Quote:
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Azam Azman Natawijaya tak mempermasalahkan kebijakan pemerintah mendatangkan kedelai impor dari negara miskin Ethiopia. Menurut Azam impor dari negara tersebut dilakukan agar Indonesia tidak ketergantungan dari satu negara saja.
Menurut Azam, impor kedelai dari negara miskin seperti Ethiopia bisa menjadi jalan keluar daripada Indonesia terus menerus ketergantungan pada kedelai dari Amerika.
"Itu bagus daripada kita tergantung sama kedelai Amerika, daripada dipermainkan Amerika terus," ucap Azam ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (12/3).
Menurutnya, impor kedelai dari Ethiopia merupakan peluang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasokan dalam negeri hingga saat ini masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Mencari peluang peluang asal kedelai memenuhi standar, barangkali kedelai Ethiopia bagus. Ini kan diizinkan pemerintah untuk pengrajin tahu dan tempe dan kita," katanya.
Meski begitu Azam juga meminta Kementerian Perdagangan untuk mengecek ulang kualitas kedelai dari Ethiopia. Jangan sampai kualitas kedelai tersebut berada di bawah standar yang ada.
"Lebih bagus dan kompetitif sebenarnya tapi asal importir dan kedelainya bagus. Ini perlu dicek lagi," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengaku kaget dan tidak percaya jika Indonesia mengimpor kedelai dari negara miskin Ethiopia. Bayu mengaku sudah melihat data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS). Namun tidak secara detail.
"Ah masa, saya kaget sekali. Enggak mungkin. Masa iya sih," ucap Bayu kaget ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (12/3).
Bayu berjanji segera mengecek kebenaran data yang dilansir BPS. "Nanti saya cek lagi," tambah Bayu.
Impor kedelai dari Ethiopia sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada periode Januari-Desember 2013, jumlah kedelai yang diimpor Indonesia dari Ethiopia dengan nilai USD 2,6 juta. Impor kedelai dari Ethiopia berlanjut tahun ini.
Dikutip dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai selama Januari 2014 mencapai USD 86 juta dengan volume mencapai 149.000 ton. Kedelai yang datang dari Ethiopia pada Januari 2014 mencapai 694 ton dengan nilai USD 347.000.
Impor kedelai tidak hanya datang dari negara tersebut. Indonesia juga masuk daftar langganan kedelai dari Amerika Serikat. Amerika merupakan negara pengekspor kedelai terbesar ke Indonesia. Nilai impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai USD 84 juta dengan volume impornya mencapai 146.000 ton.
Selanjutnya Indonesia mengimpor kedelai dari Ukraina. Impor dari negara yang sedang mengalami gejolak politik tersebut volumenya mencapai 1,5 juta ton dengan nilai impor mencapai USD 783.000.
Indonesia juga mendatangkan kedelai dari Malaysia. Volume impor dari Malaysia tersebut mencapai 1,1 juta ton dengan nilai USD 759.000.
http://www.merdeka.com/uang/daripada...-ethiopia.html
Mau dari USA atau Etiophia, lebih baik tidak usah impor. Asal pemerintah punya niat, Indonesia bisa menjadi salah satu eksportir kedelai terbesar di dunia. Mengapa pemerintah lebih suka impor? Heran deh.
