- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
~๑๑. Mau Tau Semua Tentang Kota Susu alias Kota Boyolali ?? .๑๑~


TS
aldiazonator
~๑๑. Mau Tau Semua Tentang Kota Susu alias Kota Boyolali ?? .๑๑~



Quote:
Spoiler for Welcome To Boyolali:


Kali ini Aldiazonator akan membuat informasi yang berhubungan dengan Kota Susu atau Kota Boyolali. Dimulai dari sejarah singkat, yangkhas dari Boyolali, Makanan khas Boyolali juga ada tempat wisata di Boyolali yang tak tertinggalan saya update juga.
Untuk lebih jelasnya marilah kita simak satu per satu spoiler dibawah ini.

Quote:
Spoiler for SEJARAH KOTA BOYOLALI:
Boyolali merupakan salah satu nama kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini termasuk daerah yang strategis karena wilayahnya dilalui oleh jalan negara yang menghubungkan Kota Solo dengan Semarang.
Asal mula nama Boyolali tidak lepas dari kisah perjalanan Kyai Ageng Pandan Arang menuju ke Tembayat untuk melakukan syiar Islam.
Alkisah, Kyai Ageng Pandan Arang atau Tumenggung Notoprojo adalah seorang bekas bupati di Semarang. Menurut ramalan Sunan Kalijaga, Kyai Ageng Pandan Arang nantinya akan menjadi Wali Penutup menggantikan kedudukan Syech Siti Jenar. “Wisikipun Sunan Kalijaga sampun priksa yen Kyai Ageng Pandan Arang punika ing tembe dados tiyang mukmin saged dados Wali Penutup anggentosi Syech Siti Jenar”.
Pada suatu ketika, Kyai Ageng Pandan Arang pergi ke Jabalkat di Tembayat bersama isterinya, Nyai Ageng Kaliwungu atau Nyai Ageng Karakitan, beserta puteranya yang bernama Pangeran Jiwo. Di dalam perjalanan tersebut usai dirampok di daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Nyai Ageng tertinggal jauh di belakang. Maka ucapnya, “Baya wis lali, Kyai teko ninggal aku”. Sumber lain menyebutkan, “Baya lan mami, adarbe garwa maring sun”. Tempat berkata Nyai Ageng tersebut sampai sekarang disebut Boyolali.
Tentang nama Boyolali, MS. Hanjoyo dalam Berita Buana (1976) menulis: Kira-kira 25 Km dari Salatiga, dalam perjalanannya, Kyai Ageng Pandan Arang duduk di atas batu besar sambil menanti isteri dan anak-anaknya yang masih jauh di belakang. Setelah lama dinanti tidak juga datang, Kyai Ageng Pandan Arang berkata, “ Baya wis lali wong iki”. Tempat itu kemudian disebut Boyolali. Letak batu besar tersebut sekarang di belakang Gedung Sana Sudara Boyolali. Karena dinanti lama tidak juga datang, maka Kyai Ageng melanjutkan perjalanan. Ketika Nyai Ageng sampai di tempat Kyai Ageng beristirahat tersebut, dilihatnya Kyai Ageng Pandan Arang sudah tidak ada. Nyai Ageng berkata, “Kyai, baya wis lali aku, teko ninggal bae”.
Jelas berdasarkan ceritera Kyai Ageng Pandan Arang dalam Babad Tanah Jawi, nama Boyolali berasal dari kata “boya lali” atau “baya lali”.
Menurut Kamus Jawa – Belanda (JFC Geriecke en T. Roorda, 1901), “boyolali” disebut “boyowangsul” atau “bwangsul”. Kata ini menunjukkan nama sejenis pohon, yaitu Aglaia Lourn, suku Meliaceae, yang mungkin sejenis pohon apel Jawa.
Nama “boyolali” dalam Serat Angger-Anggeran Nagari atau Angger Gunung dalam bab 40 disebutkan Bayawangsul. Serat Angger-Anggeran Nagari itu merupakan Surat Keputusan Bersama antara Patih Raden Adipati Sasradiningrat di Surakarta dan Patih Raden Adipati Danurejo di Yogyakarta tahun 1840.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa “boyolali” sama dengan “boyowangsul” atau “bwangsul”. Boyolali, apabila kita jadikan bahasa Jawa Krama, mestinya menjadi “bajulkesupen” atau “boyosupe” dan bukan “boyowangsul” atau “bwangsul”. Geriecke en Roorda, selanjutnya menjelaskan, dalam bahasa Jawa terdapat kata: wali dapat berubah menjadi bali atau mali, artinya wangsul atau bangsul. Maleni = mbaleni = mangsuli. Contoh lain: ora wali-wali = ora bali-bali, ora pisan-pisan, babar pisan; walik identik dengan balik; diwalik = dibalik, dibangsul atau diwangsul; ping wola-wali = ping bola-bali. Kemudian kata “lali” = supe, kesupen; kelalen = kesupen; boya lali = ora lali, boten kesupen, artinya eling = ingat, tidak lupa. Boyo lali = tidak lupa, ingat; sedang baya lali = apa lali? Juga dapat berarti ingat. Pertanyaan “Apa lali?”, jawabnya “Ora lali”, tidak lupa, sama dengan ingat. Jadi perkataan “boya lali” searti dengan “baya lali”, bwangsul. Gejala Boyolali menjadi Bayawangsul atau Bajulkesupen merupakan gejala hypercorrect, yaitu hal yang sudah benar masih dibenarkan lagi, akibatnya malah salah. Gejala ini banyak terdapat di dalam bahasa Jawa Krama, yaitu Krama Desa. Tujuannya untuk lebih menghormati orang yang diajak bicara. Contoh lain: Gedangan menjadi Pisangan; Surabaya = Surabanggi; Jambangan = Jambetan; Kedelai = Kedhangsul; Karanganyar = Kawisenggal; Masaran = Mekenan; Ketiga = Ketigen; Jaran = Kepel, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, akhirnya sejauh ini nama Boyolali bersumber pada ceritera rakyat tentang Kyai Ageng Pandan Arang. ***
Quote:
CIRI KHAS KOTA BOYOLALI ??
Spoiler for Ciri Khasnya:

