Kaskus

News

jajang100Avatar border
TS
jajang100
Sejak 1955, Politik Indonesia Disebut Tak Lepas dari Dukun dan Klenik
Sejak 1955, Politik Indonesia Disebut Tak Lepas dari Dukun dan Klenik


Jakarta - Dunia politik di Indonesia tak bisa dilepaskan dari praktik dunia klenik dan perdukunan. Begitulah kata Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto.

Bahkan menurut dia ritual seperti pergi ke dukun, laku klenik hingga mendatangi makam yang dikeramatkan sudah terjadi sejak pemilihan umum pertama kali digelar di Indonesia tahun 1955.


“Biasanya menjelang pemilu ini memang banyak yang aneh-aneh, dan itu bukan barang baru, sudah ada sejak 1955,” kata Gun Gun kepada detikcom, Senin (3/3) kemarin.

Tak hanya di Indonesia, bahkan praktik klenik di panggung politik juga ada di berbagai negara seperti di Cina dan Amerika Latin.

Mestinya menurut Gun Gun yang juga Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute (Policy) ini, proses politik termasuk pencalegan adalah bersifat rasional. Sehingga, beragam cara yang berkaitan dengan urusan pencalegan sudah seharusnya mengutamakan rasionalitas.

Meski begitu, kondisi ini tak terhindarkan sebagai bagian dari tradisi sosial keagamaan. Tak tertutup kemungkinan bahwa sebagai orang beragama, bisa saja caleg memadukan rasionalitasnya dengan kekuatan doa.

Namun, Gun Gun menekankan, aktivitas yang bisa dilakukan sebatas mendoakan bukan meminta sesuatu atau kerap disebut ‘berkah’ dari orang yang sudah dikubur.

“Kalaupun mereka datang untuk mendoakan leluhur atau orang tuanya, ya wajar sih, karena itu juga sudah tradisi dalam praktik sosial keagaman kita. Tapi kalau mau meminta di kubur apalagi untuk bisa menang dalam pencalegan, itu praktek irasional dan menunjukkan sisi inferior,” kata Gun Gun.

Hal yang sama dikatakan pengamat politik dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta Ari Dwipayana. Bahkan menurut dia praktik klenik tak hanya mewarnai panggung politik di Indonesia, namun juga kehidupan masyarakat tertentu.

Misalnya dia mencontohkan, ada sebagian masyarakat yang hingga kini meyakini bahwa dengan pergi ke dukun, maka ia akan bisa mendapatkan posisi atau jabatan tertentu. “Fenomena ini terjadi tak hanya dalam urusan politik tapi dalam hal jabatan birokrasi pun orang datang ke dukun dan ziarah kubur,” kata Ari kepada detikcom, Senin (3/3) kemarin.


http://news.detik.com/read/2014/03/0...nik?n991103605
http://news.detik.com/read/2014/03/0...kun-dan-klenik

Itulah sebabnya negara kita susah maju. Pemimpin dan pejabat aja masih percaya dukun utk berhasil. Negara lain sdh ke luar angkasa, sdh menciptakan ini itu. Kt malah ke dukun.
0
945
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan