- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Keluarga Sarjana yang Ibunya Terjaring Razia Pengemis: Mama Bosan di Rumah
TS
psycho182
Keluarga Sarjana yang Ibunya Terjaring Razia Pengemis: Mama Bosan di Rumah


Quote:
Jakarta - Entah apa yang ada dalam pikiran Dewi Wijaya Sianturi (48) saat memutuskan untuk menekuni profesi mengamen walaupun saat ini kedua anak perempuannya telah beranjak dewasa dan dapat mencari nafkah. Anak pertama Dewi yang bernama Ariana Desti Kristiana (24) pun, saat ini telah sanggup mencari nafkah untuk menutupi kebutuhan keluarga.
"Kami juga tidak mengerti kenapa mama masih nekat mengamen, padahal kak Desti sudah bekerja. Mungkin mama merasa bosan di rumah saja tanpa pekerjaan sehingga kembali mengamen," ujar Frida Veronica Valencia, anak kedua Dewi saat ditemui di kediaman mereka di Jalan Kirai nomor 25 Cipete Utara, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014).
Anak pertama Dewi yang bernama Desti merupakan lulusan salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta jurusan pendidikan Bahasa Arab. Dalam kesehariannya, wanita manis ini mengajar di salah satu bimbel di kawasan Fatmawati dan juga mengajar privat.
"Kak Desti dari dulu memang sudah bekerja. Sejak kuliah, dan sejak aku masih SMU, kak Desti sudah mulai ngajar-ngajar," jelas wanita 21 tahun itu.
Frida dan Desti adalah dua anak perempuan Dewi Wijaya Sianturi (48) yang terjaring razia PMKS oleh Sudin Sosial Jakarta Selatan pada 13 Februari lalu. Walaupun memiliki latar belakang sebagai seorang pengamen, namun kedua anaknya tak mau Dewi terus-terusan menekuni profesi tersebut.
"Mama memang sudah biasa seperti itu, soalnya sudah sejak lama pekerjaan mama seperti itu. Padahal kami sudah larang mama untuk mengamen karena itu profesi yang kurang layak untuk dijadikan pekerjaan sehari-hari," ujar wanita berkulit sawo matang tersebut.
Sebelumnya, Dewi pernah bekerja membantu menjual kue-kue kecil yang dibuat keluarganya untuk dijual di Mayestik. "Tapi sejak Oma tak kuat, akhirnya mama di rumah saja. Sempat punya warung, tapi mama berpikir penghasilannya kurang, akhirnya mama kembali lagi mengamen," tutur Frida.
Saat ini Frida tercatat sebagai mahasiswi tingkat dua di sebuah universitas di Jakarta. Sebagai anak kedua, Frida rupanya memiliki keinginan untuk dapat mandiri dan ikut membantu Desti menjadi tulang punggung keluarga.
"Setelah ini, kami akan larang mama untuk mengamen lagi. Kami juga tidak mau mama ditangkap petugas lagi. Walaupun kak Desti baru bekerja seperti itu, tapi cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga," pungkas Frida.
sumber
Quote:
Ini Rumah Mungil Sang Sarjana yang Ibunya Terjaring Razia Pengemis

Rumah sederhana bercat hijau tersebut tampak sepi. Berada di gang kecil di Jalan Kirai nomor 25 Cipete Utara Jakarta Selatan, rumah tersebut tampak tak berpenghuni apabila dilihat dari luar.
Namun ketika diketok, keluarlah seorang perempuan berusia dua puluhan bersama dua orang lansia berusia 60 dan 70 an.
"Cari siapa mbak?" tanya si perempuan muda.
Begitu detikcom mengaku mendapatkan informasi mengenai keberadaan sang ibu yang terjaring razia PMKS, dengan ramah wanita bernama Frida tersebut mempersilakan masuk.
"Ayo mbak, masuk saja. Kebetulan kak Desti (Ariana Desti Kristiana) belum pulang," tuturnya sambil membuka pagar.
Di ruang tamu sederhana tersebut, Frida Veronica Falencia (21) menceritakan awal mula sang ibunda yang bernama Dewi Wijaya Sianturi (46) terjaring razia oleh Sudin Sosial Jakarta Selatan pada 13 Februari lalu. Mahasiswi semester 4 di salah satu universitas di Jakarta tersebut mengakui bahwa sang mama memang telah lama berprofesi sebagai pengamen (bukan pengemis seperti yang ditulis sebelumnya), namun profesi tersebut tak pernah disetujui oleh keluarga.
"Mama sudah dilarang untuk mengamen, tapi memang sudah bandel, akhirnya begitu deh," jelas Frida.
Rumah tersebut memang tak besar, sederhana namun cukup untuk menampung 5 orang penghuninya. "Saat ini aku tinggal bersama kak Desti, mama, Oma dan Cici (keponakan Oma)," kata Frida sambil menoleh ke arah dua perempuan lansia yang sedari tadi memperhatikan percakapan kami dengan serius.
"Kami sudah lama tinggal disini, sejak Oma baru menikah. Sebenarnya dulu ada Opa, tapi sejak beliau meninggal dunia pada 2009, otomatis sekarang cuma kami berlima yang tinggal disini," tuturnya.
Saat ini sang mama sedang dibina di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung karena terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) saat sedang mengamen di daerah Melawai. Dua minggu berada di sana, akhirnya Desti sang kakak berhasil menemui sang Ibu.
"Saat ini surat-surat pemulangan mama sudah diurus kak Desti. Mudah-mudahan mama segera dipulangkan. Setelah ini kami akan larang mama untuk mengamen lagi," tutup Frida.
sumber
perjuangan orang tua sangat berat . cita cita sang ibu menjadikannya anak itu seorang sarjana sudah terjadi. tapi kebiasaan sang ibu susah hilangnya. klo berbicara uang gakan ada habisnya
tambahan dikit video klip agar kita mengingat jasa seorang ibu
Diubah oleh psycho182 28-02-2014 13:04
0
3.9K
Kutip
15
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan