Wakil Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto Hardjodisastro mengatakan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini adalah milik rakyat. Dia, katanya, bukan tokoh yang layak diperebutkan oleh partai-partai, menyusul kabar isma Mundur dari jabatan wali kota, yang kemudian banyak partai meminang dia..


Risma merupakan wali kota yang diusung PDI Perjuangan. Menurut Hasto, bajak-membajak kader partai tidak sesuai dengan etika peradaban politik Indonesia. "Mbak Risma milik rakyat," kata Hasto pada Tempo, Jumat, 28 Februari 2014.


Dia mengaku diminta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk bertemu langsung dengan Risma terkait dengan isu mundurnya wali kota tersebut. Pertemuan berlangsung di Hotel JW Marriott Surabaya sekitar pukul 16.30.


Dalam pertemuan itu, kata Hasto, Risma menegaskan tekadnya untuk bekerja sebaik-baiknya bagi warga Surabaya yang telah memberikan dukungan.

Harto mengatakan, duet Risma dan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana merupakan pilihan yang tepat. Polemik mundurnya Risma sudah selesai. Segala bentuk manuver partai lain yang ingin mendekati Risma dianggap Hasto sebagai pragmatisme politik.

Seharusnya, kata Hasto, partai politik bisa menggembleng dan mempersiapkan kadernya masing-masing. Tradisi bajak-membajak kader partai lain tidak sesuai dengan etika peradaban politik di Indonesia.

SUMBER