- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Me-Minang Jodoh (For the real life)


TS
2tocool
Me-Minang Jodoh (For the real life)
Quote:
Intermezzo
30042014
Cemburu itu milik Siapa?
“ah.....”
Dia masih saja mengomel tentang cowok itu, meski aku seolah serius menanggapi cerita ini, namun aku tak bisa mengacuhkan begitu saja rasa sakit itu, gurat senyum tanda sayang dari dia menceritakan cowok itu membuatku membenci bibirnya itu,
Seandainya saja baju itu tidak dia pakai pada hari sabtu, maka aku takkan menganggap hal ini menjadi serius, baju itu seolah membuat aku seperti jatuh cinta lagi, SUMPAh, aku jatuh cinta lagi, aku masih menebak-nebak, kenapa hati ini terlalu terpikat pada gadis ini, bahkan pada rekan kerjaku saja ia seperti itu, namun aku terlalu gugup untuk menyapanya, dan harus aku tutupi kegugupanku dengan kata-kata yang tidak bisa aku tahan, Aku merayunya.... Iya, Aku selalu mengeluarkan gombalan itu.
Bahkan sebelum sang Satpam menyebut kata-kata melambai dengan ekpresi mengepakkan sayap di bawah ketiak, dan aku sudah muak dengan hal itu, juga tambahan dari gadis resepsionis. Aku tak perduli itu, yang aku perduli waktu itu adalah senyumannya dan menemukan cara agar aku bisa melihat atau sekedar berdekatan dengannya.
Aku bukanlah aku pada saat ada dia, bahkan aku mengacuhkan kekasihku, yang sudah tentu lebih setia dari gadis ini, karena gadis ini terlalu “GENIT” seperti kesan pertama yang aku tangkap.
Aku tak perduli, meski aku dapat membaca sekilas tentang masa lalunya yang sedikit kelam, tapi aku juga begitu, bahkan mungkin aku masih mempunya sisi gelap itu dan bisa dibilang sisi itu masih membayangiku sampai saat ini.
Aku sudah gila dan dengan bawah sadar masih bisa tangan ini mengetik di BBM, dengan rayuan murahan itu.
“dia memang suka main tangan, dia ngijinin aku buat cari yang lain, pernah waktu itu ketika kami jalan, dia tanya aku sudah makan atau belum, namun aku tak mau mengikuti kemauannya untuk makan, setelah beberapa saat, temanku datang dan ngajak aku makan, dan kamipun makan setelah itu, kamu tau apa yang terjadi” ceritanya dengan senyuman itu
Aku hanya bisa tersenyum kecut, panas, Iya. AKU PANAS.
“dia datang, tanpa banyak bicara langsung menumpahkan air di kepala temanku itu”
Dan ini pasti horror... jalan ini memang ramai sekali dengan pasangan yang sedang menikmati liburannya. Dan ini adalah daerah kekuasaanya. Hatiku bergetar sedikit namun badanku banyak, untung saja ada sedikit jarak saat ini.
Aku memandang ke kanan dan kekiri seandai saja ada wajah yang mencurigakan. Dan aku makin parno ketika ada angkot yang lewat atau beberapa pria kusut yang akan berhenti di sekitar situ.
Terasa geli mulut ini. Bibir ini seolah mengatakan jangan bicarakan dia lagi, namun...
.
“dia sering main tangan kan?”
Nah... lagi dan lagi entah mengapa mulut ini tidak sama dengan hati bahkan tidak menuruti akal pikiranku. Kalau seandainya cowok itu seperti yang dikatakannya, maka mampuslah aku. Badanku yang kecil dan kurus ini (eh... akan kuceritakan tentang penderitaan ku terhadap kata kurus ini..hehehehe)
“kamu tau enggak, waktu itu, aku sama temen sekelas pergi ke puncak”
Dia mau menceritakan tentang puncak. Ada apa gerangan apakah dia akan... hmmmm...? wajahnya meski ada perih disitu namun tetap membuat mulutku bungkam dan tak bisa berbicara lebih banyak.
