depan juga boleh"
Kemudian perempuan itu naik di belakang angkot. "Waduh malam malam begini sendirian di jembatan gak takut neng? untung masih ada angkot ini ya neng" Kata sopir angkot kepada perempuan tersebut. "Ooh gak apa apa kok pak, tadi juga sempat duduk dulu di warung ibu itu" ujar penumpang tersebut.
Jumat, 01.30 Pagi
Quote:
Setelah itu sopir angkot langsung memacu kendaraannya menuju kota Labuan. Masih butuh waktu sekitar 30 menitan lagi untuk sampai kesana. Berusaha memecah kesunyian sopir angkot tersebut coba bernyanyi nyanyi kecil sambil bersiul. Dan sesekali coba mengajak ngobrol penumpangnya yang berada di belakang.
"Looh kok pada diem aja neng, udah pada tidur ya?"tanya sopir angkot kepada penumpang. Tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Dan setelah beberapa lama akhirnya mobil angkot tersebut tiba di jembatan Caringin. Caringin adalah nama sebua desa yang letaknya hanya 2 kilo dari kota Kecamatan Labuan.
Sesampainya di jembatan Caringin, sopir angkot tersebut lalu mematikan mesin mobilnya, Saat itu waktu menunjukan pukul 01.30 pagi, dan suasana di jembatan itu memang agak gelap kecuali sedikit cahaya bulan yang samar samar.
"Neng...Neng udah nyampe jembatan Caringin nih neng..." Kata sopir angkot kepada ketiga perempuan yang jadi penumpangnya. Tapi tidak ada jawaban.
"Neng....Bangun neng ini udah nyampe!" Lagi lagi tetap tidak ada jawaban.
Akhirnya sopir angkot tersebut turun dari mobil untuk coba membangunkan penumpangnya yang mungkin sedang tertidur. Sopir tersebut kemudian memutar ke arah samping pintu angkotnya sambil mengetuk ngetuk pintu angkot. "Neng buka pintunya neng, udah sampe nih.....! loh kok malah pada tidur sih neng?" tanya sopir angkot tersebut.
"Neng, nyalain aja lampunya trus buka pintunya.....Di luar dingin neng, saya mau cepet cepet pulang nih" kata sopir angkot. Tiba tiba dari arah depan angkot terlihat seorang permpuan berjalan menuju angkot tersebut. Perempuan tersebut terlihat agak pucat dengan rambut yang sedikit agak berantakan. Perempuan itu memakai baju kebaya warna putih dengan kain batik di bagian bawah.
Sopir angkot tersebut kemudian menyalakan lampu sorot mobil angkotnya, dan sekarang perempuan di depannya semakin terlihat jelas.
Tiba tiba....."Kang, saya mau jemput penumpang akang yang ada di dalam angkot ini" kata perempuan berkebaya putih tersebut. "Ooh iya teh, teteh siapa ya?"
"Saya, Rakminah dan saya mau jemput mereka bertiga, tiga tiganya perempuan kan?......"dengan tatapan kosong dan sedikit senyum kecut perempuan itu berkata dan bertanya.
"Loh kok teteh tau kalo di mobil angkot saya ada tiga orang penumpang perempuan, padahal mereka saja sepertinya tidak saling kenal?" Sopir angkot terlihat mulai bingung.
"Sudah kang, biar saya saja yang membangunkannya....." Kata perempuan itu. Perempuan berkebaya tersebut tiba tiba mengetuk pintu angkot. "Rak....Rak...Rakminah....Rakminah.....Bangun buka pintunya!"
Tiba tiba pintu tersebut dibuka dari dalam, lalu turun salah seorang penumpang perempuan. Dia tidak bicara apa apa kecuali hanya menundukan kepalanya. Karena saat itu agak gelap sopir angkot yang kebetulan berada di samping mereka tidak begitu jelas melihat wajah penumpangnya.
Sekali lagi perempuan berkebaya putih itu kembali memanggil "Rak....Rak....Rakminah, bangun!". Tiba tiba turun lagi seorang perempuan dari dalam angkot. Dia adalah penumpang kedua yang naik angkot tersebut. Lagi lagi penumpang itu tidak menampakan wajahnya.
