Sudah saatnya para pemimpin yang mengaku reformis mengubah wawasan dan semangatnya dengan menjadi pemimpin negara dan melepaskan atribut dan kepentingan partainya.

Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya para pejabat dan kepala daerah yang ramai-ramai meminta cuti untuk menjadi Juru Kampanye( Jurkam) dari Partainya.

Hal tersebut juga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang meminta cuti untuk menjadi jurkam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilu 2014.

Hal tersebut juga dikemukakan oleh Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna yang mengatakan bahwa Jokowi harus bisa memisahkan antara urusan politik sebagai kader PDIP dan sebagai gubernur.

Yayat juga mengatakan, sebagai Gubernur yang dipilih oleh rakyat Jakarta, Jokowi harus berkomitmen untuk membenahi Jakarta selama lima tahun.

“Menurut saya itu masalah etika politik saja. Kalau tidak melaksanakan tugas gubernur sampai habis, komitmennya tidak dijalankan. Tolong dikembalikan lagi ada janji yang belum terpenuhi bagi warga, itu yang harus diselesaikan,” kata Yayat, Selasa, 4 Maret 2014.

Hal tersebut dikemukakannya, karena sejak awal kampanye, Jokowi selalu mengemukakan akan tetap memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak akan pernah berpaling dari Jakarta sebelum masa jabatannya habis.

“Dulu kan pas jadi gubernur, dia tidak pernah janji untuk jadi presiden kan. Bahkan berjanji akan menjabat jadi gubernur sampai selesai. Masa dia mau langgar komitmennya sendiri,” ujar dia.

Tercatat, lebih dari 31 janji dibuat Jokowi-Ahok, yang salah satunya adalah memimpin Jakarta selama lima tahun dan pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, 20 September 2012 yang antara lain menegaskan bahwa dia tidak akan maju dalam pencalonan presiden pada pemilihan umum 2014.

“Saya sudah jawab berkali-kali. Sampai sepuluh kali, mungkin yang sekarang ini sudah belasan kali bilang soal komitmen saya. Masa diomongkan lagi, wong sudah bolak balik bilang Jokowi itu komitmen,” kata Jokowi pada saat itu.

Sepertinya sudah terbukti gan kalau Jokowi masih berkomitmen untuk tetap menjadi gubernur DKI Jakarta, jadi kemungkinan Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden dari PDIP sangat kecil walaupun tetap keputusan ada ditangan Megawati Soekarno Putri, namun kita semua tahu bahwa Jokowi adalah salah satu tokoh Indonesia terbaik saat ini, mungkin Jokowi ingin membuktikan bahwa ia adalah orang yang tidak mudah mengumbar janji dan komitmen.
SALAM DAMAI INDONESIA!!