“aku tidak ada minta izin sama dia, dan ketika sudah sampai di puncak aku baru memberitahu dia bahwa aku pergi ke puncak, namun ternyata dia menyusulku disana...”
Lagi dan ini bakal membuat otakku berpijar seperti menemukan ide baru...”triiingggg”, dia, gadis ini akan bersama dengan cowok itu di puncak.
“sesampai di sana. Dia langsung memukulku, kamu tau dia tidak menamparku tetapi memukul dengan kepala tangan. Bahkan dia menerjangku.”
“teman-temanku malah diam, mereka tak ada yang menolongku. Hmmm begitulah dia.”
“ini tablet. Untuk saja aku selamatkan dulu. Aku meninggalkan casenya beserta tutup belakang baterainya. Kalau tidak maka akan pecah dan hancur di buatnya tablet ini.”
Haruskah seperti itu dia mencintai cowok itu, aku bahkan tidak pernah sekalipun mengepalkan tanganku di depan cewekku, bahkan aku cenderung mengalah kalau pun ada cowok yang terang-terangan di depanku menyukai cewekku dan mencoba merebutnya dari ku. Aku memang baik sehingga. Banyak cewek yang meninggalkanku. Dengan pria yang di tunjuknya.
30042014
Cemburu itu milik Siapa?
“ah.....”
Dia masih saja mengomel tentang cowok itu, meski aku seolah serius menanggapi cerita ini, namun aku tak bisa mengacuhkan begitu saja rasa sakit itu, gurat senyum tanda sayang dari dia menceritakan cowok itu membuatku membenci bibirnya itu,
Seandainya saja baju itu tidak dia pakai pada hari sabtu, maka aku takkan menganggap hal ini menjadi serius, baju itu seolah membuat aku seperti jatuh cinta lagi, SUMPAh, aku jatuh cinta lagi, aku masih menebak-nebak, kenapa hati ini terlalu terpikat pada gadis ini, bahkan pada rekan kerjaku saja ia seperti itu, namun aku terlalu gugup untuk menyapanya, dan harus aku tutupi kegugupanku dengan kata-kata yang tidak bisa aku tahan, Aku merayunya.... Iya, Aku selalu mengeluarkan gombalan itu.
Bahkan sebelum sang Satpam menyebut kata-kata melambai dengan ekpresi mengepakkan sayap di bawah ketiak, dan aku sudah muak dengan hal itu, juga tambahan dari gadis resepsionis. Aku tak perduli itu, yang aku perduli waktu itu adalah senyumannya dan menemukan cara agar aku bisa melihat atau sekedar berdekatan dengannya.
Aku bukanlah aku pada saat ada dia, bahkan aku mengacuhkan kekasihku, yang sudah tentu lebih setia dari gadis ini, karena gadis ini terlalu “GENIT” seperti kesan pertama yang aku tangkap.
Aku tak perduli, meski aku dapat membaca sekilas tentang masa lalunya yang sedikit kelam, tapi aku juga begitu, bahkan mungkin aku masih mempunya sisi gelap itu dan bisa dibilang sisi itu masih membayangiku sampai saat ini.
Aku sudah gila dan dengan bawah sadar masih bisa tangan ini mengetik di BBM, dengan rayuan murahan itu.
“dia memang suka main tangan, dia ngijinin aku buat cari yang lain, pernah waktu itu ketika kami jalan, dia tanya aku sudah makan atau belum, namun aku tak mau mengikuti kemauannya untuk makan, setelah beberapa saat, temanku datang dan ngajak aku makan, dan kamipun makan setelah itu, kamu tau apa yang terjadi” ceritanya dengan senyuman itu
Aku hanya bisa tersenyum kecut, panas, Iya. AKU PANAS.
“dia datang, tanpa banyak bicara langsung menumpahkan air di kepala temanku itu”
Dan ini pasti horror... jalan ini memang ramai sekali dengan pasangan yang sedang menikmati liburannya. Dan ini adalah daerah kekuasaanya. Hatiku bergetar sedikit namun badanku banyak, untung saja ada sedikit jarak saat ini.
Aku memandang ke kanan dan kekiri seandai saja ada wajah yang mencurigakan. Dan aku makin parno ketika ada angkot yang lewat atau beberapa pria kusut yang akan berhenti di sekitar situ.
Terasa geli mulut ini. Bibir ini seolah mengatakan jangan bicarakan dia lagi, namun...
.
“dia sering main tangan kan?”
Nah... lagi dan lagi entah mengapa mulut ini tidak sama dengan hati bahkan tidak menuruti akal pikiranku. Kalau seandainya cowok itu seperti yang dikatakannya, maka mampuslah aku. Badanku yang kecil dan kurus ini (eh... akan kuceritakan tentang penderitaan ku terhadap kata kurus ini..hehehehe)
“kamu tau enggak, waktu itu, aku sama temen sekelas pergi ke puncak”
Dia mau menceritakan tentang puncak. Ada apa gerangan apakah dia akan... hmmmm...? wajahnya meski ada perih disitu namun tetap membuat mulutku bungkam dan tak bisa berbicara lebih banyak.
“aku tidak ada minta izin sama dia, dan ketika sudah sampai di puncak aku baru memberitahu dia bahwa aku pergi ke puncak, namun ternyata dia menyusulku disana...”
Lagi dan ini bakal membuat otakku berpijar seperti menemukan ide baru...”triiingggg”, dia, gadis ini akan bersama dengan cowok itu di puncak.
“sesampai di sana. Dia langsung memukulku, kamu tau dia tidak menamparku tetapi memukul dengan kepala tangan. Bahkan dia menerjangku.”
“teman-temanku malah diam, mereka tak ada yang menolongku. Hmmm begitulah dia.”
“ini tablet. Untuk saja aku selamatkan dulu. Aku meninggalkan casenya beserta tutup belakang baterainya. Kalau tidak maka akan pecah dan hancur di buatnya tablet ini.”
Haruskah seperti itu dia mencintai cowok itu, aku bahkan tidak pernah sekalipun mengepalkan tanganku di depan cewekku, bahkan aku cenderung mengalah kalau pun ada cowok yang terang-terangan di depanku menyukai cewekku dan mencoba merebutnya dari ku. Aku memang baik sehingga. Banyak cewek yang meninggalkanku. Dengan pria yang di tunjuknya.
Spoiler for Intermezo:
Intermezzo ini adalah kisah selama Di Jakarta dan Merupakan update terbaru keadaan ku di Jakarta.
Spoiler for :
Pertengahan Febuari Setelah beberapa hari meng-applypekerjaan dan ini yang ketiga kalinya aku dipanggil Interview kerja. dan untuk kedua kalinya di Perusahaan ini, sepertinya belum ada jodohku di Jakarta ini. Komplek Grand Wijaya, Jn. Wijaya 2. kebayoran Baru Aku masih ingat HRD itu, masih muda bahkan lebih muda dariku. Aku menunggu di kursi di samping meja Resepsionist, Seorang cewek yang masih lebih muda dariku dengan kerudungnya mengatakan kalau aku harus menunggu, begitu juga dengan satpam (security) yang ada disampingnya, sepertinya sibuk dengan pekerjaannya itu Setelah saya asyik dengan hape saya untuk menghilangkan bosan disitu, karena memang tidak ada yang aku kenal selain sang HRD, HRD datang dengan senyumnya, seolah aku memang sudah lama di tunggu disana.
"Gimana Mas? tersesat gak kemarinya? kita ke lantai atas aja, direktur mau ketemu katanya" kata Sang HRD berbas-basi padaku, aku mengikutinya dari belakang di dalam sudah beberapa karyawan di perusahaan, seorang pria yang agak gemuk, dan seorang agi agak kurus dengan rambut yang agak panjang. disana seorang gadis dengan perawakan putih dan kecil sedang sibuk dengan Laptopnya.
Sang HRD masih langsung mengarakanku ke lantai dua, di sebelah kamar kecil ada tangga menuju lantai dua, tangga itu sangat gelap. Sang HRD masih menaiki trangga tersebut sementara aku beberapa langkah di belakangnya. disana ada seorang cewek yang turuh, aku tidak melihat jelas wajahnya tapi tangga sangat gelap.
Sang HRD bercanda dengannya, namun aku tak tau apa yang dibicarakannya. aku pun selanjutnya Berpapasan dengannya. wajahnya tidak asing. senyumnya juga, namun tangga itu gelap ditambah Alunan detak jantung lagi mengiringiku seperti menurunkan imajinasiku, gadis ini terenyum juga padaku.
"Gimana Mas? tersesat gak kemarinya? kita ke lantai atas aja, direktur mau ketemu katanya" kata Sang HRD berbas-basi padaku, aku mengikutinya dari belakang di dalam sudah beberapa karyawan di perusahaan, seorang pria yang agak gemuk, dan seorang agi agak kurus dengan rambut yang agak panjang. disana seorang gadis dengan perawakan putih dan kecil sedang sibuk dengan Laptopnya.
Sang HRD masih langsung mengarakanku ke lantai dua, di sebelah kamar kecil ada tangga menuju lantai dua, tangga itu sangat gelap. Sang HRD masih menaiki trangga tersebut sementara aku beberapa langkah di belakangnya. disana ada seorang cewek yang turuh, aku tidak melihat jelas wajahnya tapi tangga sangat gelap.
Sang HRD bercanda dengannya, namun aku tak tau apa yang dibicarakannya. aku pun selanjutnya Berpapasan dengannya. wajahnya tidak asing. senyumnya juga, namun tangga itu gelap ditambah Alunan detak jantung lagi mengiringiku seperti menurunkan imajinasiku, gadis ini terenyum juga padaku.
Spoiler for Kesan Pertama yang kudapatkan dari gadis ini adalah....:
GENITTTT
Spoiler for Awal Ke Jakarta:
27 Januari 2014
Ting tong
"Perhatian, Para penumpang peasawat Lion Air Tujuang Jakarta Harap memasuki Ruang tunggu"
aku bergegas mencari tempat duduk. setelah sebelumnya melakukan Check in di tempat yang telah di tentukan. ini ketiga kalinya aku berada di Bandara Kuala Namu Medan. sangat hiruk pikuk di Bandara. ada sekedar mengantarkan saudaranya atau sekedar foto Selfie.
Kulihat hapeku. ada masuk dari kekasih tercinta yang 3 hari yang lalu saya antar kemari. setelah peretemuan di Kota Medan. rasa ini semakin bertambah dengannya.
namun di umur yang tidak muda lagi, hati ini meragu. apakah bisa kami menyatu. setelah awal tahun ini. di kampung hebong dengan diriku yang akan di Jodohkan. Sepertinnya Bapak sudah tak sabar denganku. Ia ingin Meminangkan Jodoh Untukku, Namun aku masih mengharapkan kekasihku untuk menjadi Jodohku, Tapi akankah.....???
2 jam kemudian
Ting tong
"Perhatian, Para penumpang peasawat Lion Air Tujuang Jakarta Harap memasuki Ruang tunggu"
aku bergegas mencari tempat duduk. setelah sebelumnya melakukan Check in di tempat yang telah di tentukan. ini ketiga kalinya aku berada di Bandara Kuala Namu Medan. sangat hiruk pikuk di Bandara. ada sekedar mengantarkan saudaranya atau sekedar foto Selfie.
