- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[SHARE] MENIKMATI BENCANA
TS
whoohah
[SHARE] MENIKMATI BENCANA
Quote:
ASSALAMUALAIKUM
Quote:
PENGANTAR
Quote:
perkenalkan agan2, ane whoohah mo sedikit share tentang kondisi negeri yang sekarang lagi ane alami,,ane ngabisin masa kecil di Solo kota Ngangeni, sempat sekolah di Jakarta kota Metropolitan, dan sekarang gawe di Pekanbaru kota Bertuah..ane mo cerita soal bencana, sukurlah udah beberapa bencana (atau efek sampingnya) ane alami tapi sampai sekarang alhamdulillah masih sehat2 aja,,waktu SMP merapi meletus hujan abunya sampai solo, waktu jakarta banjir ane ngendon di dag tetangga, en sekarang di Pekanbaru kabut asap lagi seru,,
Quote:
DISCLAIMER
Quote:
tulisan ini hanya sekedar share dan opini pribadi,,belum tentu mencerminkan kondisi semua orang yang terkena bencana, apalagi kena imbas langsungnya,,meski demikian, ane sangat salut dengan orang-orang yang mengalami bencana lebih dahsyat dari ane tapi masih bisa terus berjuang,,bisa jadi di Dumai ato wilayah Riau yang lain asapnya lebih parah, ato mungkin kondisi banjir di jakarta yang kemarin lebih parah, karena ane cuma ngalamin tahun 2007 .. jadi tulisan ini semoga bisa mengajak agan2 agar tetap positif kala bencana dan galau melanda
Quote:
Negeri kita ini indah, jelas tak dipungkiri,,tak hanya domestik diri kita sendiri,,bahkan negeri2 lain pun mengamini,,sebut saja Papua dengan Raja Ampatnya, hingga orang luar yang mungkin tak kenal Indonesia namun tau apa itu Wakatobi dan Pulau Bali,,segala keindahan ini terhampar dari Sabang sampai Merauke di pangkuan Ibu Pertiwi..
Namun sebagaimana terseohornya “tak ada gading yang tak retak” sebagai peribahasa,,negeri ini pun tak selalu dan selamanya sempurna,,bencana, bisa datang dari mana2,,pun, waktunya tak terperikan bisa saja datang tiba2,,sebut saja, banjir? Hmm, ini sudah jadi langganan hampir tetap bagi sebagian penduduk ibukota,,gempa? Bencana ini seperti sudah diakrabi dan terkadang dapat dirasakan dengan peka bagi warga Aceh dan Jogja,,tanah longsor? Warga di pegunungan dan perbukitan seperti Sumatera Barat dibuatnya waspada,,gunung meletus? Jelas saja ada, negeri ini berada di Ring Of Fire yang konon saling terhubung hingga letusan Sinabung bisa merembet sampai ke Kelud sebagaimana terjadi baru saja..
Tapi toh, seberat-berat bencana, syukur alhamdulillah Alloh menciptakan kita manusia dengan beragam anugerah,,ketika bencana tiba, berbondong-bondong bantuan didatangkan dari para dermawan hingga di beberapa lokasi terlihat melimpah,,jika bantuan pas-pasan atau cenderung kurang, orang berjajar antri berbaris rapi untuk mendapat jatah,,dan jika tak juga dikunjungi bantuan atau relawan yang gagah-gagah,,yaah, minimal akal dan hati akan berusaha mencari pembenaran, semoga dibalik bencana ini akan ada hikmah,,meski terkadang, lidah tak sanggup menerima karena terasa begitu sepah..
