Solo - Pernyataan Aburizal Bakrie tentang 'boarding pass' dan go show ke 'airport', tidak hanya menuai reaksi keras dari lawan politik. Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, juga mengingatkan agar Ical tidak mengeluarkan pernyataan yang merendahkan partai lain.

"Itu semangatnya mengecilkan partai lain. Semua parpol itu merupakan kompetitor yang harus dipandang serius, dianggap sama dan diperlakukan sama. Jangan <I>under estimated</I> kepada partai lain. Itu kalau kita pengin menang. Jangan mengeluarkan stamenet merendahkan partai lain."

Demikian disampaikan Akbar Tandjung ketika ditemui wartawan di sela-sela menyaksikan film 'Soekarno' Solo bersama Remaja Melek Sejarah (Jasmerah) Solo di Gelanggang Remaja Bung Karno, Solo, Kamis (6/3/2014).

Akbar menjelaskan dengan istilah 'boarding pass' itu sebenarnya Ical hanya ingin mengatakan bahwa PDI Perjuangan dan Partai Golkar yang berpeluang besar mendapat dukungan 20 persen kursi di DPR dan 25 persen suara penduduk di Pemilu 2014 nanti.

Dalam survei 6 bulan lalu, kata Akbar, diprediksi Golkar menang dalam Pemilu, tetapi survei 2 bulan lalu menyebutkan PDI Perjuangan yang akan menang. Dari survei itu maka keduanya akan tampil sebagai dua kekuatan besar yang bisa mencalonkan presiden langsung tanpa berkoalisi dengan partai lain.

"Namun toh akhirnya tergantung pada pilihan rakyat. Kita belum tahu sekarang. Kalau dari hitungan survei itu maka hanya Bu Mega dan dia (Ical -red) yang punya 'boarding pass' seperti yang diistilahkan. Tetapi rakyat yang memutuskan. Dalam perspektif agama kan kita juga tidak boleh memastikan lebih dulu seperti itu," lanjutnya.

Akbar lalu menyebutkan pengalaman Golkar pada Pemilu 2009. Saat itu Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, yakin Golkar mearih sukses. Apalagi ketika Pemilu 2004 ketika masih banyak penolakan saja Golkar mampu tampil sebagai pemenang. Tapi toh hasilnya suara Golkar turun drastis, tak mampu meraih 20 persen suara.

Lebih lanjut Akbar mengingatkan ada beberapa tipe politisi menghadapi publik. Ada yang hemat pernyataan, ada yang selalu terukur memberikan pernyataan seperti dirinya, namun ada pula yang suka mengeluarkan pernyataan spontan. Ical, menurutnya, termasuk yang suka memberikan pernyataan spontan.

"Saya orang yang terukur karena saya merasa harus bisa mempertanggungjawabkan kata-kata saya kepada publik nantinya. Nantinya tidak tahu bagaimana itu Pak Ical akan mempertanggungjawabkan pernyataannya. Sebaiknya agar Pak Ical lebih berhati-hati saja," kata Akbar.