Isu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal mundur semakin menguat. PDIP bukannya menenangkan malah melempar pernyataan keras ke Risma. Di depan pendukungnya, Risma pun menangis dan sempat bicara ingin mundur.

Adalah Ketua Bapilu PDIP Puan Maharani yang mengingatkan Risma agar menyelesaikan konflik Wawali Surabaya di internal PDIP. Tidak curhat ke sana-sini. Sedangkan Risma sebenarnya hanya menghadiri undangan para pendukungnya yang semakin banyak.

"Jangan kemudian memperkeruh suasana lari kanan kiri. Jadilah dirinya sendiri. Boleh saja kita berkeluh kesah, sebagai manusia biasa itu wajar, tapi akan lebih baik tidak memperkeruh suasana," sindir Puan, Senin (24/2) lalu.

Risma sendiri mengaku ada masalah prinsip yang membuatnya tak nyaman. Saat berkunjung ke DPR memenuhi undangan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang membawahi masalah pemerintahan dalam negeri, ia membuka bahwa dirinya tak ada persoalan dengan Wawali Whisnu Sakti Buana. Risma hanya ingin prosedur pemilihan Wawali itu clear.

Risma pun mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Namun rapat Komisi II dengan Kemendagri dan Gubernur Jatim Soekarwo malah tak menghasilkan keputusan apapun selain mengembalikan persoalan ini ke DPRD Surabaya.

Puncak kekecewaan Risma adalah Kamis (27/2) kemarin. Saat Risma mengumpulkan jajaran SKPD Surabaya, ia sempat bicara ingin mundur. Niat itu dibeberkannya kepada para ibu-ibu pengajian 'Save Risma' yang anak-anaknya bisa sekolah berkat jasa Risma.

"Tadi pagi saya sudah niatkan untuk mundur," kata Risma di depan ibu-ibu yang hadir di kantornya kemarin, usai rapat SKPD, seperti video yang diperoleh detikcom. Risma menyampaikan hal itu sembari meneteskan air mata.