Yap, susu murni adalah salah satu ciri khas dari kota Boyolali gan. Boyolali adalah Kota penghasil susu terbesar loh di Indonesia.
kalo di Boyolali sih pastinya banyak banget tuh yang jual susu murni biasanya sih ada yang langsung membelinya langsung dipeternakannya adapula yang membeli susu murninya di tempat pengepul atau pedagang pedagang yang biasanya dipinggir jalan.
kalo di Boyolali sih pastinya banyak banget tuh yang jual susu murni biasanya sih ada yang langsung membelinya langsung dipeternakannya adapula yang membeli susu murninya di tempat pengepul atau pedagang pedagang yang biasanya dipinggir jalan.
Spoiler for Susu murni Boyolali:

Quote:
MAKANAN KHAS BOYOLALI
Quote:
Spoiler for Sambel lethok:

Mungkin buat sebagian besar orang apabila ditemuinya tempe yang hamper busuk atau bahkan udah busuk pastinya akan langsung dibuang. Namun berbeda dengan warga di daerah kabupaten Boyolali. Tempe-tempe tersebut masih laku dijual untuk pembutan Sambel Lethok. Sambel lethok terbuat dari tempe yg hamper busuk dihaluskan dan dcampur dengan beberapa bumbu. Biasanya yg paling sering sambel lethok dtambahi tahu. Sambel lethok kadang juga disebut sambel tumpang karena penyajiannya yg dtumpang tumpang (ditumpuk). Bisa disajikan dengan nasi atau bubur, ditasnya diberi sayur sayuran lalu disiram dengan sambel lethok. Rasanya menurut ane enak bgt, bahkan ini salah satu makanan favorit ane. Tpi mngkin untuk beberapa orang makanan ini rasanya aneh.

Quote:
Spoiler for Jadah bakar:
Jadah adalah sejenis makanan yg terbuat dari beras ketan, biasanya memakai yg berwarna putih. Ketan yg sudah dimasak seperti nasi kemudian di cetak menggunakan wadah yg besar kemudian di potong persegi panjang. Jadah biasanya di makan secara langsung dan cuma dibuat saat ada acara saja seperti pernikahan/ syukuran/ dll. Seiring berkembangnya jaman, kemudian olahan jadah mulai berkembang pula. jadah bisa diolah dgn digoreng atau dibakar, tapi yg lumayan banyak penikmatnya lebih suka olahan yg dibakar, karena kalau digoreng jadah akan mengeras. Olahan jadah bakar banyak variasinya, dari yg biasa sampai yg diisi dgn berbagai macam bahan lain, seperti abon, selai, cokelat, susu, dll..

Quote:
Spoiler for kerupuk rambak:

Kerupuk rambak merupakan salah satu makanan khas kota Boyolali. Kerupuk rambak merupakan makanan ringan yang juga sebagai makanan pelengkap untuk nasi dan sejenisnya.

Quote:
Spoiler for Marning Jagung:

Marning merupakan makahan tradisional yang terbuat dari jagung yang digoreng. Rasa yang ditawarkan adalah manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Permintaan yang paling banyak terjadi menjelang lebaran sebagai suguhan di rumah maupun oleh-oleh mudik. Pusat pembuatan Marning terdapat di Desa Kiringan, Winong, Kebonbimo & Banaran (kecamatan Boyolali) dan Desa Metuk, Kragilan (Kecamatan Mojosongo).

Quote:
Spoiler for mentho:

Mentho atau sering jg disebut lentho merupakan jajanan tradisional yg tentunya jg sering dijual di pasar tradisional tapi sekarang jg sudah banyak dijual di toko oleh-oleh di Boyolali. Bagi orang boyolali makan ini tentunya tidak asing lagi. Camilan rakyat, enak, murah meriah. Mentho terdiri dari mentho basah dan kering, jg ada 2 bahan dasar kacang tanah atau mentho kacang tholo (bahasa indonesianya gak tau) , Mentho jg ada yg berbentuk bulat dan ada yg gepeng. biasanya yg berbentuk bulat memakai kacang tholo.
Quote:
Tempat Wisata Di BOYOLALI
Quote:
Spoiler for Gunung merapi & Merbabu:

Boyolali terletak di kaki sebelah timur GunungMerapi dan GunungMerbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapiyang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di Boyolali.

Quote:
Spoiler for Umbul Tlatar:

Terletak di Dukuh Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata Tlatar.
Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Ada 2 buah pemandian, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem. Selain itu ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang berstandar olimpiade.
Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan. Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Fasilitas yang tersedia: rumah makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang anak dan dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, panggung hiburan setiap menjelang bulan Puasa

Quote:
Spoiler for Waduk Bade:

Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolalisebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini adalah: rumah makan, wisata air, pemancingan, dan area lomba burung.

Quote:
Spoiler for Waduk kedung ombo:

Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sekitar ± 50 km ke arah utara Kota Boyolali menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah makan apung, wisata air.

Quote:
Spoiler for Candi Lawang:

Namanya adalah Candi Lawang. Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa disebut seperti itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah susunan batu candi,ada diantaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang ini tidak berpenjaga.

Ini adalah candi Hindu abad ke-9 yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama ada yoni tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun Gedangan, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota Boyolali bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-Klaten-Boyolali tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. Cepogo, arahkan kendaraan ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau bertanya kepada warga. Walau ada beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah warga! Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.

Quote:
Spoiler for Selo:

Bagi para pendaki gunung pasti tidak asing dgn nama ini, Gardu Pandang NEW SELO merupakan landmark yang paling mencolok di kawasan koridor Taman Nasional Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Letaknya yang berada di batas kawasan hutan dengan lahan masyarakat yang posisinya ada di ketinggian, serta adanya tulisan besar NEW SELO menjadikan kawasan tujuan wisata ini sangat mencolok dari kejauhan. Tulisan NEW SELO yang terpahat besar-besaran mengingatkan kita pada tulisan HOLLYWOOD dalam film-film buatan Amerika. Di kawasan New Selo yang juga merupakan titik awal pendakian ke Gunung Merapi, kita dapat menjumpai joglo, gardu pandang, beberapa warung makan, serta fasilitas MCK. Dari New Selo, kita dapat memandang kota kecamatan Selo dan desa-desa sekitarnya yang mayoritas adalah kebun dan tegalan. Bahkan kalau Jika cuaca cerah kita juga dapat melihat puncak Garuda Gunung Merapi. Hawa yang dingin di kawasan New Selo, cocok jika dilawan dengan sajian mie instan dan kopi atau teh hangat. Kita dapat memesannya pada beberapa pemilik warung yang ada di kawasan New Selo. Kawasan New Selo juga dilengkapi dengan fasilitas parkir yang mampu menampung hingga 6-7 mobil. Akses jalan menuju kawasan ini berupa jalan aspal halus, namun kelerengan yang cukup terjal memerlukan nyali tersendiri untuk menempuhnya. Kalau tidak bernyali, kita dapat memarkir kendaraan kita di kompleks Joglo Mandala, dan kita dapat menuju kawasan NEW SELO dengan berjalan kaki atau mencarter kendaraan mobil bak terbuka (pick up). Jarak dari kompleks ke NEW SELO kurang lebih 1 km dengan kelerengan hingga 80% ke arah puncak Merapi.

Quote:
Spoiler for Gunung Tugel:

Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota Boyolali. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan Simo yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Singoprono di puncak gunung tugel. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.

Quote:
Spoiler for candi sari:

Candi Sari merupakan salah satu situs peninggalan purbakala yang berada di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Candi Hindu ini kali pertama ditemukan sekitar 1967.
Bukit tempat Candi Sari berada dipercaya sebagai sumber mata air yang penting bagi kehidupan warga sekitar. Situs sejarah itu dikeramatkan oleh warga. Candi Sari dikelilingi beberapa desa yang warganya masih memegang kepercayaan dan menjaga kelestarian bangunan. Desa yang mengelilingi antara lain Candirejo, Candisari dan Josari.
Quote:
Mungkin segitu dulu gan informasi yang bisa saya sampaikan untuk agan agan.
Kaskuser semoga bermanfaat yah
Terimakasih Dan Wassalamualaikum wr.wb

Kaskuser semoga bermanfaat yah

Terimakasih Dan Wassalamualaikum wr.wb

Quote:

Quote:
Jika agan ingin menambahkan keterangan atau informasi berkenaan dengan Kota Boyolali monggo di tambahkan biar nanti saya Update di Page One
CEK POST #2 yah
CEK POST #2 yah


Diubah oleh aldiazonator 12-03-2014 07:31
0
52.2K
Kutip
636
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan