TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah, sesumbar bahwa dirinya mampu membasmi korupsi di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun jika menjabat Presiden.

"Memberantas korupsi itu sebentar. Kalau saya Presiden, tiga tahun saja. Yang kita hadapi ini bangsa orang baik. Bukan mafioso, yang main tembak di jalanan," cetus Fahri di kantor YLBHI, Rabu (5/3/2014).

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan lembaga seperti KPK sebenarnya hanya sebuah cara untuk menangani korupsi. Menurutnya mengusut tindak pidana korupsi di Indonesia tidak begitu sulit karena pelaku korupsi yang ditangkap sebelumnya tidak pernah memiliki catatan kriminal. Sehingga menurutnya lebih mudah memberantas korupsi di Indonesia.

"Yang ditangkap itu kan profesor doktor, perempuan cantik-cantik. Ada profesor doktor Rudi Rubiandini, sebentar lagi profesor doktor Boediono. Seumur hidupnya belum pernah melakukan kejahatan, tiba-tiba jadi ekstraordinary crime. Makanya maksimal tiga tahun," tegasnya.

Fahri juga mengomentari sikap terduga pelaku korupsi yang ditangkap KPK. Menurutnya tidak ada pelaku yang bersikap gagah saat ditangkap KPK.

"Mana ada orang yang ditangkap gagah. Yang paling gagah itu pak Sutan. Tapi sekarang saja pak Sutan mulai kurus," katanya.

=====================-0-0-0-00


Fahri...fahri...
justru ngeri dan susah diberantas kalo indikasinya orang yang bersih tadinya kok dengan mudah langsung melakukan extraordinary crime. PKS aja kecolongan kok presidennya ikut2an suap menyuap dengan seorang makelar. Dan si Fahri makan bareng sama tuh makelar.

Lagian pake angka 3 melulu,
nglawak mulu nih si Fahri.


Salam 3 biji.