Bagi penggemar musik klasik dan instrumen piano khususnya para pemain piano atau pianis, siapa yang tidak kenal nama-nama diatas? Mereka berdua adalah rival seangkatan dalam kepiawaian bermain instrumen piano. Vladimir Horowitz adalah pianis Rusia berketurunan Yahudi yang pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika dan menggebrak industri musik Amerika dengan mengadakan konser atas karya Beethoven; Piano Concerto No. 5 in E Flat Major "Emperor" bersama Arturo Toscanini. Selama karirnya Horowitz dikenal sebagai pianis dengan tehnik bermain yang hebat dan ekspresionis. Di lain sisi, Arthur (Artur dalam bahasa Polandia) Rubinstein adalah seorang polyglot yang dengan memorinya yang luar biasa menjadi seorang musisi hebat yang mampu menginterpretasi karya-karya Chopin dan menjadi spesialis atasnya.

Horowitz dan Rubinstein adalah junior dari Sergei Rachmaninoff, Rachmaninoff biasa disebut sebagai Yang Terakhir dari Romantisisme atau komposer romantis terakhir. Semasa mudanya popularitas mereka tertutupi oleh bayangan pianis senior seperti Rachmaninoff, namun setelah Rachmaninoff wafat mereka berdua mulai dikenal dan dinobatkan sebagai pianis terhebat pada masanya.









Volodymr Samijlovich Gorovitz atau Wladimir Samilovich Horowitz adalah anak dari pasangan Samuil dan Sophia Horowitz. Keluarga Horowitz yang berlatarbelakang Yahudi diasimilasi sebagai respons dari pemerintah Kekaisaran Russia yang diskriminatif terhadap minoritas Yahudi. Horowitz lahir pada tahun 1903, sebelum ia masuk ke konservatori (sekolah musik) ia diajari cara bermain piano oleh ibunya yang juga seorang pianis. Pada tahun 1920, Horowitz melakukan konser pertamanya dan pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika dan berkarir sebagai pianis professional.

Selama karirnya Horowitz lebih dikenal sebagai Sang Pianis ketimbang Rubinstein yang dikenal sebagai Sang Musisi karena akurasi dan keterampilannya memainkan instrumen piano. Gaya khasnya adalah dinamisme timbre seperti ketika ia memainkan piano dengan dinamika double-fortesimmo tiba-tiba langsung berubah menjadi pianosimmo. Selain itu ia juga mampu memainkan karya-karya Franz Liszt yang menuntut kemampuan teknis dan jari-jari yang lentur dan fleksibel. Kritikus musik Harvey Sachs menggambarkannya sebagai:



Horowitz adalah seorang pianis yang emosional dan memiliki keterampilan tinggi, namun bagaimanakah dengan Rubinstein yang sampai-sampai mengakui bahwa Horowitz adalah pianis yang lebih baik darinya? Tunggu dulu, Rubinstein juga mengatakan bahwa dirinya adalah musisi yang lebih baik dari Horowitz.





Semasa kecilnya Arthur Rubinstein dikenal sebagai seorang child prodigyatau anak ajaib, ia menggelar konser perdana dengan Berliner Philharmoniker pada umur 13 tahun. Masa mudanya ia habiskan dengan bermain karangan-karangan gubahan Mozart sebelum akhirnya ia menemukan jati dirinya melalui karangan-karangan Chopin. Arthur Rubinstein selain menjadi seorang musisi handal juga merupakan seorang polyglot, ia mampu berbicara fasih dalam delapan bahasa, Rubinstein juga sangat bangga terhadap linea Yahudi-nya.



Permainan Rubinstein terkenal karena ekspresi pribadi dan kedalaman intelektual, biasanya Rubinstein hanya mempelajari suatu gubahan sekilas dan mencari-cari nada, dinamika, dan tempo yang menurutnya pas untuk tema musik tersebut.

Sekian.