Jakarta - Pencapresan Joko Widodo lewat PDIP dikabarkan sudah final. Sang Gubernur DKI Jakarta pun sudah melempar kata-kata pamit.

"Saya titip Jakarta ke Bapak dan Ibu," kata Jokowi di depan ratusan PNS DKI di Balaikota, Senin (10/3/2014) kemarin.

Kalimat ini adalah bahasa 'pamit' yang paling jelas terdengar dari Jokowi. Terutama setelah Jokowi kedatangan tamu spesial Pramono Anung dan Sidarto Danusubroto pekan lalu. Dua utusan Mega itu konon menyampaikan pesan pencapresan Jokowi yang sudah final.

Bukan main-main, pesan 'pamit' itu disampaikan Jokowi dua kali saat memberikan pengarahan ke PNS DKI yang terbagi dalam dua sesi. Pertama, pengarahan ke PNS yang berada di bawah koordinasi Asisten Bidang Pembangunan. Kedua, kepada PNS yang berada di bawah koordinasi Asisten Bidang Perekonomian

Jokowi menutup dua pengarahan itu dengan kalimat yang sama. "Saya titip Jakarta ke Bapak dan Ibu," ucapnya.

Namun seolah tak ingin pernyataannya jadi bola liar, Jokowi langsung mengklarifikasi. Jokowi langsung bilang bahwa dirinya hanya melempar pernyataan spontan saja, tidak ada niat pamit dari posisi Gubernur DKI.

Tapi bola panas sudah bergulir. Banyak pihak menilai Jokowi sudah mulai pamitan secara terbuka. Apalagi Jokowi telah bicara sendiri bakal melaporkan temuan di daerah soal dukungan pencapresannya ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Termasuk masyarakat Riau yang ingin dirinya nyapres.

"Sudah dilaporkan dari bawah mohon minta seperti apa," kata Jokowi di hari yang sama.

Sementara pamitan Jokowi semakin jelas, justru muncul isu kurang enak di internal PDIP. Konon kabarnya 'Tuan Putri', salah satu kubu di PDIP, mulai menggoyang pencapresan Jokowi. Isu yang digulirkan adalah isu bus TransJ karatan yang sudah dikomunikasikan Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke KPK. Itu belum tentu salah Jokowi, tapi isu miring itu bisa menganggu elektabilitas Jokowi.

Kabarnya isu itu digulirkan untuk menunda deklarasi Jokowi yang sudah disiapkan H-1 sebelum Pileg. Kabarnya pernyataan Jokowi soal dukungan masyarakat Riau itu juga memantik pergerakan kubu 'Tuan Putri'.

"Jadi pernyataan Jokowi soal dukungan dari Riau itu kan mengganggu psikologi Puan Maharani. Tapi perlawanan terus bergulir," kata sumber detikcom di internal PDIP.

sumber : http://m.detik.com/news/pemilu2014/r...ari-tuan-putri