Kulihat hapeku. ada masuk dari kekasih tercinta yang 3 hari yang lalu saya antar kemari. setelah peretemuan di Kota Medan. rasa ini semakin bertambah dengannya.
namun di umur yang tidak muda lagi, hati ini meragu. apakah bisa kami menyatu. setelah awal tahun ini. di kampung hebong dengan diriku yang akan di Jodohkan. Sepertinnya Bapak sudah tak sabar denganku. Ia ingin Meminangkan Jodoh Untukku, Namun aku masih mengharapkan kekasihku untuk menjadi Jodohku, Tapi akankah.....???
2 jam kemudian
Spoiler for 2 Jam Kemudian:
"Anda Memasuki Bandara Internasional Soekarno-Hatta."
JAKARTA. Sambut aku dengan ukiran Putus Asaku
JAKARTA. Sambut aku dengan ukiran Putus Asaku
Spoiler for thread:
ane minta hal yang mau saya tekankan disini
1. Kisah ini real terjadi, dan sampai saat ini tokoh masih ada.
2. Untuk masalah tokoh, tolong jangan terlalu di kepoin. kalaupun agan tau tokoh yang dalam cerita ane. tolong jaga privasi tokoh dan jangan kepoin tokohnya. ini terkait urusan keluarga
3. Kok bisa segitunya kisah ane gan? jujur ane gak bisa jawab. ane aja bingung tapi itulah kisah ane gan...
4. Thread masih dalam di percantik dan di buat semenarik mungkin dan mudah agan cerna.
5. Tahun kejadian 2006 mpe saat Ini
6. Masih butuh saran dan kritik.
secara garis besar tokoh yang ada dalam cerita ane gan
Spoiler for tokoh:
2tocool, Ifun.gayo. Irfan Fahmi
ane adalah anak ketiga dari 5 bersaudara, dan saya berasal dari provinsi aceh, namun saya dari suku gayo, dan klo di tanya tentang aceh saya hanya bisa tersenyum dan nyengir. ane ini bisa di bilang Omes juga di mana banyak imajinasi yang ane lakukan kalau di hubungkan dengan seorang wanita. dan bisa di bilang karena ke-omesh-an ane. banyak masalah yang timbul di situ. dan mungkin karena itulah kisah ini juga terukir.
Vivi
teman seangkatan saya cuma beda fakultas. kenal dengan saya karena di asrama kampus dengan saya. lambat laun akrab dengan saya meski awalnya dia benci.
salah satu hal yang terjadi dengan Vivi adalah, ane tak akan bisa menjadi kekasihnya meski ane sangat ingin menjadi pria yang bisa di inginkannya.
Neng ayu
Seorang gadis tetangga Idaman ane, dia ini orangnya pemalu. jalan menunduk dan perawakan seperti Marsyanda dengan lesung pipit seperti Amsirandah. Siapapun yang melihatnya akan mencoba meraihnya dan mempertahankannya. namun sayang badannya itu tidak berisi.
Murni
Ini Dia gadis terkhir yang mau saya ceritakan namun saya bingung bagaimana menjelaskan karakter ini.
Yang pasti seorang gadis yang terlalu cepat menggapai pubertas, sehingga bidang dadanya sangat menonjol. badan montok dengan Leher yang sangat kecil. ada sesuatu hal yang sangat Istimewa dari gadis ini.
Spoiler for refrensi:
mungkin itu dulu ya agan/agan wati.
untuk lebih detailnya refrensi novel yang bisa mengambarkan cerita saya silakan baca buku atau novelnya merah roesliyang judulnya memang jodoh
untuk lebih detailnya refrensi novel yang bisa mengambarkan cerita saya silakan baca buku atau novelnya merah roesliyang judulnya memang jodoh
Diubah oleh 2tocool 02-04-2014 04:01


anasabila memberi reputasi
1
6.8K
Kutip
58
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan