Ketua DPRD Banten Salah Tingkah Saat Disinggung Soal Lobi Pembahasan APBD
Ikhwanul Khabibi - detikNews
Jakarta - Ada yang unik dalam pertemuan pembahasan potensi korupsi APBD antara KPK, BPKP dan 3 pimpinan daerah yang berlangsung di KPK. Ketua DPRD Banten, Aeng Haerudin tampak salah tingkah saat kepala BPKP Mardiasmo menyinggung soal lobi-lobi dan transaksi yang dilakukan dalam proses pembahasan APBD.
Hal itu terjadi saat Mardiasmo menjawab pertanyaan seputar proses pembahasan APBD yang rawan lobi dan transaksi. Tak jarang para pengusaha hitam juga ikut mengambil andil mempengaruhi anggota DPRD dalam pembahasan APBD itu.
"Pembahasan APBD kan memang ada di daerah, makanya kami mengharap agar daerah melibatkan kami dan KPK dalam proses pembahasan, sehingga kami bisa melihat dan mengawasi jika ada lobi-lobi dan transaksi dalam proses pembahasan,"papar Mardiasmo di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2014).
"Daripada kejadian ada transaksi seperti disebut-sebut selama ini, ada pengusaha yang masuk ke pembahasan, kan lebih baik kita cegah," tambahnya.
Mendengar pemaparan itu, Ketua DPRD Banten, Aeng Haerudin terlihat salah tingkah. Aeng terlihat tidak tenang dengan posisi duduknya.
Beberapa kali dia terlihat membalik-balik kertas yang ada di depannya. Padahal, kepala BPKP masih terus memaparkan soal potensi lobi dan transaksi dalam pembahasan APBD.
Seperti diketahui,
Aeng disebut telah menerima mobil dari Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan. Mobil diberikan diduga untuk pemulusan pembahasan proyek yang menggunakan dana APBD.
KPK juga telah menyita dua mobil yang disebut milik Aeng dan hasil pemberian dari Wawan. Kedua mobil itu adalah, Mercedes Benz bernopol B 4 FIS dan Toyota Alphard hitam B 4 GRA. Namun, Aeng mengelak jika mobil itu disebut miliknya.
"Mobil itu bukan punya saya, hanya sempat saya pinjam saja," ujar Aeng sambil berjalan cepat keluar gedung KPK saat ditanya soal mobil-mobil dari Wawan.