Dan ya, ketika bencana sepertinya akrab dengan kita, tak sadar kita pun mulai dapat terbiasa, atau bagi sebagian orang, menemukan kenikmatan,,seperti perumpamaan yang pernah diutarakan seorang kawan,,ketika masuk kamar mandi dan anda terjejali dengan segala bebauan, tahan saja sebentar nanti lama2 bau itu akan (terasa) hilang,,memang bukan baunya yang hilang, tapi karena sudah terbiasanya perasaan,,atau, barangkali kitanya yang sudah pingsan duluan
Akhirnya, bagi sebagian orang, bencana pun diubahnya menjadi situasi yang menguntungkan,,setidaknya jika tidak teruntungkan, ada laah, sedikit kepuasan,,banyak kisah, mulai dari dinaikkannya tarif ojek berlipat, menimbun mie instan, hingga menyewakan gerobak untuk ngangkut motor sekedar nyebrang jalan,,jikapun tak dapat untung, kerja bakti dengan anggota keluarga dan tetangga komplek memberikan kepuasan dan rasa tenang karena dalam duka lara ini ada kebersamaan dalam perjuangan,,
Bencana pun, lama2 seperti tak ditangisi,,awalnya saja menangis seperti duka ini tak akan berhenti,,namun kemudian, toh karena tak bisa dibuat berubah kondisinya, ya dibuat saja tertawa haha hihi,,itulah hebatnya manusia, perasaan bisa dimanipulasi,,atau kadang, bencana mengundang orang banyak datang, hanya sekedar untuk ditontoni,,aduh makin lucu negeri ini..
Dan saya sendiri pun, akhirnya merasakan yang demikian,,banjir Jakarta 2007 pernah saya rasakan,,alhamdulillah, itu yang pertama dan semoga tak akan ada yang kesekian,,awalnya sih panik, bingung, berbuat tak tau tujuan,,ungsikan dulu anak bayi dan kakak perempuan,,barulah kami para lelaki (saya dan abang ipar) yang bertahan,,bertahan pun bukan di rumah sendiri melainkan tempat tetangga sebelah yang sedang ditingkat bersama para kuli bangunan,,malam pertama kedua, serasa sedih nian,,tidur pun harus duduk karena kami berdempet2an,,tapi hari ketiga terbiasa sudah kami rasakan,,tetangga sekitar dah mulai banyak yang lalu lalang berenang bahkan,,saya pun, tak mau kalah berenang untuk ambil baju karena dua hari tak ganti rasanya dah kegerahan,,wah, segar juga rupanya ini kolam renang gratisan
Sempat surut 2-3 hari dan banjirnya balik lagi,,lebih siap dan sudah kami rapikan barangnya kali ini,,taruh sebagian barang di kontainer box supaya gampang mengapung kayak sekoci,,sapa2 ramah tamah dengan para kuli,,dan bersama ke loteng tetangga, duduk (atau tidur duduk) manis menikmati,,tunggu saja, nanti malam akan ada yg datang bawa bungkusan nasi+ind*mie ..
Dan kali ini, kembali bencana kami rasakan,,jakarta, masih seperti biasa kemarin habis kebanjiran,,solo kota tercinta, tak dinyana karena Kelud erupsi jadi dapat abu kiriman,,dan pekanbaru tempat saya tinggal, sudah kondang di tipi dengan kabut asapnya yang membatasi jarak pandang,,ini pun, terjadi setiap tahun seperti tak menjadi pelajaran,,menginjakkan kaki di kota ini tahun 2009, kabut asap langsung memberikan sambutan,,
Kabut asap ini seperti sudah menjadi bencana nasional yang harus pemerintah hadapi,,bukan karena efeknya yang masif, sistemik dan terstrukstur bagi negeri,,namun karena tak Cuma berimbas ke domestik, hingga mancanegara pun merutuki,,negara tetangga megap2 dan teriak minta segera diatasi,,hingga Presiden pun (meski tak sampai meninjau) harus pasang badan dan mengumbar janji,,yang lucu, waktu ketauan perusahaan yang ngebakar, eh ujung-ujungnya pemiliknya dari negara tetangga lagi..
Tapi sekali lagi, karena sudah sering dan lamanya bencana ini (sudah hampir atau malah lebih sebulan), orang sini sudah terbiasa,,atau setidaknya, bagi saya dan keluarga,,memang sesak dan bahkan hampir demam kami dibuatnya,,maklum terlahir dari keluarga yang membawa gen sensitif pada hidung ini, bisa bersin2 kami hanya karena udara dingin saja,,namun karena sudah menyesuaikan, asik juga lama2,,jalan pagi pun kami, menghirup asap segar jadinya ,,menilik mentari yang tertutup kabut jadi indah karena siang akan terasa seperti senja,,serta serunya bermain senter, melihat pola beamshot dan rangenya ketika malam tiba,,anak2 pun kadang tetap bermain riang karena diliburkan dan pihak sekolah tak tahu lagi harus bagaimana,,menyisakan kebingungan bagaimana nanti mengejar pelajaran siswa yang terus dipikirkan para guru dan orang tua..