Dan untuk yang ketiga kalinya perempuan berkebaya putih itu kembali memanggil seseorang di dalam angkot tersebut "Rak....Rakminah turun, ayo turun, kita pulang sekarang!". Kata perempuan berkebaya putih itu.
Tidak lama kemudian turun lagi seorang perempuan, dia adalah penumpang ketiga yang juga naik angkot tersebut di Jembatan Karang Bolong waktu sopirnya membeli rokok.
Sopir angkot yang berada tepat di samping mereka berempat, lalu bertanya "memangnya pada mau kemana malam malam begini, rumah teteh di sebelah mana jembatan ini? Tanya sopir angkot kepada mereka berempat.
"Looh kok pada diem aja neng, udah pada tidur ya?"tanya sopir angkot kepada penumpang. Tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Dan setelah beberapa lama akhirnya mobil angkot tersebut tiba di jembatan Caringin. Caringin adalah nama sebua desa yang letaknya hanya 2 kilo dari kota Kecamatan Labuan.
Sesampainya di jembatan Caringin, sopir angkot tersebut lalu mematikan mesin mobilnya, Saat itu waktu menunjukan pukul 01.30 pagi, dan suasana di jembatan itu memang agak gelap kecuali sedikit cahaya bulan yang samar samar.
"Neng...Neng udah nyampe jembatan Caringin nih neng..." Kata sopir angkot kepada ketiga perempuan yang jadi penumpangnya. Tapi tidak ada jawaban.
"Neng....Bangun neng ini udah nyampe!" Lagi lagi tetap tidak ada jawaban.
Akhirnya sopir angkot tersebut turun dari mobil untuk coba membangunkan penumpangnya yang mungkin sedang tertidur. Sopir tersebut kemudian memutar ke arah samping pintu angkotnya sambil mengetuk ngetuk pintu angkot. "Neng buka pintunya neng, udah sampe nih.....! loh kok malah pada tidur sih neng?" tanya sopir angkot tersebut.
"Neng, nyalain aja lampunya trus buka pintunya.....Di luar dingin neng, saya mau cepet cepet pulang nih" kata sopir angkot. Tiba tiba dari arah depan angkot terlihat seorang permpuan berjalan menuju angkot tersebut. Perempuan tersebut terlihat agak pucat dengan rambut yang sedikit agak berantakan. Perempuan itu memakai baju kebaya warna putih dengan kain batik di bagian bawah.
Sopir angkot tersebut kemudian menyalakan lampu sorot mobil angkotnya, dan sekarang perempuan di depannya semakin terlihat jelas.
Tiba tiba....."Kang, saya mau jemput penumpang akang yang ada di dalam angkot ini" kata perempuan berkebaya putih tersebut. "Ooh iya teh, teteh siapa ya?"
"Saya, Rakminah dan saya mau jemput mereka bertiga, tiga tiganya perempuan kan?......"dengan tatapan kosong dan sedikit senyum kecut perempuan itu berkata dan bertanya.
"Loh kok teteh tau kalo di mobil angkot saya ada tiga orang penumpang perempuan, padahal mereka saja sepertinya tidak saling kenal?" Sopir angkot terlihat mulai bingung.
"Sudah kang, biar saya saja yang membangunkannya....." Kata perempuan itu. Perempuan berkebaya tersebut tiba tiba mengetuk pintu angkot. "Rak....Rak...Rakminah....Rakminah.....Bangun buka pintunya!"
Tiba tiba pintu tersebut dibuka dari dalam, lalu turun salah seorang penumpang perempuan. Dia tidak bicara apa apa kecuali hanya menundukan kepalanya. Karena saat itu agak gelap sopir angkot yang kebetulan berada di samping mereka tidak begitu jelas melihat wajah penumpangnya.
Sekali lagi perempuan berkebaya putih itu kembali memanggil "Rak....Rak....Rakminah, bangun!". Tiba tiba turun lagi seorang perempuan dari dalam angkot. Dia adalah penumpang kedua yang naik angkot tersebut. Lagi lagi penumpang itu tidak menampakan wajahnya.
Dan untuk yang ketiga kalinya perempuan berkebaya putih itu kembali memanggil seseorang di dalam angkot tersebut "Rak....Rakminah turun, ayo turun, kita pulang sekarang!". Kata perempuan berkebaya putih itu.
Tidak lama kemudian turun lagi seorang perempuan, dia adalah penumpang ketiga yang juga naik angkot tersebut di Jembatan Karang Bolong waktu sopirnya membeli rokok.
Sopir angkot yang berada tepat di samping mereka berempat, lalu bertanya "memangnya pada mau kemana malam malam begini, rumah teteh di sebelah mana jembatan ini? Tanya sopir angkot kepada mereka berempat.
Ending......
Spoiler for :
Lalu tiba tiba, salah satu penumpang perempuan itu maju ke depan mobil angkot. Kemudian menghadap ke arah sorot cahaya lampu mobil. Sambil menyibakan rambutnya yang agak panjang, perempuan itu kemudian tersenyum sambil memanggil "Rak....Rakminah, sini berdiri di samping saya!"
Kemudian perempuan yang lain menghampirinya, persis berdiri di samping perempuan yang memanggilnya. Selanjutnya perempuan itu memanggil lagi "Rak...Rakminah, kemari..Berdiri disamping saya!".
Tiba tiba perempuan yang dipanggil itu menghampiri juga orang yang memanggilnya, dan juga berdiri tepat disamping mereka berdua.
Sudah ada tiga orang perempuan yang berdiri di depan sorot cahaya lampu mobil angkot tersebut, semuanya berwajah sama persis, dengan rambut yang juga sama persis, dan postur tubuh yang juga sama persis. Kecuali hanya baju yang membedakannya.
Lalu tiba tiba, perempuan berkebaya putih itu juga menghampiri ketiga perempuan yang berdiri di depan angkot yang tersorot cahaya lampu mobil. Kemudian mereka berempat berdiri secara berdampingan. lalu ke empat perempuan tersebut menatap wajah sopir angkot yang terlihat gemetar, pucat dengan mulut yang seolah terkunci dengan tubuh tak bergerak.
"Kang......Kok diam saja, kenapa? Kami masih cantik'kan?
Kang...terima kasih ya sudah mengantarkan kami ke jembatan ini. Tempat dimana dulu kami di rudapaksa, lalu wajah kami digusur dan tergerus aspal, lalu mayat kami dibuang di jembatan ini............."
Kemudian perempuan yang lain menghampirinya, persis berdiri di samping perempuan yang memanggilnya. Selanjutnya perempuan itu memanggil lagi "Rak...Rakminah, kemari..Berdiri disamping saya!".
Tiba tiba perempuan yang dipanggil itu menghampiri juga orang yang memanggilnya, dan juga berdiri tepat disamping mereka berdua.
Sudah ada tiga orang perempuan yang berdiri di depan sorot cahaya lampu mobil angkot tersebut, semuanya berwajah sama persis, dengan rambut yang juga sama persis, dan postur tubuh yang juga sama persis. Kecuali hanya baju yang membedakannya.
Lalu tiba tiba, perempuan berkebaya putih itu juga menghampiri ketiga perempuan yang berdiri di depan angkot yang tersorot cahaya lampu mobil. Kemudian mereka berempat berdiri secara berdampingan. lalu ke empat perempuan tersebut menatap wajah sopir angkot yang terlihat gemetar, pucat dengan mulut yang seolah terkunci dengan tubuh tak bergerak.
"Kang......Kok diam saja, kenapa? Kami masih cantik'kan?
Kang...terima kasih ya sudah mengantarkan kami ke jembatan ini. Tempat dimana dulu kami di rudapaksa, lalu wajah kami digusur dan tergerus aspal, lalu mayat kami dibuang di jembatan ini............."
Alhamdulillah Dapet cendol dari Rakminah.....
Spoiler for :

Banten, 14 Maret 2014
Diubah oleh davinof 15-03-2014 20:41
0
44K
Kutip
332
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan