JAKARTA - Wajah Jakarta tampak makin amburadul. Yang paling terlihat akhir-akhir ini adalah macet dan banjir. Dua masalah di Jakarta itu terasa makin parah.

Seperti pagi ini, Rabu (12/3/2014), beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta kembali tergenang banjir. Tak pelak, kemacetan arus lalu lintas yang sudah menjadi makanan sehari-hari warga semakin kacau.

Harapan akan ada wajah Jakarta Baru dari duet pemimpin Ibu Kota, Joko Widodo-Basuki T Purnama menjadi nyaris pupus.

Saat warganya bergulat dengan macet dan banjir, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi, malah dikabarkan akan segera mendeklarasikan diri menjadi calon Presiden. Janji mungkin tinggal janji.

Pengamat politik, Gun Gun Heryanto menilai, lumrah jika pencalonan Jokowi sebagai Presiden akan dikaitkan dengan tugasnya sebagai orang nomor satu di Jakarta.

"Secara psikopolitis, orang akan menyandingkan posisi Jokowi sekarang dengan orientasinya ke depan sebagai capres," terang Gun Gun kepada Okezone.

Kata dia, masalah di Jakarta memang tidak bisa dibebankan ke Jokowi seorang. Macet, banjir, dan beragam masalah lainnya merupakan warisan pemimpim masa lalu. Namun, secara official lanjutnya, Jokowi bertanggungjawab terhadap masalah tersebut.

"Ini letak dilema bagi Jokowi dan PDIP. Wajar jika orang menuntut, apalagi masyarakat Jakarta ini kritis. Kalau mereka punya ekspektasi itu harus diterima," ungkapnya.

Menurut Gun Gun, beban psikologis akan menghantui Jokowi. "Karena Jokowi, pasti dari hatinya yang paling dalam tidak nyaman dengan periode yang belum selesai," pungkasnya.

Untuk diketahui, saat kampanye Pilgub DKI, Jokowi memasang sembilan program unggulan 2013-2017. Yakni, pengembangan sistem angkutan umum massal, pengendalian banjir, perumahan rakyat dan penataan kampung, pengembangan ruang terbuka hijau, penataan PKL, pengembangan pendidikan, pengembangan kesehatan, pengembangan budaya dan pengembangan pelayanan publik. (trk)

okejon

Eaaaaa, solo berantakan ditinggal kejakarta, Jakarta amburadul mau ditinggal keIstana negara..
Ngurus Busway aja berantakan gitu