patahatimeluluAvatar border
TS
patahatimelulu
Bencana Lupa ( bencana sesungguhnya dari asap rokok )
Sangat banyak bacaan bacaan yang muncul di kaskus tentang kampanye anti rokok.Saya sendiri tidak mengerti kenapa perokok selalu menjadi kambing hitam dari polusi udara di indonesia.Dan perokok menjadi kambing congek bagi perokok pasif.

Selain untuk keperluan ritual, rokok adalah simbol perdamaian bagi bangsa Indian. Tentunya adalah rokok yang tanpa dicampur cengkeh. Karena bukan bangsa Indian yang pertama kali mencipta kretek (tembakau yang berkarib cengkeh). Penyebutan atas rokok putih muncul dari para pengkretek di Indonesia, lantaran komposisi serta citra rasanya yang berbeda. Kalau boleh ditafsir secara semena-mena, karena rokok putih bukanlah konsumsi (habit) orang-orang berkulit sawo matang.

Rokok yang bagi bangsa Indian sebagai alat damai alias medium negosiasi dapat pula diasosiasikan sebagaimana bendera putih; medium penyampai pesan menyerah, ungkapan lain dari menegosiasikan kekalahan atas kondisi perang. Dan serentet sejarah penaklukkan bangsa-bangsa berulang cerita melalui medium yang sama.

Asap. Sumber kegaduhan orang-orang hari ini yang tengah bersibuk menggelorakan ‘agama kesehatan’, dimana keyakinannya besar dipengaruhi oleh kitab pengetahuan barat. Memunculkan ragam kebijakan regulasi tembakau. Namun di Indonesia, asap kemenyan sudah sejak dulu menjadi medium bernegosiasi dengan alam arwah. Dan bendera putih adalah simbol penyampai pesan duka cita atas wafatnya seorang kerabat di masyarakat Jogjakarta (menurut seorang kerabat yang berdiam di Jogja). Seiring perkembangannya, bagi bangsa Eropa rokok hanyalah alat pelengkap kesenangan saja. Sebagaimana rokok putih yang dirayakan sebagai alat pemuas citra gengsi belaka.

Berbeda dengan Haji Djamhari - penggagas kemunculan kretek pada abad 18an, Haji Djamhari meracik tembakau dan cengkeh sebagai medium penyembuh bagi sesak dada yang diidapnya, bukan semata simsalabim tumpas ; ‘being-becoming’ (ada dan menjadi). Bukan ‘diada-adakan dan dijadi-jadikan’ seperti halnya rekayasa industri farmasi dunia yang terus berupaya membangun dominasi penguasaan lapak nikotin pada sektor pertanian tembakau di Indonesia.

Kretek didedikasikan bukan untuk mengatasi atau mencemari persoalan di luar tubuh. Fitrah tubuh dan kebutuhannya adalah hasil sinergi manusia dengan bumi yang dipijaknya. Hal itu pula yang mendasari perbedan kretek dengan rokok putih. Kretek adalah produk kebudayaan asli Indonesia, dan kebudayaan lahir dari fitrah kebutuhan masyarakatnya. Dari hulu ke hilir produksi kretek mampu menghidupi jutaan orang di indonesia.

Ramai persolan di luar tubuh hari ini adalah keinginan hidup bersama tanpa asap. Semangat kampanye-kampanye anti rokok, yang seharusnya pula dibarengi dengan kampanye anti asap kendaraan dan asap pabrik. Ah, perayaan retorika saja. Bahkan gerakan sepeda sehat yang digelorakan pun sama sekali tidak ampuh dalam membendung populasi kendaraan bermotor yang terus membiak, dan momok limbah industri yang juga besar menyumbang pencemaran udara. Penjungkir-balikkan dunia referensi. Asap dari pertarungan ‘politik dagang’ hari ini telah mencemari pemikiran manusia Indonesia. Sehingga banyak orang yang mengidap penyakit ‘lupa’. Dan lupa adalah bencana yang sesungguhnya !

Spoiler for "sumber":

Diubah oleh patahatimelulu 04-03-2014 13:01
0
591
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan