baik /ba·ik / 1 a elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dsb): karangan bunga itu -- sekali; 2 a mujur; beruntung (tt nasib); menguntungkan (tt kedudukan dsb): nasibnya -- sekali; mendapat kedudukan yg --; 3 a berguna; manjur (tt obat dsb): buku ini sangat -- untuk dibaca; daun kumis kucing -- untuk obat penyakit ginjal; 4 a tidak jahat (tt kelakuan, budi pekerti, keturunan, dsb); jujur: anak itu -- budi pekertinya; 5 v sembuh; pulih (tt luka, barang yg rusak, dsb): sudah dua minggu dirawat di rumah sakit, ia belum -- juga; lukanya sudah --; 6 a selamat (tidak kurang suatu apa): selama ini keadaan kami -- saja; 7 a selayaknya; sepatutnya: kami diterima dng --; -- orang ini kusuruh pulang sekarang; 8 p (untuk menyatakan) entah ... entah ...: -- di kota maupun di desa, olahraga sepak bola digemari orang; 9 p ya (untuk menyatakan setuju): berangkatlah sekarang! -- , Ayah; 10 n kebaikan; kebajikan: kita wajib berbuat -- kpd semua orang; -- hati berbudi baik;

Bagaimana memahami arti baik menurut filsuf? Seringkali kita mendengar kata “baik”. Kalau ditanya mengenai apa definisi kata “baik” kebanyakan orang akan bingung menjawabnya. Yang kita tahu “baik” itu ya tidak jelek. Tidak buruk itu ya “baik”. Namun bukan itu jawaban yang diinginkan. Apa definisi kata “baik”? Bagaimana dengan pendapat para filsuf? Kali ini kita akan coba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Arti Baik dalam Kehidupan

Menurut kamus bahasa Indonesia, “baik” berarti elok, beruntung, tidak jahat, selamat, berguna, dan lain sebagainya. Jika kita mendifinisikan sebuah kata secara filsafat maka pertanyaan itu tidak akan ada habisnya. Lalu seperti apakah arti kata “baik” menurut filsuf?

Filsuf adalah pemikir, disini kita artikan sebagai ahli filsafat. Filsafat sendiri merupakan akar atau induk dari segala ilmu pengetahuan. Ilmu filsafat menjawab semua pertanyaan dasar atas terjadinya sesuatu.

Kembali pada arti kata “baik”. Seorang filosof asal Inggris bernama George Edward Moore dalam bukunya yang berjudul Principia Ethica membahas lebih rinci tentang masalah ini. Kalau pertanyaan paling mendasar tentang definisi saja tidak dapat dijawab bagaimana kita akan membuktikan sesuatu itu “baik”? Dan inilah jawabannya.

Menurut Moore masalah ini sangat sederhana. Yaitu tidak ada definisi dari kata “baik”. Menurut dia “baik” mirip dengan “kuning”. Kedua kata itu adalah sifat primer. Data paling dasar yang tidak dapat direduksi menjadi sesuatu yang lebih dasar lagi. Oleh karena itu kata “baik” sudah tidak dapat dianalisa. Kalaupun diperiksa dengan teliti, kita tidak akan dapat mendefinisikan arti kata “baik”. Arti kata ini dapat diketahui secara intuitif.

Mendefinisikan kata “baik” seperti membongkar inti atom. Sesuatu yang merupakan inti atau dasar tidak dapat dipecah lagi. “baik” adalah sifat dasar yang sudah tidak ada dasarnya lagi. “Baik” adalah “baik”, selesai. Kata baik tidak dapat didefinisikan karena tanpa didefinisikan pun orang-orang sudah mengerti apa itu “baik”. Karena sejatinya manusia memahami kata “baik”, walaupun tidak mengerti definisi “baik”.

Kembali ke konsep semula bahwa baik adalah tidak jelek atau tidak buruk dan tidak buruk adalah baik. Kata “baik” adalah kata yang tidak dapat dimengerti tetapi dapat dipahami maknanya. Tidak ada teori tentang “baik” karena “baik” sendiri sudah tertanam dalam setiap jiwa manusia.

Demikian pembahasan tentang kata “baik”. Semoga dengan penjelasan tentang memahami arti baik menurut filsuf ini sedikit mengurangi kebingungan kita dan semoga bermanfaat.