Di Wikipedia saya baca pesawat latih TNI-AU terdiri dari Grob, KT-1B, Hawk 57 dan 109, dan T-50i. Pikir-pikir, kok sepertinya ada "loncatan" dari KT-1B ke Hawk. Jadi Grob -> KT-1B -> Hawk lalu ke pespur lainnya.

Sekarang Hawk sudah diganti T-50, tapi tetap kok rasanya loncatan dari KT-1B ke T-50 cukup tinggi. Dulu seingat saya ada pertimbangan memakai Super Tucano sebagai lanjutan dari KT-1B.

Setahu saya umumnya latihan terbang pilot pespur dibagi 3 tahap. Basic/Primary, Intermediate, Advanced. Basic biasanya diisi pesawat berbaling-baling yang simpel. Intermediate seringkali diisi dengan basic jet trainer, tapi sekarang ada beberapa pesawat baling-baling yang bisa menggantikan posisi basic jet trainer. Super Tucano, misalnya. Lalu Advanced ya diisi pesawat semacam T-38 Talon (dulu) atau Yak-130 dan T-50i.

Cuma setelah saya baca-baca lebih lanjut, baik Grob dan KT-1 dianggap sebagai basic trainer, sedangkan Super Tucano di sini direncanakan dipakai sebagai COIN, dan itu pun masih belum semuanya datang.

Ada yang bisa konfirmasi bagaimana perencanaan TNI-AU soal pelatihan pilot? Kalau Grob dan KT-1 memang domplang sama-sama Basic Trainer, kenapa? Ataukah KT-1 dianggap cukup sebagai Intermediate? Super Tucano apakah tidak ada rencana dipakai sebagai Intermediate Trainer? Apakah ada rencana untuk mengambil Basic Jet Trainer (semacam T-37 atau kalau yang lebih modern, Aermacchi M-311/345)) untuk mengisi posisi Intermediate?