Dan akhirnya, yasudah mau berbuat apa,,pesawat helikopter truk pemadam tiap hari bolak balik kaya setrika,,polisi pun berapa kali muncul di koran udah nangkap para tersangka,,tapi wilayah riau ini saja paling tidak hektarnya bisa ratusan ribu mendekati juta,,mau nguber orangnya sampai mana,,hukum negara ini cukup mudah diakali sayangnya,,batuk pilek demam toh sudah diderita,,sekarang alhamdulillah badan bisa terasa enak2 aja,,jadilah mari kita, menikmati bencana..
Namun sebagaimana terseohornya “tak ada gading yang tak retak” sebagai peribahasa,,negeri ini pun tak selalu dan selamanya sempurna,,bencana, bisa datang dari mana2,,pun, waktunya tak terperikan bisa saja datang tiba2,,sebut saja, banjir? Hmm, ini sudah jadi langganan hampir tetap bagi sebagian penduduk ibukota,,gempa? Bencana ini seperti sudah diakrabi dan terkadang dapat dirasakan dengan peka bagi warga Aceh dan Jogja,,tanah longsor? Warga di pegunungan dan perbukitan seperti Sumatera Barat dibuatnya waspada,,gunung meletus? Jelas saja ada, negeri ini berada di Ring Of Fire yang konon saling terhubung hingga letusan Sinabung bisa merembet sampai ke Kelud sebagaimana terjadi baru saja..
Tapi toh, seberat-berat bencana, syukur alhamdulillah Alloh menciptakan kita manusia dengan beragam anugerah,,ketika bencana tiba, berbondong-bondong bantuan didatangkan dari para dermawan hingga di beberapa lokasi terlihat melimpah,,jika bantuan pas-pasan atau cenderung kurang, orang berjajar antri berbaris rapi untuk mendapat jatah,,dan jika tak juga dikunjungi bantuan atau relawan yang gagah-gagah,,yaah, minimal akal dan hati akan berusaha mencari pembenaran, semoga dibalik bencana ini akan ada hikmah,,meski terkadang, lidah tak sanggup menerima karena terasa begitu sepah..
Dan ya, ketika bencana sepertinya akrab dengan kita, tak sadar kita pun mulai dapat terbiasa, atau bagi sebagian orang, menemukan kenikmatan,,seperti perumpamaan yang pernah diutarakan seorang kawan,,ketika masuk kamar mandi dan anda terjejali dengan segala bebauan, tahan saja sebentar nanti lama2 bau itu akan (terasa) hilang,,memang bukan baunya yang hilang, tapi karena sudah terbiasanya perasaan,,atau, barangkali kitanya yang sudah pingsan duluan
Akhirnya, bagi sebagian orang, bencana pun diubahnya menjadi situasi yang menguntungkan,,setidaknya jika tidak teruntungkan, ada laah, sedikit kepuasan,,banyak kisah, mulai dari dinaikkannya tarif ojek berlipat, menimbun mie instan, hingga menyewakan gerobak untuk ngangkut motor sekedar nyebrang jalan,,jikapun tak dapat untung, kerja bakti dengan anggota keluarga dan tetangga komplek memberikan kepuasan dan rasa tenang karena dalam duka lara ini ada kebersamaan dalam perjuangan,,
Bencana pun, lama2 seperti tak ditangisi,,awalnya saja menangis seperti duka ini tak akan berhenti,,namun kemudian, toh karena tak bisa dibuat berubah kondisinya, ya dibuat saja tertawa haha hihi,,itulah hebatnya manusia, perasaan bisa dimanipulasi,,atau kadang, bencana mengundang orang banyak datang, hanya sekedar untuk ditontoni,,aduh makin lucu negeri ini..
Dan saya sendiri pun, akhirnya merasakan yang demikian,,banjir Jakarta 2007 pernah saya rasakan,,alhamdulillah, itu yang pertama dan semoga tak akan ada yang kesekian,,awalnya sih panik, bingung, berbuat tak tau tujuan,,ungsikan dulu anak bayi dan kakak perempuan,,barulah kami para lelaki (saya dan abang ipar) yang bertahan,,bertahan pun bukan di rumah sendiri melainkan tempat tetangga sebelah yang sedang ditingkat bersama para kuli bangunan,,malam pertama kedua, serasa sedih nian,,tidur pun harus duduk karena kami berdempet2an,,tapi hari ketiga terbiasa sudah kami rasakan,,tetangga sekitar dah mulai banyak yang lalu lalang berenang bahkan,,saya pun, tak mau kalah berenang untuk ambil baju karena dua hari tak ganti rasanya dah kegerahan,,wah, segar juga rupanya ini kolam renang gratisan
Sempat surut 2-3 hari dan banjirnya balik lagi,,lebih siap dan sudah kami rapikan barangnya kali ini,,taruh sebagian barang di kontainer box supaya gampang mengapung kayak sekoci,,sapa2 ramah tamah dengan para kuli,,dan bersama ke loteng tetangga, duduk (atau tidur duduk) manis menikmati,,tunggu saja, nanti malam akan ada yg datang bawa bungkusan nasi+ind*mie ..
Dan kali ini, kembali bencana kami rasakan,,jakarta, masih seperti biasa kemarin habis kebanjiran,,solo kota tercinta, tak dinyana karena Kelud erupsi jadi dapat abu kiriman,,dan pekanbaru tempat saya tinggal, sudah kondang di tipi dengan kabut asapnya yang membatasi jarak pandang,,ini pun, terjadi setiap tahun seperti tak menjadi pelajaran,,menginjakkan kaki di kota ini tahun 2009, kabut asap langsung memberikan sambutan,,
Kabut asap ini seperti sudah menjadi bencana nasional yang harus pemerintah hadapi,,bukan karena efeknya yang masif, sistemik dan terstrukstur bagi negeri,,namun karena tak Cuma berimbas ke domestik, hingga mancanegara pun merutuki,,negara tetangga megap2 dan teriak minta segera diatasi,,hingga Presiden pun (meski tak sampai meninjau) harus pasang badan dan mengumbar janji,,yang lucu, waktu ketauan perusahaan yang ngebakar, eh ujung-ujungnya pemiliknya dari negara tetangga lagi..
Tapi sekali lagi, karena sudah sering dan lamanya bencana ini (sudah hampir atau malah lebih sebulan), orang sini sudah terbiasa,,atau setidaknya, bagi saya dan keluarga,,memang sesak dan bahkan hampir demam kami dibuatnya,,maklum terlahir dari keluarga yang membawa gen sensitif pada hidung ini, bisa bersin2 kami hanya karena udara dingin saja,,namun karena sudah menyesuaikan, asik juga lama2,,jalan pagi pun kami, menghirup asap segar jadinya ,,menilik mentari yang tertutup kabut jadi indah karena siang akan terasa seperti senja,,serta serunya bermain senter, melihat pola beamshot dan rangenya ketika malam tiba,,anak2 pun kadang tetap bermain riang karena diliburkan dan pihak sekolah tak tahu lagi harus bagaimana,,menyisakan kebingungan bagaimana nanti mengejar pelajaran siswa yang terus dipikirkan para guru dan orang tua..
Dan akhirnya, yasudah mau berbuat apa,,pesawat helikopter truk pemadam tiap hari bolak balik kaya setrika,,polisi pun berapa kali muncul di koran udah nangkap para tersangka,,tapi wilayah riau ini saja paling tidak hektarnya bisa ratusan ribu mendekati juta,,mau nguber orangnya sampai mana,,hukum negara ini cukup mudah diakali sayangnya,,batuk pilek demam toh sudah diderita,,sekarang alhamdulillah badan bisa terasa enak2 aja,,jadilah mari kita, menikmati bencana..
Quote:
PENUTUP
Quote:
demikian gan sekelumit share dari ane,,barangkali agan ada pengalaman bencana yang lain bisa saling share biar ane taro di pejwan,,yang sekedar baca tetap ane sukuri wong ane juga ngaskus biasa cuma klak klik tret sana sini,,yang ngasi rate apalagi cendol jelas alhamdulillah, kalo bata waduh ampun dah ...thank kaskus anyway
0
980
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan